Raas, Sumenep
Raas, atau Ra'as, adalah salah satu kecamatan kepulauan yang berada di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Geografi dan DemografiKecamatan Raas mempunyai wilayah seluas 38,9km2.[1] Wilayah Kecamatan Raas meliputi 9 desa.[2] Kecamatan Raas terdiri dari 14 pulau.[3] Sebanyak 9 pulau berpenghuni, dan 5 pulau tidak berpenghuni. Pada sisi sebelah utara kecamatan ini dibatasi oleh Selat Madura, sebelah selatan dibatasi Laut Jawa, sebelah timur dibatasi oleh Selat Kangean, dan sebelah barat dibatasi oleh Selat Sepudi. Jumlah penduduk Kecamatan Raas berjumlah 34.784 jiwa (Bappeda Kab. Sumenep, 2003). Komposisi penduduk Kecamatan Raas terdiri dari laki-laki sebanyak 17.046 jiwa (49,01 %) dan perempuan 17.738 jiwa (50,99 %). Rasio jenis kelamin sebesar 96,1 % dengan kepadatan penduduk sebanyak 894,19 jiwa/km2. Sarana dan prasaranaPerhubunganPanjang jalan darat secara keseluruhan sepanjang 50,443 kilometer, dengan kondisi jalan rusak 14,41% dan rusak berat 19,82%. Sarana angkutan darat bermotor terdiri dari truk, pick up, Viar (Sepeda Motor Roda 3)sepeda motor, Becak Motor dan tidak bermotor terdiri dari becak dan sepeda dan Grobak. KelistrikanPenerangan listrik di Kecamatan Ra’as menggunakan PLTD yang dikelola oleh PLN, yang hanya hidup 12 Jam saja. Namun di kepulauan kecil di sekitar pulau Raas ada beberapa pulau yang sudah menggunakan PLTS. Telekomunikasi
Air bersihUntuk sarana air bersih sebagian menggunakan PDAM yang dikelola Swasta. Adapun terdapat 294 rumah tangga yang memanfaatkan air sumur.[butuh rujukan] EkonomiUntuk aktivitas perdagangan Kecamatan Ra’as dilengkapi dengan pasar desa. Juga sudah tersedia lembaga keuangan yaitu KUD sebanyak 9 unit.[butuh rujukan] Sektor penggerak perekonomian Kecamatan Ra’as meliputi bidang pertanian tanamangan pangan, peternakan, perikanan. PertanianProduk-produk pertanian tanaman pangan meliputi padi, jagung, kacang tanah, kacang hijau, Semangka, Blewa, Bulir, Benggok, ketela rambat dan ubi kayu. Produksi pertanian tanaman pangan masih didominasi oleh jagung dan padi. Bidang kehutanan dan perkebunan terdiri dari mangga, kelapa dan mangrove. PeternakanBidang peternakan terdiri dari sapi, kuda, kambing, ayam dan itik/bebek. Bidang peternakan didominasi oleh sapi. Sedangkan bidang lainnya meliputi bidang industri (industri kecil hiasan kulit kerang, pengawetan ikan, pembuatan tikar pandan, hasil laut, dan kerang manik-manik). PariwisataBidang lain yang tidak kalah pentingnya adalah bidang pariwisata. Bidang pariwisata terdiri dari wisata budaya, konservasi dan alam. PerikananKhusus untuk bidang perikanan, potensi yang dimiliki Kecamatan Ra’as meliputi penangkapan ikan di laut, budidaya dan pengolahan. Hasil penangkapan ikan di laut antara lain ikan karang, tongkol, teri, ikan manengseng dan rajungan. Usaha penangkapan ikan didukung oleh armada tangkap berupa perahu bermotor 546 unit dan tidak bermotor 299 unit. Selain perikanan tangkap, bidang perikanan lainnya yang cukup berkembang yaitu budidaya perikanan terdiri dari budidaya air laut. Budidaya laut meliputi ikan kerapu, rumput laut, ikan karang dan ikan hias. Potensi sumberdaya pesisir dan laut lainnya adalah potensi mangrove seluas ± 1 Ha dan terumbu karang yang terdapat di Desa Berakas,Alasmalang,kropoh,kopoh,dan ketupat. Bidang lain yang tidak kalah pentingnya dari penangkapan dan budidaya adalah pengolahan hasil perikanan. Potensi sub sektor pengolahan terdiri dari pengawetan ikan dan pengolahan hasil laut lainnya. PendidikanSedikit taman kanak-kanak, 29 unit SD, 23 unit MI, 2 unit SMP, 4 unit MTs, 1 SMA, dan 3 MA serta Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu dan Pendidikan (STKIP) -cabang Sumenep. KesehatanSarana kesehatan di Kecamatan Raas terdiri dari Puskesmas, Puskesmas pembantu dan BKIA/Polindes. Puskesmas berjumlah 1 unit terdapat di Desa Berakas, puskesmas pembantu berjumlah 3 unit terdapat di desa Ketupat, Tonduk dan Gua-gua. KeagamaanSarana ibadah meliputi mesjid sebanyak 25 unit dan surau/musholla sebanyak 104 unit. PemerintahanUntuk tata administrasi pemerintahan di Kecamatan Raas, semua desa sudah memiliki balai desa yang dijadikan kantor desa. Referensi
|