Pendidikan di EritreaPendidikan di Eritrea secara resmi diwajibkan kepada anak-anak berumur 7 hingga 16 tahun.[1] Salah satu sasaran kebijakan pendidikan Eritrea adalah menyediakan pendidikan dasar dalam setiap bahasa ibu yang ada di Eritrea[2] dan menciptakan masyarakat yang berbudaya mandiri dalam konteks ekonomi modern.[3] Saat ini, infrastruktur pendidikan yang ada tidak memadai untuk mencapai sasaran tersebut.[1] Terdapat lima tingkat pendidikan di Eritrea: pra-sekolah dasar, dasar, menengah, atas, dan pendidikan tinggi. Kira-kira ada hampir 238.000 orang siswa di tingkat dasar hingga atas. Di Eritrea diperkirakan terdapat 824 sekolah[4] dan dua universitas, yaitu Universitas Asmara (UoA) dan Institut Teknologi Eritrea (bahasa Inggris: Eritrea Institute of Technology, EIST). Di samping itu, terdapat pula beberapa kolese dan sekolah teknik yang lebih kecil, seperti Sekolah Biologi Kelautan, Sekolah Agrikultur, Sekolah Seni dan Ilmu Sosial, Sekolah Bisnis dan Ekonomi, serta Sekolah Keperawatan dan Teknologi Kesehatan. Ada pula sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang besar seperti Mai Tesfa, Awet, dan Model.[5] Rintangan untuk akses pendidikan di Eritrea antara lain adalah tabu tradisional, biaya sekolah (untuk pendaftaran dan materi), serta tingginya biaya untuk rumah tangga berpenghasilan rendah.[6] Statistika menyatakan bahwa sekitar 39–57% anak-anak umur sekolah hadir di sekolah dasar dan 21% hadir di sekolah menengah pertama.[1] Rasio antara guru dan murid terbilang tinggi: 45 banding 1 di tingkat sekolah dasar dan 54 banding 1 di tingkat sekolah menengah pertama.[1] Rata-rata terdapat 63 murid per ruang kelas di tingkat SD dan 97 murid per kelas di tingkat SMP.[1] Jam belajar di sekolah sering kurang dari empat jam per hari.[1] Kekurangan keterampilan ada di semua tingkatan sistem edukasi. Pembiayaan serta akses pendidikan berbeda secara signifikan sesuai dengan gender (lebih banyak anak perempuan putus sekolah) dan lokasi.[1] Angka melek huruf di Eritrea diperkirakan berada pada tingkat 67,8%. Demografis anak muda berumur 15–24 tahun memiliki angka melek huruf sebesar 89%.[7][8] Referensi
|