Pemutar relPemutar rel (bahasa belanda: draaischijf, bahasa Inggris: turntable) adalah sebuah alat untuk memutar sarana kereta. Ketika lokomotif uap masih banyak digunakan, beberapa perusahaan kereta api memerlukan cara untuk memutar lokomotif untuk perjalanan kembali karena operasi kereta tidak diatur untuk mundur dalam jarak jauh dan di beberapa lokomotif kelajuan tertingginya lebih rendah dibandingkan kelajuan saat mundur. Pemutar rel juga digunakan untuk memutar kereta observasi sehingga ujung ruang jendelanya menghadap bagian belakang kereta.[1] SejarahPemutar rel mulanya digunakan untuk memutar troli/kereta kecil yang biasa terdapat di area tambang dengan lebar sepur 610 mm. Kereta tersebut memua batu bara, timah, emas, atau sumber daya tambang lainnya.[2] Saat itu sistem perkeretaapian masih belum mengenal sistem Wesel, sebelum akhirnya dipatenkan oleh Charles Fox pada 1832 setelah pemutar rel dibuat.[3] Pemutar rel ini tak digunakan untuk membalik posisi kereta, tetapi untuk memindah jalur kereta tanpa harus mengangkat sarana, menggeser rel, atau memasang wesel dan biasa dipasang di titik pusat emplasemen sehingga kereta dapat dengan mudah digerakan ke jalur yang diinginkan hanya dengan memutarnya.[4] Tidak hanya di area tambang, stasiun-stasiun yang dekat dengan pelabuhan dan dilakukan kegiatan bongkar muat barang juga dibangun pemutar rel untuk memudahkan kegiatan pindah jalur seperti Stasiun Park Lane Goods di Liverpool, Inggris.[5] Setelah lokomotif uap mencapai pada era keemasannya, konsep pemutar rel juga digunakan untuk memutar posisi lokomotif.[4] Hal ini dilakukan agar masinis dapat memutar posisi kabin dan menjalankan lokomotif tanpa harus berjalan mundur ketika sampai di terminus. Selain itu apabila lokomotif dijalankan mundur dengan posisi kabin berlawanan dengan arah jalannya lokomotif maka otomatis jarak pandang masinis terhadap rel akan terganggu oleh badan lokomotif. Pemutar rel dapat diputar secara manual dengan tenaga manusia atau secara otomatis dengan mesin. Lihat pula
Catatan kaki
|