Racun botulinum
Racun botulinum atau botox adalah protein neurotoksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum dan spesies yang terkait.[1] Racun ini menghentikan pelepasan neurotransmiter asetilkolin dari ujung akson di sambungan neuromuskular, sehingga mengakibatkan penyakit botulisme. Racun ini merupakan racun paling mematikan dengan median dosis letal (LD50) sebesar 1,3–2,1 ng/kg jika masuk secara intravena atau intermuskular dan 10–13 ng/kg jika dihirup.[2] Namun demikian, racun ini juga dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, kosmetik, dan penelitian. Terdapat delapan jenis racun botulinum, yaitu tipe A, B, C, D, E, F, G dan H. Tipe A dan B dapat mengakibatkan penyakit pada manusia dan juga dimanfaatkan dalam bidang kedokteran.[3] Tipe C–G lebih jarang ditemui; tipe E dan F dapat mengakibatkan penyakit pada manusia, sementara tipe-tipe lainnya dapat mengakibatkan penyakit pada hewan lain.[4] Tipe H dianggap yang paling mematikan di dunia - penyuntikan 2 nanogram saja akan menewaskan orang dewasa.[5] Racun tipe A dan B digunakan dalam bidang kedokteran untuk mengobati kejang otot dan penyakit yang memiliki gejala otot yang terlalu aktif. Racun ini dipasarkan dengan merk dagang Botox.[6][7] Catatan kaki
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Botulinum neurotoxin. |