Pullmantur Cruises
Pullmantur Cruises dulu adalah sebuah perusahaan kapal pesiar yang berkantor pusat di Madrid, Spanyol.[1] Perusahaan ini mulai beroperasi pada akhir dekade 1990-an sebagai bagian dari Pullmantur, sebuah agen perjalanan asal Madrid. Pada tahun 2006, Pullmantur Cruises dibeli oleh Royal Caribbean Group asal Amerika Serikat.[2] Royal Caribbean kemudian menjual 51% saham perusahaan ini ke Springwater Capital.[3] Pullmantur Cruises dulu adalah perusahaan kapal pesiar terbesar di Spanyol. Perusahaan ini terutama menargetkan penumpang dari Spanyol. Sejumlah kapal milik perusahaan ini hanya menyediakan tiket terusan, yang meliputi sejumlah fasilitas tambahan, seperti minuman beralkohol.[2] Awalnya, perusahaan ini tidak mengoperasikan sebagian besar kapalnya selama musim dingin di belahan bumi utara, dengan sebagian kapalnya disewakan ke perusahaan lain, seperti Viagens CVC asal Brazil.[2] Pada tanggal 22 Juni 2020, akibat pandemi COVID-19, Springwater Capital mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan reorganisasi untuk Pullmantur sesuai peraturan insolvensi di Spanyol.[4] Pullmantur pun berharap dapat kembali beroperasi dengan MV Horizon, yang disandarkan di Teluk Eleusis, dan dua unit kapal pesiar kelas Celebrity Millennium.[5] Pada bulan Desember 2020, rencana reorganisasi telah disusun, untuk membuka kembali sejumlah pelayaran, dengan bantuan keuangan dari Royal Caribbean.[6] Pada pertengahan bulan Juli 2021, perusahaan ini mulai dilikuidasi.[7] SejarahPullmantur mulai berbisnis di bidang kapal pesiar pada dekade 1990-an dengan menjual tiket dari SS SeaWind Crown, yang dimiliki oleh Anastasios Kyriakides (kemudian digabung dengan Premier Cruises). Pullmantur lalu juga menjual tiket dari SS Rembrandt, yang dimiliki oleh Premier Cruises. Pada tahun 1997, Premier mengubah rencana bisnisnya dan membatalkan kontraknya dengan sejumlah agen perjalanan, termasuk Pullmantur. Walaupun begitu, Premier akhirnya kolaps tiga tahun kemudian. Pullmantur lalu mengakuisisi SS Big Red Boat 1 dan mendirikan perusahaan ini dengan nama Pullmantur Cruises.[2] Nama Big Red Boat 1 pun dikembalikan ke SS Oceanic, dan mulai berlayar di Mediterania dari Barcelona pada bulan Mei 2005.[8] Oceanic sangat sukses, sehingga pada tahun 2002, Pullmantur mengakuisisi MS Pacific milik Princess Cruises,[2] dan menyewa MS R Five dari Cruiseinvest. R Five pun dipasarkan dengan Blue Dream.[9] Pada tahun 2003, Pullmantur mengakuisisi MS Superstar Aries milik Star Cruises dan mengubah namanya menjadi MS Holiday Dream.[2] Pullmantur juga menyewa MS R Six dan dipasarkan dengan nama Blue Star.[10] Pada tahun 2004, R Five disewakan ke Oceania Cruises.[9] Pada tahun 2005, Pullmantur membeli R Six, dan mengubah namanya menjadi MS Blue Dream, setelah R Five dikeluarkan dari armada perusahaan ini. Pada tahun 2006, Pullmantur membeli Delphin Renaissance dan mengubah namanya menjadi MS Blue Moon. Pullmantur kemudian juga membeli Pacific Sky milik P&O Cruises Australia dan mengubah namanya menjadi SS Sky Wonder. Pada bulan Agustus 2006, Royal Caribbean Group mengumumkan bahwa mereka akan membeli Pullmantur, sehingga Pullmantur akan menjadi anak usaha pertama Royal Caribbean di Eropa.[11] Akuisisi tersebut diharapkan dapat diselesaikan pada kuartal keempat tahun 2006.[11] Setelah diakuisisi oleh Royal Caribbean, dilakukan sejumlah pengalihan kapal. Pada tahun 2007, Blue Dream dan Blue Moon dialihkan ke Azamara Club Cruises, sementara MS Oceanic II dan MS Zenith dialihkan ke Pullmantur.