Plot 20 Juli
Plot 20 Juli adalah percobaan kudeta yang gagal dalam usaha pembunuhan Adolf Hitler pada tanggal 20 Juli 1944. Di akhir 1943, Schutzstaffel (SS) dan Gestapo mengatur rencana untuk menahan beberapa orang Jerman yang terlibat dalam rencana untuk menjatuhkan Adolf Hitler. Semuanya termasuk Dietrich Bonhoeffer, Klaus Bonhoeffer, Josef Mueller, dan Hans Dohnanyi. Lainnya yang dicurigai adalah Wilhelm Canaris dan Hans Oster, yang dipecat dari pekerjaannya pada Januari 1944. Mayor Claus von Stauffenberg kini muncul sebagai pemimpin kelompok yang melawan kekuasaan Nazi. Pada 1942, ia memutuskan untuk membunuh Hitler. Ia diikuti oleh Wilhelm Canaris, Carl Goerdeler, Julius Leber, Ulrich Hassell, Hans Oster, Peter von Wartenburg, Henning von Tresckow, Friedrich Olbricht, Werner von Haeften, Fabian Schlabrendorft, Ludwig Beck, dan Erwin von Witzleben. Direncanakan bahwa setelah Adolf Hitler, Hermann Goering, dan Heinrich Himmler terbunuh, pasukan di Berlin akan merampas bangunan, telepon, pusat persinyalan, dan stasiun radio pemerintah. Sedikitnya 6 percobaan digagalkan sebelum Claus von Stauffenberg memutuskan percobaan kembali selama konferensi yang diadili oleh Hitler pada 20 Juli 1944. Diputuskan untuk membatalkan rencana membunuh Hermann Goring dan Himmler di saat yang sama. Stauffenberg, yang tak pernah bertemu Hitler sebelumnya, membawa bom dalam tas dan menempatkannya di lantai saat ia meninggalkannya untuk menelepon. Bom meledak dan membunuh 4 lelaki di pondok itu. Lengan kanan Hitler luka parah, namun ia tetap hidup dari ledakan bom itu. Tujuan rencana itu adalah agar Ludwig Beck, Erwin von Witzleben, dan Friedrich Fromm mengambil pengawasan Pasukan Jerman. Gagasan ini ditinggalkan saat muncul kabar Hitler telah selamat dari percobaan pembunuhan. Dalam percobaan untuk melindungi dirinya sendiri, Fromm mengorganisasi hukuman mati Claus von Stauffenberg bersama dengan dua konspirator lainnya, Friedrich Olbricht dan Werner von Haeften, di halaman gedung Kementerian Perang yang dikelilingi tembok. Kemudian dilaporkan Stauffenberg mati sambil berteriak "Hidup Jerman yang bebas!" Sebagai akibat Plot 20 Juli, kepala staf yang baru, Heinz Guderian, menuntut pengunduran diri tiap pejabat yang tak sungguh-sungguh mendukung cita-cita Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei. Lebih dari beberapa tahun berikutnya, Guderian duduk dengan Gerd von Rundstedt dan Wilhelm Keitel di Pengadilan Kehormatan Tentara yang mengusir ratusan perwira yang dicurigai sedang melawan kebijakan Adolf Hitler. Ini memindahkan mereka dari yuridiksi pengadilan perang dan menyerahkan mereka pada Roland Freisler dan Pengadilan Rakyat-nya. Lebih dari beberapa bulan berikutnya, kebanyakan kelompok itu, termasuk Wilhelm Canaris, Carl Goerdeler, Julius Leber, Ulrich Hassell, Hans Oster, Peter von Wartenburg, Henning von Tresckow, Ludwig Beck, Erwin von Witzleben, Friedrich Fromm, Dan Erwin Rommel dihukum mati atau bunuh diri. Diperkirakan bahwa 4.980 orang Jerman dihukum mati setelah Plot 20 Juli. Hitler memutuskan bahwa mereka harus mengalami proses kematian yang lambat. Mereka digantung dengan kawat piano dari cantelan daging. Hukuman mati mereka difilmkan dan kemudian ditampilkan di hadapan para anggota senior NSDAP dan Angkatan Bersenjata Jerman. ReferensiBlibiografi
|