Plastisitas (fisika)

Pada fisika dan teknik material, plastisitas (juga dikenal sebagai deformasi plastik) adalah kemampuan sebuah materi padat untuk melalui proses deformasi permanen, yaitu sebuah perubahan bentuk secara permanen sebagai tanggapan dari gaya yang diterima.[1][2] Sebagai contoh, sebuah batangan logam yang dibengkokkan atau dibentuk menjadi sebuah bentuk baru adalah contoh plastisitas, karena terjadi perubahan permanen pada material itu sendiri.

Deformasi plastik dapat diamati pada kebanyakan material, terkhususnya logam, tanah, batuan, busa dan beton.[3][4][5][6] Namun, mekanisme yang menyebabkan deformasi tersebut dapat berbeda-beda. Pada skala kristalin, plastisitas logam biasanya disebabkan oleh dislokasi. Kecacatan tersebut biasanya jarang ditemukan pada kebanyakan material kristalin, namun banyak di sebagian struktur kristalnya; dalam beberapa kasus, hal ini dapat menghasilkan kristalinitas plastik. Pada material rapuh seperti batu, beton dan tulang, biasanya plastisitas disebabkan oleh slip pada retakan mikro. Pada zat seluler seperti busa cair dan jaringan biologis, hal ini biasanya disebabkan oleh gelembung atau penyusunan ulang sel, terkhususnya proses T1.

Referensi

  1. ^ Lubliner, Jacob (2008). Plasticity theory. Dover. ISBN 978-0-486-46290-5. 
  2. ^ Bigoni, Davide (2012). Nonlinear Solid Mechanics: Bifurcation Theory and Material Instability. Cambridge University Press. ISBN 978-1-107-02541-7. 
  3. ^ Jirásek, Milan; Bažant, Zdeněk P. (2002). Inelastic analysis of structures. John Wiley and Sons. ISBN 0-471-98716-6. 
  4. ^ Chen, Wai-Fah (2008). Limit Analysis and Soil Plasticity. J. Ross Publishing. ISBN 978-1-932159-73-8. 
  5. ^ Yu, Mao-Hong; Ma, Guo-Wei; Qiang, Hong-Fu; Zhang, Yong-Qiang (2006). Generalized Plasticity. Springer. ISBN 3-540-25127-8. 
  6. ^ Chen, Wai-Fah (2007). Plasticity in Reinforced Concrete. J. Ross Publishing. ISBN 978-1-932159-74-5. 
Kembali kehalaman sebelumnya