PerkantasPerkantas atau Persekutuan Kristen Antar Universitas adalah organisasi Kristen antar perguruan tinggi di Indonesia. Organisasi ini berafiliasi dengan International Fellowship of Evangelical Students (IFES) yang berpusat di Oxford, Britania Raya. Dalam proses pertumbuhannya, Perkantas juga dibantu oleh Australian Fellowship of Evangelical Students (AFES). Sejarah PerkantasSejarah pelayanan Perkantas di Indonesia mengakar hingga Universitas Cambridge, Inggris. Melalui pergumulan sekelompok mahasiswa Kristen di kampus ini, lahirlah Gerakan Pelayanan Mahasiswa Injili di seluruh dunia, yaitu International Fellowship of Evengelical Students (IFES) pada tahun 1947. Pelayanan Mahasiswa Injili di Cambridge mulai berkembang pada zaman Charles Simeon (1759-1836). Setelah melalui pergumulan berpuluh tahun, akhirnya pada bulan Maret 1877, dimulailah Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) di Universitas Cambridge secara resmi. Inilah persekutuan kampus pertama di dunia yang tercatat dalam sejarah IFES. Persekutuan ini kemudian memengaruhi kampus-kampus lain di Inggris. Bersama dengan persekutuan kampus Oxford dan beberapa persekutuan kampus lainnya, mereka mendirikan Inter-varsity Fellowship Inggris yang kemudian berubah nama menjadi “Universities and Colleges Christian Fellowship” (UCCF) atau Perkantas Inggris pada 1928. UCCF kemudian mengutus Howard Guinness, untuk merintis pelayanan mahasiswa ke Kanada. Beberapa tahun sesudah itu, Howard pergi ke Australia dan Selandia Baru untuk merintis hal yang sama. Pada tahun 1936, Australia Fellowship of Evangelical Student (Perkantas Australia) secara resmi berdiri. Masa perintisan awal di IndonesiaDesember 1963, Jonathan Parapak yang saat itu masih di tingkat II Fakultas Teknik Elektro Universitas Hobart, bertemu dengan Ir. Soen Siregar, seorang sarjana teknik sipil dan mesin lulusan Universitas Adelaide, di Melbourne, Australia. Pertemuan ini merupakan titik permulaan pelayanan mereka di Indonesia. Pada tahun 1964, Ir. Soen kembali ke Indonesia dan mulai merintis pelayanan melalui persekutuan yang dipimpinnya dan memberikan pembinaan di gerejanya. Kembalinya Ir.Soen ke Indonesia tidak berarti membuat hubungan persahabatan beliau dengan Jonathan Parapak berhenti. Korespondensi di antara keduanya terus berlangsung. Dr. Jonathan terus aktif di persekutuan kampusnya dan kemudian menarik Jimmy Kuswadi yang sedang berada di Australia dalam rangka tugas belajar. Pada tahun 1967, Chua Wee Hian, waktu itu menjabat sebagai General Secretary FES Singapore dan tahun 1985 sebagai General Secretary of FES, datang mengunjungi Indonesia. Beliau bersama dengan Ir. Soen Siregar merintis pelayanan kepada mahasiswa teologi di Jakarta. Persekutuan ini melibatkan beberapa mahasiswa STT Jakarta, dan salah satu di antaranya adalah Charles Christano.[1][2] Lihat pulaPranala luar
Referensi
|