Pengumpulan orang Israel

Pengumpulan orang Israel (Ibrani: קיבוץ גלויותקיבוץ גלויות, Kibbutz Galuyot (Alkitabiah: Qibbuṣ Galuyoth), harfiah: Pengumpulan orang-orang buangan, juga dikenal sebagai Pengumpulan diaspora Yahudi) adalah janji alkitabiah dari Ulangan 30:1–5 yang diberikan oleh Musa untuk orang Israel sebelum mereka masuk ke Tanah Israel (Eretz Yisrael).

Selama masa pembuangan di Babel, tulisan-tulisan nabi Yesaya dan Yehezkiel mendorong orang-orang Israel dengan janji masa depan dikumpulkannya orang-orang buangan ke tanah Israel. Orang Israel terus-menerus berharap untuk kembali ke Israel dari tanah pembuangan mereka dan ini terus ada di hati orang-orang Yahudi sejak kehancuran Bait Suci Kedua. Maimonides menghubungkannya dengan perwujudan kedatangan Mesias.

Pengumpulan orang-orang buangan di tanah Israel menjadi ide inti dari Gerakan Zionis[1] dan ide inti dari Gulungan Kemerdekaan Israel[2] (Megilat Ha'atzmaut[3]), diwujudkan oleh ide "naik ke atas", Aliyah, karena Tanah Suci dianggap secara rohani lebih tinggi dari semua tanah lainnya. Imigrasi orang Yahudi ke tanah dan Negara Israel, gelombang "massa" Aliyot (bentuk jamak), telah disamakan dengan Eksodus dari Mesir.

Janji Musa

Di bagian terakhir dari Kitab Ulangan, ketika kematian Musa sudah dekat, ia bernubuat tentang nasib orang-orang Israel. Nasib mereka tidak baik – kutukan akan menimpa mereka dan mereka akan pergi ke pengasingan – tetapi ketika mereka kembali ke tanah air nanti, situasi mereka akan menjadi seperti yang baik seperti yang telah dialami di masa lalu, dan berkatalah Musa:

30:1 "Maka apabila segala hal ini berlaku atasmu, yakni berkat dan kutuk yang telah kuperhadapkan kepadamu itu, dan engkau menjadi sadar dalam hatimu di tengah-tengah segala bangsa, ke mana TUHAN, Allahmu, menghalau engkau,

30:2 dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dan mendengarkan suara-Nya sesuai dengan segala yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, baik engkau maupun anak-anakmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,

30:3 maka TUHAN, Allahmu, akan memulihkan keadaanmu dan akan menyayangi engkau. Ia akan mengumpulkan engkau kembali dari segala bangsa, ke mana TUHAN, Allahmu, telah menyerakkan engkau.

30:4 Sekalipun orang-orang yang terhalau dari padamu ada di ujung langit, dari sanapun TUHAN, Allahmu, akan mengumpulkan engkau kembali dan dari sanapun Ia akan mengambil engkau.

30:5 TUHAN, Allahmu, akan membawa engkau masuk ke negeri yang sudah dimiliki nenek moyangmu, dan engkaupun akan memilikinya pula. Ia akan berbuat baik kepadamu dan

membuat engkau banyak melebihi nenek moyangmu.

— Ulangan 30:1-5

Dalam proses pengumpulan orang buangan Israel Musa menekankan poin-poin berikut:

  1. Terikat dengan persyaratan: "dan engkau akan berbalik kepada Tuhan, Allahmu."
  2. Orang-orang buangan "di ujung langit" juga akan kembali.
  3. Situasi akan membaik setelah dikumpulkannya orang-orang Israel di tanah Israel: "dan Dia akan berbuat baik kepada engkau, dan Ia akan membuat engkau lebih banyak dari nenek moyangmu."

Janji para nabi

Bagian Nevi'im (para Nabi) yang memuat nubuat setelah kehancuran Bait Suci Pertama telah menguatkan orang buangan di Babilonia dengan mengulangi kata-kata Musa.

