Perang Schmalkalden
Perang Schmalkalden merupakan perang antara pasukan Karl V dari Kekaisaran Romawi Suci (dibantu oleh Spanyol) dan kelompok Lutheran Liga Schmalkalden yang terjadi pada 1546 hingga 1547 yang terjadi di Kekaisaran Romawi Suci.[2] Kekaisaran Romawi Suci dikomandani oleh Fernando Alvarez dari Toledo. Latar BelakangSetelah reformasi yang dilakukan Martin Luther, beberapa negara bagian Kekaisaran Romawi Suci menolak beberapa perjanjian yang berasal dari Habsburg dan langsung berpindah haluan menjadi Lutheran. Wangsa Habsburg menganggap konversi ini sebagai simbol perlawanan terhadap kekuasaan mereka termasuk melawan Kekaisaran Romawi Suci.[3] Hal ini kemudian diperkuat rencana Karl V pada 1521 untuk segera menghapus kaum Lutheran dari wilayah kekaisarannya.[4] Liga SchmalkaldenPerjanjian Augsburg yang ditandatangani pada 1530 (yang didasari oleh pemikiran Philipp Melanchthon) tidak dapat mencegah konflik yang muncul antara kubu Katolik dan Protestan sehingga dibentuklah Liga Schmalkalden yang dibentuk oleh penguasa (Johann Friedrich I dari Sachsen dan Philipp I dari Hessen) serta wilayah-wilayah yang didominasi kaum Protestan[5] (pendukung Martin Luther) antara lain Anhalt-Bernburg, Mansfeld-Hinterort, Lübeck, Magdeburg, Bremen, Strasbourg, Ulm, Memmingen, Konstanz, Biberach, Lindau, dan Isny) di Schmalkalden, Thuringen pada Desember 1530 dan diperkuat pada Februari 1531.[2] Liga ini semakin berkembang luas dengan semakin bertambahnya jumlah pengikut[6] yang ditandai dengan masuknya kota Esslingen, Braunschweig, Goslar, Einbeck, dan Göttingen pada 1531 dan 1535. Kemudian pada 1535 adipati di Pommern dan Württemberg, bangsawan di Pfalz-Zweibrücken, penguasa di Anhalt-Dessau, dan kota Frankfurt am Main, Kempten, Hamburg, dan Hannover masuk ke Liga Schmalkalden.[2] KonflikPerang dimulai ketika Moritz dari Albertine Sachsen menyerang dan menduduki lahan di elektorat Sachsen milik Johann Friedrich I.[6] Karena Moritz dari Albertine Sachsen merupakan seorang Lutheran, dia dianggap sebagai "Pengkhianat dari Meissen".[6] Johann Freidrich I bersama pasukan dari Wurttemberg kemudian berhasil membebaskan lahan tersebut, menduduki Albertine Sachsen, sekaligus menduduki Bohemia di mana Ferdinand dari Bohemia merupakan musuhnya.[6] Pada Pertempuran Mühlberg (1547), pasukan Liga Schmalkalden ditaklukkan, Johann Friedrich I ditundukkan, ditahan serta dipaksa menyerah kepada Karl V.[6] Setelah Muhlberg, hanya kota Bremen dan Magdeburg yang tetap mempertahankan perlawanan. Kemudian, Philipp dari Hessen ditahan (menyusul Johann Friedrich I).[6] AkibatPenangkapan Johann Freidrich I yang pada awalnya dijatuhi putusan hukuman mati pada akhirnya diusahakan supaya mendapat pengampunan melalui kapitulasi Wittenberg yang ditandatangani pada 19 Mei 1547. Ia kehilangan kedaulatan di beberapa elektorat dan wilayah teritori kecil Ernestine yang diserahkan ke sepupunya Moritz yang dinobatkan sebagai elektor baru wilayah Sachsen pada 4 Juni 1547. Dengan bantuan Joachim II Hector, sang elektor Brandenburg, bersama-sama berusaha untuk memediasi ayah mertuanya Philip I dari Hessen. Lihat pulaWikimedia Commons memiliki media mengenai Schmalkaldic War. Referensi
Bacaan lebih lanjut
|