[2] Oceanic II hanya dioperasikan oleh Pullmantur selama musim panas tahun 2007.[12] Pada tahun 2008, Pullmantur mendapat Empress of the Seas dari Royal Caribbean International dan nama kapal tersebut pun diubah menjadi MS Empress.[2] Pullmantur kemudian mengalihkan Pacific dan Holiday Dream, masing-masing ke Quail Cruises dan CDF Croisières de France.[12][13] Pullmantur lalu membeli Pacific Star milik P&O Cruises Australia dan mengubah namanya menjadi MS Ocean Dream.[2] MS Sovereign of the Seas juga dialihkan ke Pullmantur dan namanya diubah menjadi MS Sovereign.[14][15] Pada bulan April 2008. Lloyd's List memberitakan bahwa Pullmantur sedang dalam proses untuk membeli Pride of Aloha milik NCL America.[16] Namun, pembelian tersebut akhirnya batal.[17] Pada bulan Januari 2009, nama Sky Wonder diubah menjadi Atlantic Star,[18] dan pada bulan Maret, Oceanic dijual ke Peace Boat.[19] Pada pertengahan bulan April 2009, Island Star dialihkan dari Island Cruises ke Pullmantur Cruises. Pada bulan April 2013, Royal Caribbean mengalihkan Monarch of the Seas ke Pullmantur.[20] Ocean Dream lalu disewakan ke Peace Boat untuk menggantikan Oceanic. Pacific Dream, yang telah diubah namanya menjadi Horizon, juga dialihkan ke CDF. Pada tahun 2014, Zenith pun dialihkan ke CDF. Pada tahun 2014, diumumkan bahwa Majesty of the Seas akan dialihkan ke Pullmantur pada tahun 2016.[21] Namun, rencana tersebut dibatalkan pada tahun 2015,[22] dan Empress dikembalikan ke Royal Caribbean pada awal tahun 2016.[23] CDF berhenti beroperasi pada awal tahun 2017, dan dua unit kapal milik CDF dikembalikan ke Pullmantur.[24] Pada bulan Juli 2019, diumumkan bahwa Zenith akan dikeluarkan dari armada Pullmantur pada awal tahun 2020, karena disewa oleh Peace Boat.[25] Pullmantur kemudian mengumumkan bahwa Grandeur of the Seas akan dialihkan dari Royal Caribbean ke Pullmantur pada bulan April 2021.[26] Namun, rencana tersebut dibatalkan pada tahun 2020.[27] Pada bulan April 2020, lebih dari separuh kru di atas kapal Horizon diberitakan positif terjangkit COVID-19.[28] Rencana reorganisasiPada tanggal 22 Juni 2020, Springwater Capital mengumumkan bahwa akibat pandemi COVID-19, mereka telah mengajukan reorganisasi untuk Pullmantur sesuai peraturan insolvensi di Spanyol.[4] Diberitakan juga bahwa Pullmantur telah mulai membongkar interior dari MS Sovereign dan MS Monarch, dengan klaim bahwa "semua barang yang berharga" akan dibongkar.[29] Pada bulan Desember 2020, diberitakan bahwa empat perusahaan telah dinyatakan bangkrut, yakni Pullmantur S. A., Pullmantur Cruises SL, Pullmantur Holdings SL y Pullmantur Maltesas.[30] Pullmantur Cruises kemudian mengumumkan rencana untuk kembali berlayar. Dalam serangkaian pertanyaaan di Facebook, Pullmantur menanyakan apa saja yang ingin dilihat oleh penumpang saat mereka kembali berlayar. Perusahaan ini antara lain menanyakan apakah penumpang bersedia membayar 10-15% lebih mahal. Karena Monarch dan Sovereign telah diputuskan akan dibesituakan di Aliaga, Turki, perusahaan ini kemungkinan akan kembali berlayar dengan Horizon yang disandarkan di Teluk Elefsinas. Baru-baru ini, perusahaan ini diberitakan tidak lagi menempati kantor pusatnya, karena tidak dapat membayar sewa. Sebanyak 127 dari 311 orang pegawai dari perusahaan ini yang bekerja di kantor pusat juga diberitakan belum mendapat gaji untuk bulan Agustus 2020. CEO Pullmantur, Richard J. Vogel, kemudian mengirim surel kepada seluruh pegawai untuk meyakinkan bahwa gaji akan dikirimkan keesokan harinya.[31] Referensi
Pranala luarMedia tentang Pullmantur Cruises di Wikimedia Commons |