Protesa mata
Protesa mata, disebut juga mata palsu adalah mata tiruan estetis untuk orang yang kehilangan satu mata setelah mengalami cedera atau penyakit,[1] untuk orang yang cacat mata sejak lahir, untuk orang buta dengan bola mata kisut atau jelek tanpa operasi. Indikasi untuk memakai protesa mata dalam medis dan kosmetik:
Protesa mata harus sempurna. Hanya ada satu tipe protesa mata asli yang dibuat oleh okularis resmi sesuai protokol medis, dengan bahan khusus, satu per satu sesuai ukuran pas pasien. Okularis menduplikat gambar, ukuran dan bentuk dari mata asli sehingga mata palsu sulit dibedakan dengan mata asli. Proses pembuatan protesa mata lama, kompleks dan mahal. Protesa mata harus netral dan aman karena letaknya berada di dalam rongga mata, di belakang kelopak mata dengan kontak permanen dengan jaringan; protesa harus non toksik supaya dapat diterima oleh sistem immun tanpa menimbulkan peradangan tanpa merusakan jaringan. Protesa mata harus membantu dan melindungi pemakai. Macam-macam protesa mata palsu yang membanjiri Indonesia:- Protesa mata palsu yang sudah jadi sering disebut "buatan pabrik" atau "ready stock". Protesa mata palsu yang sudah jadi sangat berbahaya karena menimbulkan peradangan, belekan, retraksi permanen kelopak mata serta entropion, bahkan bisa sampai merusakkan wajah pemakai. - Protesa mata palsu buatan tanpa teknik yang benar, Protesa mata buatan tanpa teknik yang benar sangat berbahaya karena menimbulkan peradangan, belekan, retraksi permanen kelopak mata serta entropion, bahkan bisa sampai merusakkan wajah pemakai. Protesa mata yang sudah jadi dilarang di Eropa karena tidak dapat diterima oleh pasien, melukai jaringan, dan menyebabkan sakit psikologis. Harus membuat aturan lengkap, jelas dan efisien tentang protesa mata paling cepat di Indonesia untuk mengurangi jumlah korban protesa mata palsu dan melindungi pasien yang berikutnya. Retensi protesa mataRetensi protesa mata adalah kapabilitas protesa dalam menahan gaya yang dapat mengubah hubungan antara protesa dan jaringan lunak.[3] Retensi ini dapat dinilai melalui ukuran defek mata, jaringan lunak dari soket mata, lekukan dari permukaan protesa mata dan daerah undercut yang menguntungkan protesa.[4][5] Stabilisasi protesa mataStabilisasi protesa mata adalah kapabilitas protesa untuk menahan posisinya dalam kondisi mengalami tekanan atau pengaruh fungsional.[3] Pengukuran stabilisasi mata diperoleh dari cekatnya protesa pada model kerja dan bentuk lekukan fornik dari protesa mata[5] Referensi
Pranala luar
|