Raden Sri Soebijakto
Laksamana TNI (Purn) Raden Sri Soebijakto (15 Mei 1926 – 1 Juli 2003[1]) adalah mantan KASAL periode 1974 - 1977. Karier MiliterIa mengawali karier militernya dengan lulus dari SPT Semarang yang sekarang menjadi Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang (1945), setahun kemudian jadi Instruktur di Sekolah Angkatan Laut (SAL) Tegal (1946), Perwira Operasi AL Aceh (1950) dan pada tahun itu juga ia menjabat Komandan AL Sabang. Tidak lama kemudian ia menjabat Komandan Kapal Republik Indonesia KRI Amahai dan Kepala Sekolah Dinas Ranjau ALRI (1952). Kemudian ia kembali ke laut dengan menjabat Komandan KRI Patiunus dan Komandan KRI Dewaruci. Beliau pernah menjabat sebagai Panglima Komando Wilayah Pertahanan (Kowilhan) VI/Maluku dan Irian Barat pada tanggal 28 April 1970 s/d 16 Mei 1973 (Sejak tanggal 9 Mei 1973 berubah nama menjadi Panglima Kowilhan IV/Maluku dan Irian Barat atau Irian Jaya). Selain itu ia pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Burma. Pendidikan MiliterPendidikan umum yang pernah ditempuh oleh Laksamana TNI RS Soebijakto adalah HIS (1936), MULO (1939), AMS (1941), Wiskunde Course LO/MO Akta (1943), dan SPT (1943). Sedangkan pendidikan militernya adalah Mijnen School/Den Helder (1951), Kutp DP I (1956), Latihan KKO (1958), dan Seskoal I (1963). Tanda JasaLaksamana TNI (Purn) RS Soebijakto dianugerahi sebanyak 25 tanda jasa antara lain:
Meninggal DuniaLaksamana TNI R.S. Subiyakto wafat di Jakarta pada tanggal 1 Juli 2003 dalam usia 81 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta Selatan. Rujukan
|