Pesawat pada era Perang Dunia I (1911-1935)Pada awalnya pesawat digunakan untuk mengintai posisi lawan di garis depan serta kepentingan komunikasi, karena sering berpapasan dengan pesawat lawan, maka pilot menggunakan pistol atau senapan untuk saling menembak. Kemudian pesawat dilengkapi dengan senapan mesin dan penembak (gunner) yang ditempatkan di belakang pilot. Posisi gunner sendiri pada awanya ada yang berkemampuan untuk menembak pesawat musuh dibelakangnya, atau didepannya. Adalah Roland Garros, seorang penerbang Prancis yang membuat pesawat tempur yang dilengkapi senapan mesin langsung dikendalikan oleh pilot sehingga hanya dibutuhkan satu penerbang saja. Mulanya dipasang senapan mesin pada kokpit pesawat Morane Saulnier. Kemudian digunakan untuk menembaki pesawat pesawat Jerman. Pilot-pilot Jerman terkejut karena saat itu baru pertama kali ada pesawat tempur dapat menyerang dari belakang pesawat lawan dengan satu orang pilot. Masalah muncul pada Roland Garros karena peluru mengenai baling baling dan dapat menghancurkannya. Untuk itu digunakan lapisan pelat baja pada baling balingnya. Selanjutnya digunakan alat Sincronize yakni alat yang dapat membuat antara putaran baling baling pesawat sinkron dengan penembakan senapan mesin sehingga peluru mencecar melewati celah baling-balingnya. Kemudian bentuk dan teknis pesawat diperbaiki meskipun pada umumnya pesawat tersebut masih terbuat dari kayu. Umumnya pesawat pesawat tersebut menggunakan mesin radial sehingga tidak dilengkapi dengan antifreeze (anti beku) sehingga mesin pesawat harus dibersihkan dari cairan baik pelumas ataupun bahan bakar. Muncullah rancangan rancangan yang dikenal pada zamannya seperti Triplane (Pesawat dengan sayap bersusun tiga), Biplane (pesawat dengan sayap bersusun dua). Ataupun pesawat berukuran raksasa untuk pembom seperti Ilya Muromet's (Rusia). Pada Generasi ini dikenal pesawat-pesawat Fokker, Sopwith Camel, Gotha (bomber) dan lain lain dengan pernerbang penerbang seperti Baron von Richthofen, Manfred von Richthoven (Jerman) dan lain lain. |