Penghalang Gaza–IsraelPenghalang Gaza–Israel (terkadang disebut Tembok Besi)[1][2][3] adalah dinding penghalang yang terletak di sisi Israel di perbatasan Gaza–Israel.[4] Penyeberangan Erez, di utara Jalur Gaza, merupakan satu-satunya titik penyeberangan orang dan barang yang datang dari Israel ke Jalur Gaza; walaupun terdapat titik penyeberangan kedua di penghalang tersebut, yang disebut penyeberangan perbatasan Kerem Shalom, namun khusus untuk penyeberangan barang yang berasal dari Mesir, karena Israel tidak mengizinkan barang masuk langsung dari Mesir ke Gaza melalui perbatasan Mesir – Gaza.[5][6] Pagar di sepanjang perbatasan pertama kali dibangun oleh Israel pada tahun 1994 dan sejak itu telah diperbaharui dan ditingkatkan. Jalur penyeberangan dibangun oleh Israel untuk mengendalikan pergerakan orang dan barang antara Jalur Gaza dan Israel, yang tidak dapat dicapai melalui penyeberangan perbatasan normal. Ada juga satu penyeberangan di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza, yaitu Penyeberangan Rafah, meski terbatas untuk penyeberangan orang; sesuai permintaan Israel, setiap kargo atau barang yang masuk ke Gaza harus melalui Israel, biasanya melalui perbatasan Kerem Shalom.[7][6] Latar belakangPada tahun 1993, Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina menandatangani Perjanjian Oslo pertama yang menetapkan Otoritas Palestina dengan kendali administratif terbatas atas Tepi Barat dan Jalur Gaza. Berdasarkan Perjanjian tersebut, Israel mempertahankan kendali atas wilayah udara, perbatasan darat Jalur Gaza (dengan pengecualian perbatasan Gaza dengan Mesir, yang ditinggalkan oleh Israel pada tahun 2005), dan perairan teritorial. Pada tahun 2005, Israel secara sepihak menarik pasukannya dari Jalur Gaza, bersama dengan ribuan pemukim Israel. Israel dengan demikian mengklaim telah mengakhiri pendudukan. Namun, klaim ini ditentang atas dasar bahwa Israel terus melakukan kontrol atas wilayah perairan dan udara Gaza, meskipun Gaza bukan bagian dari Israel dan warga Gaza tidak memiliki paspor Israel.[8] Referensi
|