Dalam pasal 11 Kitab Yesaya tertulis:

11:11 Pada waktu itu Tuhan akan mengangkat pula tangan-Nya untuk menebus sisa-sisa umat-Nya yang tertinggal di Asyur dan di Mesir, di Patros, di Etiopia dan di Elam, di Sinear, di Hamat dan di pulau-pulau di laut. 11:12 Ia akan menaikkan suatu panji-panji bagi bangsa-bangsa, akan mengumpulkan orang-orang Israel yang terbuang, dan akan menghimpunkan orang-orang Yehuda yang terserak dari keempat penjuru bumi.

— Kitab Yesaya 11:11-12

Dalam pasal 29 Kitab Yeremia tertulis:

29:14 Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari

segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku

telah membuang kamu.

— Kitab Yeremia 29:14

Dalam pasal 20 Kitab Yehezkiel tertulis:

20:41 Seperti kepada persembahan yang harum Aku berkenan kepadamu pada waktu Aku mengeluarkan kamu dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri, di mana kamu berserak, dan Aku akan menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa. 20:42 Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada waktu Aku membawa kamu masuk ke tanah Israel, ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada nenek moyangmu.

— Kitab Yehezkiel 20:41-42

Doa penutup tentang Kibbutz Galuyot

Rabbi bijak Yahudi, Chazal, memasukkan "Doa penutup tentang Kibbutz Galuyot" di antara tiga belas berkat permohonan dalam Amidah, doa sentral dalam liturgi Yahudi. Merupakan berkat paling awal yang memuat permohonan mengenai topik kebangsaan Yahudi dan memulihkan keberadaan bangsa Ibrani sebagai bangsa yang merdeka. Berkat-berkat yang lain adalah Birkat HaDin ("Berkat mengenai Keadilan"), Bo'neh Yerushalayim ("Pembangunan Yerusalem"), dan Birkat David ("Berkat mengenai keturunan Daud").

Maimonides

Dalam Undang-undang Raja-raja, Maimonides menulis:

1. Raja Mesias akan bangkit di masa depan dan memulihkan Kerajaan Daud kepada keadaan semula dan kekuasaan asal. Ia akan membangun Bait Suci dan mengumpulkan orang-orang Israel yang tersebar. Seluruh hukum akan diterapkan kembali pada hari-harinya sebagaimana waktu dahulu; korban-korban akan dipersembahkan, dan tahun-tahun Sabat dan Yobel akan dijalankan penuh sebagaimana diperintahkan dalam Taurat
2. Barangsiapa yang tidak percaya kepadanya, atau barangsiapa yang tidak mengharapkan kedatangannya, menyangkal tidak hanya nabi-nabi lain tetapi juga Taurat dan Musa, guru kita. Karena Taurat bersaksi mengenainya, sebagaimana tertulis:

Perkataan ini, secara eksplisit dinyatakan dalam Taurat, termasuk semua pernyataan yang dibuat semua nabi.

— Maimonides, Mishneh Torah, Undang-undang Raja-raja 11:1-2[4]

Menurut Maimonides, dari semua tugas yang diberikan kepada Mesias, Taurat menyatakan satu hal: "maka, Tuhan, Allahmu, akan membawa kembali dari pembuanganmu", pengumpulan orang-orang buangan Israel, Kibbutz Galuyot. Mesias adalah pengumpul orang-orang buangan Israel.

Sarjana Yahudi lainnya

Sarjana-sarjana Yahudi lain memandang berbeda dari Maimonides. Mereka berpendapat bahwa Taurat bersaksi mengenai suatu periode, bukan suatu pribadi, yaitu periode dimana Umat Israel kembali ke tanah air mereka, tanah Israel. Tindakan pengumpulan orang-orang buangan Israel ke tanah Israel, Kibbutz Galuyot, akan membawa kedatangan mesias, sebagaimana tangan Allah pada peristiwa-peristiwa pembentukan Negara Israel, jelas suatu realitas uyang berbeda dengan gambaran Maimonides, meskipun mereka melihat tulisan-tulisan Maimonides sebagai suatu cara mempelajari pentingnya peran mesias, karena Maimonides adalah seorang sarjana bukan seorang nabi, dan tidak hidup untuk menyaksikan peristiwa pembentukan Negara Israel.[5]

