Pengeboman King David Hotel
Pengeboman Hotel Raja Daud adalah sebuah serangan teroris yang terjadi pada Senin, 22 Juli 1946 oleh organisasi bawah tanah Zionis militan, Irgun, terhadap markas besar administratif Inggris untuk Palestina, yang berada sayap selatan[1] Hotel Raja Daud di Yerusalem.[2][3][4] 91 orang dari berbagai kewarganegaraan tewas dan 46 orang luka-luka.[5] Hotel tersebut adalah tempat dari kantor pusat otoritas Palestina Mandat Inggris, utamanya Sekretariat Pemerintahan Palestina dan Markas Besar Pasukan Bersenjata Inggris di Palestina dan Trans-Yordania.[5][6] Serangan tersebut awalnya disetujui oleh Haganah (kelompok paramiliter Yahudi penting di Palestina). Serangan tersebut dianggap sebagai balasan terhadap Operasi Agatha (serangkaian penyerbuan di seluruh di seluruh lapisan, termasuk salah satu Agensi Yahudi, yang dilakukan oleh otoritas Inggris) dan merupakan peristiwa paling mematikan yang terjadi terhadap Inggris pada era Mandat (1920–1948).[5][6] Menyamar sebagai orang Arab,[7] Irgun merencanakan sebuah bom di ruang bawah tanah bangunan utama hotel tersebut, yang sayap selatannya terdapat Sekretariat Mandat dan beberapa kantor markas besar militer Inggris. Irgun mengirimkan peringatan melalui telepon, termasuk salah satu badan perhubungan dari hotel itu sendiri, yang dihiraukan oleh para staf, namun tidak langsung ke otoritas Inggris.[6] Alasan yang diyakini dari kenapa peringatan tersebut dihiraukan adalah peringatan bom palsu adalah hal biasa pada waktu itu.[6] Catatan akhirReferensi
Pranala luar
|