Raja Mohamed Affandi
Jenderal (Purn.) Tan Sri Dato' Paduka Seri Raja Mohamed Affandi bin Raja Mohamed Nor (lahir 22 Juni 1968) adalah Panglima Angkatan Tentara Malaysia sejak 2016[1][2][3] hingga 2018.[4][5] Kehidupan AwalIa dilahirkan pada 22 Juni 1968 di Besut, Terengganu. Tidak seperti kebanyakan Panglima Angkatan Tentera Malaysia lainnya, Raja Mohamed Affandi selain merupakan seorang perwira militer senior ia juga seorang keturunan bangsawan dari Negeri Perak. Sehingga dengan status inilah ia tidak menggunakan gelar kehormatan "Yang Berbahagia" di depan namanya melainkan berhak menyandang gelar "Yang Mulia".[6] Riwayat PendidikanIa mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Kg Raja, Besut, dan pendidikan menengah di Sekolah Menengah Sultan Ismail. Ia kemudian mengikuti Pre-Officer Cadet Training Unit (Pre-OCTU) di Kamp Sebatang Karah, Port Dickson sebelum melanjutkan pelatihannya sebagai Cadet Officer di Royal Military College , Sungai Besi . Ia dilantik sebagai Letnan Dua (Bahasa Melayu : Leftenan Muda ) pada 11 Mei 1977 dan ditugaskan ke Royal Malay Regiment. Ia melanjutkan studinya saat masih bertugas. Ia memperoleh gelar Master dalam Studi Pertahanan dari University of New South Wales dan gelar Master of Science dalam Studi Pertahanan dan Strategi dari Quaid-i-Azam University. Karier MiliterJenderal Tan Sri Raja Mohamed Affandi terlibat langsung dalam Darurat Malaya Kedua selama hari-hari awalnya sebagai perwira angkatan darat. Ia memimpin unitnya sebagai komandan peleton dan kemudian sebagai komandan kompi yang bertempur dengan pemberontak komunis. Ia kemudian menjadi Ajudan Wakil Kepala Angkatan Darat, Instruktur Utama di Pusat Pelatihan Dasar Angkatan Darat ( Melayu : Pusat Latihan Asas Tentera Darat — PUSASDA ), Komandan Batalyon ke-18, Resimen Melayu Kerajaan (18 RAMD), Perwira Staf 1 di Dewan Operasi Nasional (sekarang Dewan Keamanan Nasional ), Perwira Staf Administrasi 1 di Cabang Sumber Daya Manusia Angkatan Darat, kepala staf di Markas Besar Divisi ke-3, asisten kepala staf di Perencanaan dan Pengembangan Angkatan Darat dan Komandan Divisi ke-2. Ia dipromosikan menjadi Letnan Jenderal pada 2 Juni 2008 dan dipercaya untuk menduduki jabatan Panglima Medan Tentera Darat . Pada 31 Oktober 2009, ia ditugaskan sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata Malaysia . Ia kemudian dipromosikan menjadi jenderal pada 15 Juni 2013, dan pada saat yang sama dipromosikan menjadi Panglima Angkatan Darat (PTD). Dengan pengalamannya yang luas di bidang militer dan administrasi, ia dipromosikan menjadi Panglima Angkatan Tentara Malaysia ke-19 pada 16 Desember 2016, menggantikan Jenderal Zulkifeli Mohd Zain yang pensiun dari Angkatan Bersenjata.[7][8] Tanda KehormatanDalam Negeri
Luar Negeri
Referensi
|