PostNL
PostNL (pelafalan dalam bahasa Belanda: [ˈpɔst ɛnˌɛl]) sebelumnya bernama TNT NV adalah sebuah perusahaan pos, parsel, dan e-commerce yang beroperasi di Belanda, Jerman, Italia, Belgia, dan Britania Raya. Perusahaan ini menyediakan layanan pos universal di Belanda, dan sahamnya diperdagangkan di Euronext Amsterdam.[1][2] Perusahaan ini bernama TNT NV hingga TNT Express dipisah pada bulan Mei 2011, dan perusahaan inipun diubah namanya menjadi PostNL. SejarahPada bulan Januari 1997, KPN, perusahaan pos milik pemerintah Belanda, membeli TNT Limited asal Australia.[3] Bisnis TNT di luar pos, pos kilat, dan logistik kemudian dijual. Penjualan tersebut meliputi penjualan Ansett Worldwide Aviation Service ke Morgan Stanley Dean Witter, bisnis forklift Komatsu, Pelabuhan Geelong, dan sejumlah saham Toll Holdings, Sydney Monorail, dan operasi kereta ringan Sydney ke CGEA Transport Sydney.[4][5][6] Pada tanggal 25 Juni 1998, KPN menggabungkan PTT Post dengan TNT untuk membentuk TNT Post Group (TPG) yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham Amsterdam, Frankfurt, London, dan New York.[7][8] Pada bulan April 1998, TPG membuka Pusat Pos Kilat Eropa di Bandar Udara Liège, Belgia. Pada bulan Oktober 1998, sebuah pusat jalan internasional dibuka di Duiven, Belanda. Pada bulan Desember 1998, TPG mengakuisisi Jet Services asal Prancis.[9] Pada bulan April 2005, TNT Post Group diubah namanya menjadi TNT.[10] Pada bulan November 2006, TNT menjual divisi logistiknya ke Apollo Global Management, yang kemudian diubah namanya menjadi CEVA Logistics.[11] Pada bulan Maret 2007, TNT mengakuisisi Hoau, perusahaan pengantaran parsel dan kargo asal Tiongkok.[12] Pada tanggal 18 Juni 2007, TNT menarik pencatatan sahamnya di Bursa Saham New York.[13] Pada bulan Agustus 2010, TNT mengumumkan rencananya untuk memisahkan divisi pos kilatnya menjadi sebuah perusahaan tersendiri, dan memperdagangkan sahamnya di bursa. Pada tanggal 31 Mei 2011, dengan TNT Express resmi melantai di Bursa Saham Amsterdam, TNT NV resmi berubah nama menjadi PostNL.[2] PostNL tetap memegang 29,9% saham TNT Express.[14] Peter Bakker, CEO TNT sejak tahun 2001, mengundurkan diri pada akhir bulan Mei 2011 dan Harry Koorstra pun menjadi CEO PostNL.[15] Pada bulan April 2012, Harry Koorstra mengundurkan diri setelah berkonflik dengan dewan pengawas perusahaan.[16][17] Kiven Post lalu ditunjuk menjadi CEO. Pada bulan Juni 2013, PostNL mengumumkan bahwa untuk mengurangi biaya karena menurunnya volume pengantaran, mereka akan menghapus pengantaran di hari Minggu (hanya 2,6% dari total volume), mengurangi separuh jumlah kotak pos, dan mengurangi jumlah kantor pos dari sekitar 2.500 menjadi sekitar 1.000.[18] Mulai tahun 2012 hingga 2013, perusahaan ini juga mengurangi jumlah sentral pengolahan pos dari 260 menjadi hanya 145.[19] OperasiBelandaPostNL, sebelumnya bernama Koninklijke TNT Post, telah ditunjuk oleh Pemerintah Belanda untuk menjalankan UPD (Universele Postdienst, bahasa Belanda untuk Layanan Pos Universal).[20] Sebagai pengemban UPD, antara lain, PostNL harus beroperasi selama lima hari dalam satu minggu (Selasa sampai Sabtu) di Belanda dan tetap menyediakan sejumlah kotak pos. Autoriteit Consument & Markt bertugas memantau PostNL dalam mengemban UPD. EropaPostNL beroperasi di Belgia, Luxembourg, Jerman, Italia, dan Britania Raya. Perusahaan ini tetap menggunakan nama TNT Post pasca dipisah, melalui perjanjian dengan TNT Express bahwa mereka akan mengubah mereknya menjadi PostNL pada akhir tahun 2014. Pada akhir tahun 2013, bisnis PostNL di Belgia juga diubah namanya menjadi PostNL.[21] TNT Post Germany diubah namanya menjadi Postcon pada bulan Maret 2014,[22] dan pada bulan Mei, TNT Post Italy diubah namanya menjadi Nexive, dengan menggunakan logo yang sama seperti PostNL.[23] TNT Post UK diubah namanya menjadi Whistl pada bulan September 2014,[24] dan pada bulan Oktober 2015, PostNL menjual mayoritas sahamnya ke jajaran manajemen.[25] Pada bulan Agustus 2019, PostNL mengumumkan bahwa mereka setuju menjual Postcon ke Quantum Capital Partners, dan diharapkan selesai pada akhir tahun 2019.[26] Pada bulan Februari 2020, PostNL menandatangani perjanjian dengan Mutares untuk menjual 80% saham anak usaha PostNL di Italia, Nexive. Mutares akan memegang 80% Nexive, sementara PostNL akan memegang 20% saham Mutares. Transaksi ini masih perlu menunggu persetujuan otoritas, dan diharapkan dapat selesai pada triwulan kedua tahun 2020.[27] Lihat jugaReferensi
Pranala luar |