Zvi Yehuda Kook, salah satu pemimpin Gerakan Zionis Agamawi, pernah mengutip dari buku Responsa, Yeshuot Malko, hal Israel Yehosha mengenai kutna, dalam kaitan dengan Aliyah (10:66): "Tidak diragukan bahwa ini adalah Mitzvah (perintah Taurat) yang lebih besar, karena pengumpulan adalah suatu Atchalta De'Geulah [6] ("permulaan penebusan"; 'the beginning of the redemption'), sebagaimana tertulis, "Aku akan mengumpulkan lagi yang lain kepadanya, bersama dengan yang telah dikumpulkannya" (Isaiah, 56:8), dan melihat Yebamoth, halaman 64, "Kehadiran Ilahi tidak berdiam pada kurang dari dua myriad orang Israel",[7] khususnya sekarang di mana kita telah melihat minat besar bahkan pada orang-orang yang kurang penting, yang mediocre, dan saleh di hatinya, lebih memungkinkan kita akan melihat roh keselamatan, beruntunglah "orang yang" mengambil bagian dalam "membawa kebaikan bagi orang banyak"[8]

Gerakan Yudaisme Haredi dan Chabad menerima tulisan-tulisan Maimonides secara harfiah: Mesias diberikan misi untuk menyelesaikan pengumpulan orang-orang buangan Israel. Sampai waktu itu, komunitas Yahudi yang hidup di Israel didefinisikan sebagai Diaspora Israel, meskipun mereka memberikan persetujuan kepada pemerintahan Yahudi di Israel, dan melihat keuntungannya.

Istilah-istilah kebangsaan Yahudi

1. "Dekralasi Koresh" (Cyrus's Declaration; 538 SM), Ezra 1:3[9]

Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, Allahnya menyertainya! Biarlah ia berangkat pulang ke Yerusalem, yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah TUHAN. Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem.

Menurut Alkitab, Koresh Agung menyuruh orang Yahudi untuk menerapkan pengumpulan orang-orang buangan Israel, Kibbutz Galuyot, setelah penyerangan-penyerangannya, dan tidak hanya hidup di sana tapi juga membangun kembali Bait Suci di Yerusalem (Beit HaMikdash) yang telah dihancurkan.

Sarjana Prancis Henry Laurens berpendapat bahwa proklamasi itu tidak pernah terjadi dan dokumen yang seharusnya membuktikan keberadaannya merupakan pemalsuan.[10]

2. Napoleon, dalam Proklamasi kepada orang Yahudi di Asia dan Afrika (1799), secara implisit mengusulkan pembangunan Bait Suci di Yerusalem, yang telah dihancurkan keduakalinya:

Bonaparte telah menerbitkan suatu proklamasi di mana ia mengundang semua orang Yahudi di Asia dan Afrika untuk berkumpul di bawah benderanya untuk membangun kembali Yerusalem kuno. Ia telah memberikan senjata dalam jumlah besar, dan batalyon mereka mengancam Aleppo.

3. Deklarasi Balfour 1917:

Suatu pernyataan formal kebijakan pemerintah Britania menyatakan:[11]

Pemerintahan Yang Mulia (His Majesty) memandang baik pembangunan di Palestina suatu rumah kebangsaan untuk umat Yahudi...[12]

Zionisme

Kongres Zionis Pertama oleh World Zionist Organization (WZO; "Organisasi Zionis Sedunia"), diselenggarakan di Basel pada Agustus 1897 dan mengadopsi platform Zionis, yang kemudian dikenal sebagai the Basel Program, yang menstipulasi sasaran berikut: "Zionisme berupaya untuk mendirikan suatu tanah air bagi umat Yahudi di Eretz Israel (tanah Israel) yang diamankan dengan hukum publik".[13]

Aliyah

Keterlibatan intensif Gerakan Zionis sejak mengangkut imigran Yahudi legal dan non-legal (jenis kedua ini juga dikenal sebagai Aliyah Bet) ke tanah Israel, memberi kesaksian pentingnya sasaran mereka itu.

