Pesantren Al Irsyad Kresek
Pesantren Al Irsyad Kresek (bahasa Melayu: Pesantren Al Irsyad, Jawi: المعهد ١لاسلامي الإرشاد) adalah salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Probolinggo. Berdirinya lembaga ini jauh sebelum Indonesia merdeka yaitu tepatnya pada abad ke 19 yang ditandai dengan berdirinya Masjid Al Karomah oleh Kyai Mursyidi al-Karamah, di Sambirampak Kidul, Kotaanyar, Probolinggo, Jawa Timur. Komplek Pesantren Al Irsyad berada di atas areal tanah seluas kurang lebih 1 hektare dengan jumlah santri ± 1.000(1944). SejarahDalam sejarahnya, Pesantren Al Irsyad pernah mengalami zaman keemasan berkat kealiman, kharisma, dan kepiawaian kyai yang mengasuhnya. Ribuan santri berduyun-duyun menuntut ilmu di Pondok ini. Mereka berasal dari hampir seluruh tanah Tapal Kuda dan sekitarnya. Jumlah santri yang begitu besar dan berasal dari berbagai daerah dan berbagai latar belakang itu menunjukkan kebesaran lembaga pendidikan ini. Setelah Kiai Mursyidi al-Karomah wafat, dia digantikan oleh cucu dari saudara perempuannya yang bernama Kiai Badrus Sholeh. Demikianlah Pesantren Al Irsyad Kresek hidup dan berkelanjutan dari generasi ke generasi, dari pengasuh satu ke pengasuh lain. Tetapi, pada pertengahan abad ke-19 atau pada generasi kedua keluarga Kiai Mursyidi, Pesantren ini mulai surut. Sepeninggal Kiai Mursyidi al-Karomah, kejayaan Pesantren Irsyad tinggal kenangan. Jumlah santrinya kian menyusut. Walaupun demikian, banyak para santri dan anak cucunya yang mengembangkan agama Islam dengan mendirikan Pondok Pesantren di berbagai daerah di jawa timur. Salah satu yang terbesar adalah Nurul Jadidi situbondo asuhan Kiai Abdul Majid Tembreng yang terletak di wilayah Situbondo. Pondok ini didirikan oleh salah satu santrinya. Daftar Pustaka
|