ProtoplasSel tanaman pada umumnya dilindungi oleh dinding sel dari selulosa yang keras untuk menopang struktur tanaman. Sel tanaman yang telah kehilangan dinding selnya disebut dengan istilah protoplas.[1] Protoplas dapat diisolasi dari berbagai macam jaringan ataupun organ tanaman seperti daun, tunas, akar, dan buah.[2] Isolasi ProtoplasProtoplas dapat diisolasi dari jaringan dengan metode secara mekanik dan kimia. Metode MekanikProtoplas dapat diisolasi dari jaringan dengan metode secara mekanik dan kimia. Isolasi protoplas secara mekanik diperkenalkan sekitar 100 tahun yang lalu, dan fusi pertama dengan metode isolasi ini pada tahun 1909.[3] Pada awal 1892, Klercker jhjsdfhdalsjfh jaringan.[4] Metode KimiaPada tahun 1960, Cocking menggunakan metode isolasi protoplas dengan reaksi enzimatis. Cocking menggunakan selulase kasar dari Myrothecium verrucaria untuk mengisolasi protoplas dari akar tomat.[5] Prinsip dari metode isolasi menggunakan enzim adalah digesti dinding sel tanaman dengan menggunakan enzim selulase dan macerozim untuk menghasilkan protoplas.[1] Kelebihan dan KekuranganKeuntungan yang utama dari fusi protoplas tanaman adalah dapat dilakukan hibridisasi antara spesies tanaman yang secara seksual tidak kompatibel atau yang sulit untuk dilakukan hibridisasi seksual.[6] Keuntungan lainnya adalah protoplas dapat menyerap molekul dan organel asing dengan cara fagositosis. Hal ini menguntungkan dalam studi virologi karena protoplas lebih mudah diinfeksi dan dapat diinfeksi oleh virus yang berbeda dalam satu sel.[7] Meskipun dengan fusi protoplas ini dapat menghibridisasi semua spesies tanaman. Namun, fusi protoplas memiliki kelemahan, yaitu rendahnya regenerasi tanaman dari protoplas. Jarang sekali terjadinya pembentukan kalus dari protoplas hasil hibridisasi.[6] Referensi
|