Pertempuran Trenčín
Pertempuran Trenčín (bahasa Jerman: Schlacht bei Trentschin, bahasa Hungaria: Trencséni csata, bahasa Slowakia: Bitka pri Trenčíne) adalah pertempuran yang berlangsung antara pemberontak Kuruc yang dipimpin oleh Ferenc II Rákóczi melawan pasukan Habsburg. Pertempuran ini berlangsung selama Perang Kemerdekaan Rákóczi. Dalam pertempuran ini, pasukan Kuruc mengalami kekalahan besar dan terpaksa membatalkan rencana mereka untuk mencari sekutu baru. Selain itu, Wangsa Habsburg juga tetap dapat mempertahankan kekuasaan mereka di Kerajaan Hungaria. Latar belakangPada tahun 1708, Ferenc II Rákóczi memutuskan untuk pergi bersama dengan pasukannya ke wilayah Schlesien agar Friedrich Wilhelm I dari Prusia dapat memperoleh mahkota Hungaria. Pasukan Ferenc rencananya akan melewati Trenčín dalam perjalanan ke Moravia. Namun, Trenčín masih dikuasai oleh pasukan Habsburg. Awalnya, Rákóczi tidak ingin mengepung Trenčín karena dapat melemahkan pasukannya, tetapi ia akhirnya memutuskan untuk melakukan hal tersebut akibat tekanan dari komandan-komandan Kuruc lainnya. Olah sebab itu, komandan garnisun Habsburg yang bernama Sigbert Heister mulai mempersiapkan pasukannya untuk menghadapi serangan Kuruc. PertempuranPada pagi hari tanggal 3 Agustus 1708, 8.000 pasukan Habsburg-Serbia menghadapi serangan 15.000 pasukan Kuruc yang diiringi oleh 12 meriam.[1] Sayap kanan pasukan Kuruc terdiri dari kavaleri ringan dan sebagian infantri yang dipimpin oleh Lőrinc Pekri. Bagian tengah terdiri dari artileri yang dilindungi oleh kavaleri Jerman dan carabinier Polandia dan Jerman yang dipimpin oleh kolonel de la Motte. Sayap kiri terdiri dari pasukan infantri lainnya. Namun, dataran di depan mereka terdiri dari parit-parit. Ketika Sigbert Heister melihat jumlah pasukan Kuruc, ia memutuskan untuk mundur ke Kastil Trenčín. Pada saat ia memberi perintah tersebut, artileri Kuruc mulai menembaki pasukan Habsburg, sementara Lőrinc Pekri maju menyerang Habsburg saat pasukan Habsburg masih diorganisasi. Namun, dataran di Trenčín sulit untuk diserang oleh pasukan Kuruc, seperti misalnya keberadaan dua kolam buatan dengan sebuah tanggul di antaranya. Kavaleri Pekri mencoba melewati tanggul ini, tetapi ia memutuskan untuk mundur karena pasukannya sulit bergerak di tempat sesempit itu. Posisi mereka pun menjadi kacau, dan kemudian komandan pasukan Habsburg János Pálffy memutuskan untuk memanfaatkan kesempatan ini dan melancarkan serangan balasan. Akibatnya, pasukan berkuda Pekri melarikan diri. Sementara itu, sayap kiri dan tengah pasukan Kuruc berupaya mematahkan serangan Habsburg, tetapi kekalahan sayap kanan Kuruc cukup mengguncang mereka. Rákóczi mencoba membuat kagum pasukannya dengan turut serta dalam pertempuran secara langsung. Namun, saat mencoba melompati salah satu parit, ia jatuh dari kudanya dan kehilangan kesadaran. Akibatnya, tersebar desas desus bahwa Rákóczi telah tewas, dan pasukan-pasukan yang sedang bertempur mulai melarikan diri. Kavaleri Heister pun berhasil mengalahkan pasukan Kuruc yang lebih besar dalam waktu tiga jam. Pada akhirnya, 3.000 pasukan Kuruc tewas atau terluka, 500 ditangkap, dan 12 meriam direbut. Sementara itu, korban jiwa di pihak Habsburg tidaklah besar. DampakPasukan Kuruc mengalami kekalahan besar dalam pertempuran ini dan menunjukkan bahwa kemampuan bertempur mereka tidaklah besar. Pasukan Heister memutuskan untuk mengejar pasukan Rákóczi yang tersisa. Mereka berhasil merebut kota Nitra dan mulai mengepung Nové Zámky. Pada akhir tahun 1708, pemberontak Kuruc telah kehilangan kendali di Hungaria barat laut dan sebagian pasukan Kuruc bergabung dengan Habsburg. Kemudian, mereka kehilangan wilayah Bars, Hont, kota Zvolen, dan pada awal tahun 1709 terpaksa mundur dari Liptov. Pada Desember 1708, Rákóczi mencoba mengubah keadaan dengan menjanjikan kebebasan dan tanah untuk petani yang membantunya. Namun, tawarannya tidak berhasil membujuk orang-orang untuk bergabung dengannya, karena semakin banyak petani dan bangsawan yang meninggalkannya. Referensi
|