Percobaan penjara StanfordPercobaan penjara Stanford adalah sebuah percobaan yang dilakukan oleh Philip Zimbardo di Universitas Stanford pada 1971 untuk mempelajari perilaku orang-orang biasa yang ditempatkan dalam penjara buatan.[1] Zimbardo mencoba mencari tahu apa yang terjadi apabila orang-orang normal ditempatkan dalam situasi yang memungkinkan mereka untuk berbuat kejam.[1] Subjek dari percobaan ini adalah 24 orang mahasiswa yang tidak memiliki catatan kriminal dan sehat secara psikologis.[1] Dalam penjelasan yang diberikannya kepada para mahasiswa yang melamar menjadi sukarelawan, Zimbardo menyatakan bahwa masalah yang ingin dipelajarinya adalah terciptanya situasi psikologis melalui manipulasi lingkungan fisik serta bagaimana suatu label yang dikaitkan pada seseorang mampu mempengaruhi perilaku orang tersebut.[1] Prosedur percobaanPercobaan ini dilakukan di sebuah penjara buatan di Fakultas Psikologi di Universitas Stanford.[1] Penjara tersebut dibuat menyerupai penjara sungguhan, dengan sel penjara yang gelap tanpa adanya jendela dan tanpa adanya jam sehingga para subjek percobaan tidak mengetahui waktu yang telah berlalu.[1] Selanjutnya seluruh percobaan ini dilakukan persis seperti kejadian nyata.[1] Para sukarelawan yang telah ditetapkan menjadi "tahanan" didatangi kerumahnya dengan mobil polisi sungguhan, ditangkap, digeledah dan diborgol didepan umum.[1] Sesampainya di penjara, mereka digeledah lagi dengan menelanjangi masing-masing tahanan kemudian dimasukkan ke dalam sel penjara dengan ditutup matanya dan dibiarkan beberapa saat.[1] Setelah itu mereka dirantai kakinya dan dipakaikan baju penjara dengan kode masing-masing di punggung.[1] Hal tersebut dilakukan untuk mereplika perlakuan, pelecehan dan penghinaan yang sama yang didapat tahanan sungguhan.[1] Hasil percobaanPada awalnya, percobaan ini direncanakan untuk berlangsung selama 14 hari namun pada hari yang keenam percobaan ini terpaksa harus diberhentikan karena perilaku para "penjaga" penjara yang semakin kejam dan para "tahanan" yang mengalami tekanan secara emosional.[2] Hanya dalam waktu satu hari, subjek percobaan menjiwai peran masing-masing sebagai penjaga dan tahanan seolah-olah itu bukan eksperimen dan mereka berada dalam penjara asli.[1] Pada hari kedua, beberapa tahanan memohon untuk dikeluarkan dari tempat tersebut bahkan dalam waktu lima hari terdapat sepuluh orang tahanan yang dibebaskan.[3] Percobaan ini dihentikan setelah mendapatkan protes dari psikolog Universitas California, Berkeley bernama Christina Maslach yang kemudian menjadi istri Dr. Zimbardo.[4] Selama eksperimen berlangsung, tahanan dan penjaga penjara menjalani dengan sungguh-sungguh peran yang diberikan bagi mereka sekalipun mereka menyadari kalau ini hanyalah percobaan belaka. Melalui percobaan ini, Zimbardo menyimpulkan bahwa orang-orang biasa, yang sehat secara psikologis, dapat melakukan kejahatan apabila diperhadapkan di situasi yang memungkinkan mereka untuk melakukannya.[5] KritikPercobaan ini menuai kritik dari beberapa ilmuwan sosial yang beranggapan bahwa percobaan ini telah menyalahi etika dan aturan penelitian dengan subjek manusia.[4] Pengaruh pada budaya populerPercobaan penjara Stanford menjadi sangat terkenal dan menjadi inspirasi bagi beberapa novel, film, program televisi dan grup musik. Beberapa karya yang terinspirasi dari percobaan ini, antara lain:
Lihat pula
Referensi
|