Aliyah Bet adalah masuknya orang secara ilegal ke tanah Israel di bawah hukum "Mandat Britania atas Palestina", termasuk selama Perang Dunia II dan Holocaust. Aliyah Bet diorganisir oleh Yishuv (pemukiman di tanah Israel sebelum pembentukan negara Israel) dari tahun 1934 sampai mulainya Negara Israel tahun 1948. Aliyah Bet dilaksanakan oleh Mossad Le'aliyah Bet, suatu cabang Jewish Defense Association (Haganah), organisasi para-militer yang kemudian menjadi Israeli Defense Force (IDF; "Pasukan Pertahanan Israel"). Selama 14 tahun aktivitas Aliyah Bet, 115.000 orang Yahudi berhasil Aliyah (pulang) ke tanah Israel.

Istilah Aliyah Bet tersusun dari dua kata Ibrani, Aliyah, berarti Imigrasi orang Yahudi (pribadi atau sekelompok) ke tanah Israel, dan huruf Ibrani Bet, huruf kedua dalam Abjad Ibrani. Penggunaannya seperti istilah "Plan B" ("rencana B'). Transportasi imigran ilegal ini dilaksanakan bersamaan dengan imigrasi Yahudi legal ke tanah Israel yang diizinkan oleh British Mandate. Mandate ini berupaya untuk membatasi jumlah sertifikat imigrasi yang berlawanan dnegan sasaran nasional komunitas orang Yahudi yang hidup di sana. Aliyah Bet dimulai hanya secara kecil-kecilan pada pertengahan tahun 1930-an. Mayoritas imigran Yahudi, Olim, tiba setelah Perang Dunia II dan Holocaust.

Aliyah Bet dilaksanakan dengan sejumlah metode:

  1. Melalui laut (metode utama)
  2. Melalui jalur darat (terutama melalui Irak dan Suriah)
  3. Melalui udara (Metode ini dimulai tahun 1947-48 ketika dua pesawat udara mendarat di desa Yavne'el, Lower Galilee, sebagai bagian "Operasi Michaelberg"—menentang keberatan British Mandate Government. Pesawat udara pertama mengangkut imigran Yahudi dari Irak pada bulan Agustus–September 1947. Yang kedua terbang dari Italia selatan.[14])

Negara Israel

Ide pengumpulan orang buangan Israel di tanah Israel (Kibbutz Galuyot) adalah dasar pendirian Negara Israel. Setelah Holocaust, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dalam proses pengambilan keputusan mengenai United Nations Partition Plan for Palestine (Rencana Pembagian Palestina oleh PBB), memandang ide ini sebagai alasa untuk mengadopsi keputusan mengenai suatu Jewish State ("Negara Yahudi").[15] Ekspresi keinginan orang-orang buangan Israel dalam tanah Israel dapat ditemukan dalam Doa untuk Negara Israel, yang digubah oleh Kepala Rabi Israel selama tahun-tahun pertama keberadaan Israel. Badan pemerintahan Israel telah menyatakan pendapat mereka dalam hal ini dengan mengeluarkan Undang-undang Kepulangan, yang memberi hak setiap orang Yahudi untuk melakukan Aliyah pulang ke tanah Israel.

Doa untuk Negara Israel

"Doa untuk Negara Israel" (Prayer for the State of Israel) adalah sebuah doa yang dilafalkan pada hari Sabat dan Hari Raya Yahudi dalam semua sinagoge di seluruh dunia. Doa ini memohon kepada Allah untuk memberkati tanah Israel, untuk membantu para pemimpin, dan permohonan menggunakan perkataan Musa:

Pimpinlah mereka, dengan cepat dan adil, ke kota-Mu Sion dan ke Yerusalem, tempat tinggal Nama-Mu, sebagaimana tertulis dalam Taurat hamba-Mu Musa: "Sekalipun jika orang-orang buanganmu berada di ujung-ujung dunia, dari sana Tuhan Allah-mu akan mengumpulkan engkau, dari sana Ia akan menjemput engkau. Dan Tuhan Allahmu akan membawa engkau ke tanah yang dipunyai oleh nenek moyangmu, dan engkau akan mempunyainya; dan Ia akan membuat engkau lebih sejahtera dan lebih banyak jumlahnya daripada nenek moyangmu."[16]

