Pengalihan kewenangan presiden Kuba 2006–2008Sebuah Pengalihan kewenangan presiden Kuba pada tahun 2006 sampai 2008 terjadi antara Presiden Kuba Fidel Castro dan wakil presiden pertama Raul Castro, setelah Fidel menjalani operasi dan melalui proses pemulihan dari penyakit pencernaan yang tidak dijelaskan detail.[1][2][3] Walaupun Raul menjalankan fungsi kepresidenan, jabatan presiden Kuba tetap dipegang oleh Fidel. Pengalihan kewenangan tersebut diumumkan pada 31 Juli 2006, dan sesuai dengan konstitusi Kuba pasal 94, yang menjelaskan bahwa wakil presiden pertama Kuba memegang kewenangan presiden apabila presiden tidak dapat menjalankan tugasnya.[4] Fidel Castro sudah berada di puncak kekuasaan sejak kemenangannya di Revolusi Kuba pada tahun 1959 dan resmi menjadi presiden sejak tahun 1976. Ia berumur 79 tahun saat operasinya pada tahun 2006. Setelah dokter yang merawatnya menyatakan bahwa Fidel mulai pulih dari sakitnya pada Desember 2006, Fidel mulai muncul di televisi, radio, dan surat kabar. Pada April 2007, Hugo Chavez yang mendatangi Fidel saat masa pemulihannya menyatakan bahwa ia sudah pulih dan memulai kembali tugasnya[5] Pada tahun 2008, Presiden Dewan Nasional Kuba, Ricardo Alarcon, menyatakan bahwa Fidel Castro mampu dan layak jika ia memutuskan untuk menjadi kandidat di pemilihan anggota dewan.[6] Namun pada 19 Februari 2008, Fidel menyatakan bahwa ia tidak akan lagi mencalonkan diri sebagai presiden di sesi Dewan Nasional selanjutnya.[7] Pada 24 Februari 2008, Raul Castro secara resmi terpilih menjadi presiden Kuba, menggantikan Fidel. Pengumuman pengalihan kekuasaan 2006Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:
Pengalihan kekuasaan diumumkan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh televisi nasional oleh sekretaris Castro, Carlos Valenciaga. Pernyataan tersebut diterbitkan oleh surat kabar nasional, Granma pada hari selanjutnya. Dalam pernyataannya, Castro menyatakan bahwa ia terpaksa meninggalkan tugas kenegaraan karena sakit dan operasi yang ia lakukan. Ia juga mengumumkan pengalihan kekuasaan kepada Raul sebagai sekretaris utama komite pusat Partai Komunis Kuba, comandante angkatan bersenjata, presiden Dewan Negara dan pemerintahan Republik Kuba. Ia juga mengalihkan kekuasaan kepada José Ramón Balaguer Cabrera, José Ramón Machado Ventura, Esteban Lazo Hernández and Carlos Lage Dávila. Fidel juga mengumumkan bahwa ia telah meminta perayaan ulang tahunnya yang ke-80 pada 13 Agustus 2006 - yang dipegang oleh Yayasan Guayasamín - ditunda, dan memintanya untuk digeser sampai 2 Desember, 50 tahun pendaratan pertama kapal Granma di awal Revolusi Kuba.[8] Pernyataan tersebut ditutup oleh pekikan yang biasa ia teriakan di akhir setiap pidatonya: "Imperialisme tak akan bisa kalahkan Kuba. Perjuangan ide akan tetap berlanjut. ¡Viva la Patria! ¡Viva la Revolución! ¡Viva el Socialismo! ¡Hasta la Victoria Siempre!".[9] Referensi
|