Pinguicula elizabethiae
Spesies ini dideskripsikan pada tahun 1999 oleh S. Zamudio, yang ditempatkan di bagian Orcheosanthus.[1] Nama generik Pinguicula berasal dari bahasa Latin pinguis (yang berarti "lemak") karena adanya tekstur berlemak di permukaan daun karnivoranya. Nama spesies elizabethiae mengacu pada teman Zamudio, Elizabeth Arguelles, seorang kolektor flora dari Querétaro.[1] Karakteristik tumbuhanKebiasaan dan phenologiSeperti kebanyakan butterwort Meksiko lainnya, P. elizabethiae adalah dimorfik musiman, yang berarti ia memiliki dua kebiasaan pertumbuhan yang berbeda sepanjang tahun. Selama musim panas, ketika hujan dan mangsa menjadi lebih banyak, tanaman membentuk roset dengan diameter hingga 12 sentimeter (5 in).[1] Daun-daun ini adalah karnivora, memiliki luas permukaan yang besar dan tertutupi oleh kelenjar mucilaginous yang dengannya tumbuhan ini dapat menarik, menjebak, dan mencerna mangsa. Ketika musim dingin, daun yang disebut "daun musim panas (atau roset musim panas)" ini digantikan oleh "daun musim dingin". Roset musim dingin ini memungkinkan tanaman menjalani dormansi musim dingin hingga hujan pertama yang dimulai pada musim semi. Bunga lahir secara tunggal dengan tangkai tegak setinggi 35-75 milimeter (1 ⅜-3 in.) dan muncul dari bulan Juli-Oktober.[1][2] Daun dan stolonDaun-daun musim panas P. elizabethiae itu halus, kaku, segar, dan berwarna hijau. Daunnya memiliki panjang antara 35 dan 72 milimeter (1 3⁄8-3 inci.) dan lebar sebesar 10–53 milimeter (in 2 inci.). Daun tumbuhan ini juga memiliki tulang daun yang sedikit menyatu. Roset "musim dingin" P. elizabethiae berdiameter 10–20 milimeter (⅜ – 13⁄16.) dan terdiri dari 60 hingga 125 daun yang kecil, padat, berdaging, dan tidak berkelenjar. Daun ini masing-masing memiliki panjang 5 hingga 17 milimeter (3⁄16–11⁄16.) dan lebar sebesar dua hingga empat milimeter (1⁄16–3⁄16.).[1] Permukaan lamina diatas daun musim panas tertutup rapat oleh kelenjar mucilagenous yang bertangkai dan kelenjar pencernaan sessile. Kelenjar peduncular terdiri dari beberapa sel sekretori di atas tangkai bersel tunggal. Sel-sel ini menghasilkan sekresi mucilaginous yang membentuk tetesan yang dapat dilihat di permukaan daun. Penampilan basah ini mungkin membantu memancing mangsa yang sedang mencari air; Fenomena serupa juga terlihat di Sundew (drosera). Tetesan ini hanya mengeluarkan enzim secara terbatas dan berfungsi, terutama, untuk menjebak serangga. Saat berkontak dengan serangga, kelenjar peduncular melepaskan lendir tambahan dari sel reservoir khusus yang terletak di pangkal tangkainya. Ketika serangga semakin berjuang untuk melepaskan dirinya, ini dapat memicu lebih banyak kelenjar untuk melepaskan lendirnya, hasilnya ialah serangga dapat terbungkus oleh lendir yang diproduksi tumbuhan ini. Kelenjar sessile, yang terletak rata pada permukaan daun, berfungsi untuk mencerna mangsa. Setelah mangsa terperangkap oleh kelenjar peduncular dan pencernaan dimulai, aliran awal nitrogen memicu pelepasan enzim oleh kelenjar sessile. Enzim ini, yang meliputi amilase, esterase, fosfatase, protease, dan ribonuklease, memecah komponen yang dapat dicerna dari tubuh serangga. Cairan ini kemudian diserap kembali ke permukaan daun melalui lubang kutikula, dan hanya menyisakan exoskeleton dari serangga di permukaan daun.[3] BungaPinguicula elizabethiae dapat menghasilkan satu sampai lima bunga di setiap periode berbunga. Bunga ini berdiri sendiri pada batang bunga tegak yang panjangnya 3,5 hingga 7,5 sentimeter (1 ⅜-3 in.). Sebagian besar bunga berwarna merah muda, tetapi warna antara violet hingga hampir putih juga telah diobservasi.[4] Persebaran dan habitatPinguicula elizabethiae saat ini hanya diketahui berada di segelintir ngarai dari Sungai Moctezuma dan anak sungainya, Arroyo Toliman. Tumbuhan ini tumbuh di lereng curam dan tebing vertikal yang menghadap ke timur laut, di ketinggian 1.000–1600 meter (3300–5250 kaki). Vegetasi yang mengelilinginya adalah submontana, dan tanaman pendamping termasuk Selaginella lepidophylla, Notholaena sp., Cheilanthes sp. dan lumut.[5] ReferensiPranala luar |