Pemimpin Oposisi (Singapura)
Pemimpin Oposisi (bahasa Inggris: Leader of the opposition) adalah jabatan di Parlemen Singapura yang mengacu pada politikus yang memimpin partai oposisi terbesar di Singapura, biasanya pemimpin partai yang memiliki kursi terbanyak di Parlemen dan bukan merupakan partai yang memerintah atau bagian dari koalisi pemerintahan.[3] Jabatan tersebut resmi ditetapkan pada tahun 2020, dengan Pritam Singh dari Partai Pekerja sejak 24 Agustus 2020.[4] SejarahPemimpin oposisi sebelumnya menduduki posisi tidak resmi de facto di Parlemen Singapura, karena konstitusi dan peraturan Parlemen tidak mengatur posisi tersebut.[5] Jabatan formal tersebut didirikan setelah pemilihan umum 2020, di mana Partai Pekerja memenangkan sepuluh kursi di Parlemen. Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengumumkan pembentukan kantor formal dan bahwa pemimpin oposisi akan diberikan dukungan tenaga kerja dan sumber daya yang sesuai untuk menjalankan peran parlementer.[6][7] Pritam Singh ditetapkan sebagai pemimpin oposisi sejak 2020. [8][9] Seperti di negara-negara Persemakmuran lainnya dengan pemerintahan sistem parlementer Westminster, jabatan tersebut didukung oleh sekretariat dan juga diberikan ruang kantor di gedung Parlemen.[3] Karena statusnya sebelumnya sebagai peran de facto, pemimpin oposisi tidak memperoleh tunjangan tambahan apa pun berdasarkan jabatannya dan hanya berhak atas tunjangan remunerasi biasa yang biasa diberikan kepada anggota parlemen lainnya. Dengan dibentuknya kantor formal tersebut, Parlemen mengumumkan bahwa pemegang jabatan akan menerima gaji tahunan sebesar S$385.000, dua kali lipat gaji anggota parlemen biasa.[5][10] TugasPemimpin oposisi diharapkan memimpin oposisi dalam menyajikan pandangan-pandangan alternatif dalam perdebatan parlemen mengenai kebijakan, rancangan undang-undang dan mosi, dan mengatur pengawasan terhadap posisi dan tindakan Pemerintah di Parlemen dan diajak berkonsultasi mengenai penunjukan anggota oposisi ke komite seleksi, termasuk Komite Tetap Terpilih (Standing Select Committees) seperti Komite Akuntan Publik ( Public Accounts Committee). Selain tugas parlemennya, pemimpin oposisi dapat diminta untuk menjalankan tugas lain seperti menghadiri acara resmi negara dan mengambil bagian dalam kunjungan dan pertemuan bersama anggota Pemerintah dan Pelayanan Publik.[11] Kuasa dan sumber dayaDi Parlemen, pemimpin oposisi umumnya akan diberikan hak untuk memberikan tanggapan pertama di antara Anggota Parlemen, dan akan diizinkan mengajukan pertanyaan utama kepada para menteri mengenai kebijakan, rancangan undang-undang dan usulan, sesuai dengan konvensi yang ada. Pemimpin oposisi juga akan diberikan durasi pidato yang lebih lama, setara dengan durasi yang diberikan kepada pejabat politik.[11] Selain data atau informasi pemerintah yang tersedia bagi anggota parlemen lainnya, pemimpin oposisi akan menerima pengarahan rahasia dari Pemerintah mengenai masalah-masalah tertentu mengenai keamanan nasional dan hubungan eksternal, dan jika terjadi krisis atau keadaan darurat nasional.[11] Pemimpin oposisi akan diberikan kantor dan penggunaan ruang pertemuan di Gedung Parlemen.[11] Dia juga akan menerima tunjangan untuk mempekerjakan hingga tiga orang tambahan asisten legislatif. Jumlah ini belum termasuk tunjangan yang diterima seluruh anggota parlemen untuk satu orang asisten legislatif dan satu orang asisten sekretaris. Pemimpin oposisi juga akan diberikan seorang sekretaris untuk mendukungnya secara administratif dalam urusan parlemen.[11] Pemimpin oposisi de facto
Pemimpin oposisi de jure
Lihat pulaReferensi
|