Undang-undang Kepulangan

Stempel di paspor pemegang kewarganegaraan Israel berdasarkan Undang-Undang Kepulangan

Undang-undang Kepulangan  (Law of Return; bahasa ibrani: חוק השבות, Hok ha-shvut), sebuah undang-undang disahkan pada tahun 1950 di memori Holocaust, memungkinkan setiap orang Yahudi yang tepat untuk membuat Aliyah untuk Negara Israel dan untuk menerima sertifikat Aliyah, yang memberikan pemegang sertifikat Israel Kewarganegaraan segera. Ini berasal dari Israel identitas sebagai Negara Yahudi, yang terhubung ke ide pengumpulan Israel.

Yom HaAliyah

Yom HaAliyah (Hari Aliyah) (bahasa Ibrani: יום העלייה‎) adalah hari libur nasional di Israel yang disahkan menjadi undang-undang pada tanggal 21 Juni 2016. Yom HaAliyah dirayakan setiap tahunnya pada tanggal sepuluh bulan Nisan (bahasa Ibrani: י’ ניסן‎).[17] Hari itu dikhususkan untuk mengakui Aliyah, imigrasi ke negara Yahudi, sebagai nilai inti dari Negara Israel, dan menghormati kontribusi yang berkelanjutan dari Olim untuk masyarakat Israel.[18]

Referensi

  1. ^ Kibbutz Galuyot, Jewish Virtual Library, Glossary
  2. ^ "The Declaration of the Establishment of the State of Israel - Jewish Virtual Library". jewishvirtuallibrary.org. 
  3. ^ Megillat Ha'atzmaut, Jewish Virtual Library, Glossary
  4. ^ Laws concerning kings Ulangan 30:3–5 Deuteronomy 30:3–5 pada chabad.org
  5. ^ www.yba.org.il 1430 Diarsipkan 2011-07-21 di Wayback Machine. (situs bahasa Ibrani)
  6. ^ (Babylonian Talmud, order Moed, Tractate Megilah 17b)
  7. ^ (Babylonian Talmud, order Nashim, Tractate Yebamoth 64a)
  8. ^ (Babylon Talmud, order Moed, Tractate Yoma 97a)
    www.yba.org.il 1430 Diarsipkan 2011-07-21 di Wayback Machine. (situs bahasa Ibrani)
    Isaiah 56:8 at chabad.org
  9. ^ Ezra 1:3 at chabad.org - (Ezra 1:3 Ibrani/Indonesia)
  10. ^ Laurens, Henry, Orientales I, Autour de l'expédition d'Égypte, pp.123-143, CNRS Éd (2004), ISBN 2-271-06193-8
  11. ^ "Balfour Declaration". Encyclopædia Britannica. 
  12. ^ "The Avalon Project : Balfour Declaration November 2, 1917". 
  13. ^ "First Zionist Congress & Basel Program (1897) - Jewish Virtual Library". jewishvirtuallibrary.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-06. Diakses tanggal 2021-12-29. 
  14. ^ Flight Log [pranala nonaktif]
  15. ^ "UN General Assembly Resolution 181". GxMSDev. 
  16. ^ "Lead them, swiftly and upright, to Your city Zion and to Jerusalem, the abode of Your Name, as is written in the Torah of Your servant Moses: "Even if your outcasts are at the ends of the world, from there the Lord your God will gather you, from there He will fetch you. And the Lord your God will bring you to the land that your fathers possessed, and you shall possess it; and He will make you more prosperous and more numerous than your fathers."" "Selected Readings for Independence Day". GxMSDev. 
  17. ^ YNET: Yom HaAliyah 10th of Nisan is Israel's newest holiday
  18. ^ Arutz Sheva: Knesset Proposes Aliyah Holiday Bill

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya