Pulau Goli Otok (pelafalan dalam bahasa Serbo-Croatian:[ɡôliːǒtok], bahasa Italia: Isola Calva, secara harfiah berarti "Pulau Tandus") adalah pulau gersang dan tak berpenghuni yang merupakan lokasi penjara politik yang digunakan ketika Kroasia menjadi bagian dari Sosialis Yugoslavia. Penjara itu beroperasi antara 1949 dan 1989.
Pulau ini terletak di utara Laut Adriatik di lepas pantai Kabupaten Primorje-Gorski Kotar, Kroasia dengan luas sekitar 4,5 kilometer persegi (1,7 mil persegi). Hampir tiada tumbuhan yang hidup di sana, karena pulau ini mengalami hembusan angin bora yang kuat, terutama di musim dingin. Pulau ini juga dikenal sebagai 'Alcatraz Kroasia' karena lokasi dan keamanannya yang tinggi.[2]
Meski sudah lama dijadikan tempat penggembalaan, pulau tandus itu tidak pernah dihuni secara permanen selain oleh para tahanan selama abad ke-20. Sepanjang Perang Dunia I, Austria-Hungaria mengirim tawanan perang Rusia dari Front Timur ke Goli Otok.[3]
Pada tahun 1949, seluruh pulau secara resmi dijadikan penjara dengan keamanan tinggi dan sangat rahasia serta kamp buruh yang dijalankan oleh otoritas Republik Federal Rakyat Yugoslavia,[3] bersama dengan Pulau Sveti Grgur di dekatnya, yang memiliki kamp serupa untuk tahanan wanita. Hingga tahun 1956, selama periode Informbiro, pulau ini difungsikan untuk memenjarakan tahanan politik. Termasuk di antaranya kaum Stalinis, beserta anggota Partai Komunis Yugoslavia dan warga non-partai yang diduga bersimpati atau condong ke Uni Soviet.
Banyak tokoh anti-komunis (etnis Serbia, Kroasia, Makedonia, Albania, dan nasionalis lainnya) juga dipenjara di Goli Otok. Tahanan non-politik juga dibuang ke pulau itu untuk menjalani hukuman pidana biasa[4][5] dan beberapa dari mereka dijatuhi hukuman mati. Total sekitar 16.000[6][7] tahanan politik ditahan di sana, di mana antara 400[8] dan 600[2][9] orang tewas di pulau itu. Sumber lain, sebagian besar berdasarkan berbagai kesaksian individu, mengklaim hampir 4.000 tahanan meregang nyawa di kamp tersebut.[10][11][12]
Para narapidana dipaksa bekerja (di tambang batu, tembikar, dan bengkel), tanpa memperhatikan keadaan cuaca: di musim panas suhu akan naik hingga 40 °C, sedangkan di musim dingin terdapat hembusan angin bora dan suhu yang membekukan.[13] Penjara itu dipimpin oleh narapidana, dan sistem hierarkinya memaksa para narapidana untuk saling memukul, merundung, dan mencela satu sama lain. Mereka yang bekerja sama dapat berharap untuk naik pangkat dan menerima perlakuan yang lebih baik.[14][15]
Setelah Yugoslavia memulihkan hubungannya dengan Uni Soviet, kepemilikan Goli Otok diserahkan kepada yurisdiksi negara bagian Kroasia dari otoritas federal Yugoslavia. Namun, penjara Goli Otok tetap menjadi topik tabu di Yugoslavia hingga awal 1980-an.[16]Antonije Isaković menulis novel Tren yang menceritakan penjara ini pada tahun 1979, yang baru dirilis setelah kematianJosip Broz Tito pada tahun 1980. Buku itu langsung menjadi buku terlaris di Yugoslavia.[17]
Penjara ditutup pada tanggal 30 Desember 1988[18] dan sepenuhnya ditinggalkan pada tahun 1989.[3] Sejak itu, pulau ini dibiarkan terbengkalai.[2] Dan sejak itu menjadi objek wisata dan dihuni oleh para gembala dari Pulau Rab. Mantan tahanan Kroasia berkumpul dalam Asosiasi Mantan Tahanan Politik Goli Otok.[19] Di Serbia, mantan narapidana membentuk Perkumpulan Goli Otok.[20]
^"Donja Klada » Goli otok". Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 November 2017. Diakses tanggal 7 November 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Slobodna Dalmacija". arhiv.slobodnadalmacija.hr. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-17. Diakses tanggal 7 November 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Antić, Ana (1 September 2016). "The Pedagogy of Workers' Self-Management: Terror, Therapy, and Reform Communism in Yugoslavia after the Tito-Stalin Split". Journal of Social History. 50 (1): 179–203. doi:10.1093/jsh/shw013.