Pernyataan perang Amerika Serikat terhadap Jepang
Pada 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang (Public Law 77-328, 55 STAT 795) terhadap Kekaisaran Jepang sebagai respons terhadap serangan mendadak negara itu di Pearl Harbor hari sebelumnya. Deklarasi ini dirumuskan satu jam setelah Pidato Kekejian dari Presiden AS Franklin D. Roosevelt. Jepang telah mengirim pesan untuk Amerika Serikat ke kedutaan besarnya di Washington sebelumnya, tetapi karena masalah di kedutaan dalam menguraikan kode pesan yang sangat panjang — tingkat keamanan tinggi yang diberikan pada maklumat tersebut berarti bahwa hanya personel dengan izin yang sangat tinggi yang bisa memecahkan kode, yang memperlambat proses — pesan tersebut tidak disampaikan ke Menteri Luar Negeri AS sampai setelah serangan Pearl Harbor. Setelah deklarasi AS, sekutu Jepang, yakni Jerman dan Italia, menyatakan perang terhadap Amerika Serikat, menyeret Amerika Serikat sepenuhnya ke kancah Perang Dunia II. Latar belakangSerangan terhadap Pearl Harbor terjadi sebelum pernyataan perang oleh Jepang, tetapi itu bukan maksud dari pemimpin Jepang. Pada awalnya ditetapkan bahwa serangan tersebut seharusnya tidak dimulai sampai tiga puluh menit setelah Jepang memberi tahu Amerika Serikat bahwa mereka menarik diri dari perundingan perdamaian lebih lanjut.[1][2] Ini merupakan maksud pemerintah Jepang untuk menjunjung tinggi konvensi perang meski masih mengejutkan, tetapi serangan tersebut dimulai sebelum pemberitahuan tersebut dapat disampaikan. Tokyo mengirimkan pemberitahuan 5.000 kata (dikenal sebagai "Pesan 14-Bagian") dalam dua blok kepada Kedutaan Besar Jepang di Washington. Namun, proses penguraian kode dan terjemahan memakan waktu terlalu lama bagi duta besar untuk mengirimkannya tepat pada waktunya. Meski begitu, notifikasi tersebut dirumuskan supaya sebenarnya tidak menyatakan perang atau memutuskan hubungan diplomatik.[3] Britania Raya menyatakan perang terhadap Jepang sembilan jam sebelum AS melakukannya, sebagian karena serangan Jepang di koloni-koloni Britania di Malaya, Singapura, dan Hong Kong; dan sebagian lagi karena janji Winston Churchill untuk menyatakan perang "dalam waktu satu jam" dari sebuah serangan Jepang terhadap Amerika Serikat.[4] Pemungutan suara dan tanda tangan PresidenPresiden Roosevelt secara formal meminta deklarasi perang tersebut dalam Pidato Kekejian yang dia sampaikan, yang ditujukan kepada sidang bersama Kongres dan negara pada pukul 12.30 pada 8 Desember.[5] Deklarasi tersebut dengan cepat dibawa dalam sebuah pemungutan suara; melewati Senat, dan kemudian melewati DPR Amerika Serikat pada pukul 13.10.[5] Hasil pemungutan suara adalah 82 – 0 di Senat dan 388 – 1 di DPR AS. Lihat juga
Referensi
|