Pemilihan umum Presiden Ukraina 2019 digelar pada 31 Maret dan 21 April dalam sistem dua putaran.
Terdapat 39 calon dalam surat suara. Aneksasi Krimea pada 2014 oleh Rusia dan pendudukan sebagian wilayah Oblast Donetsk and Oblast Luhansk mengakibatkan 12% dari daftar pemilih tetap tidak dapat berpartisipasi dalam pemilihan ini. Karena tidak ada calon yang memperoleh suara mayoritas mutlak, putaran kedua diadakan antara dua calon dengan perolehan suara tertinggi, Volodymyr Zelensky, yang berperan sebagai presiden Ukraina dalam serial komedi televisi populer dan presiden petahana, Petro Poroshenko, pada 21 April 2019. Menurut Komisi Pusat Pemilihan Umum Ukraina, Zelensky memenangkan putaran kedua dengan perolehan suara 73.22%.[1][2][3]
Latar belakang
Menurut hukum Ukraina, pemilihan presiden Ukraina harus dilakukan pada hari Minggu terakhir bulan Maret tahun kelima masa jabatan presiden petahana.[4] Dengan demikian pemilihan presiden Ukraina 2019 harus dilakukan pada tanggal 31 Maret 2019.[4][5]Parlemen Ukraina harus menyetujui tanggal pemilihan presiden paling lambat 100 hari sebelum hari yang dimaksud.[4] Pada 26 November 2018, parlemen menetapkan tanggal pemilihan presiden pada 31 Maret 2019.[6][7]
34.544.993 orang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap.[8] Namun, aneksasi Krimea pada Maret 2014 oleh Rusia dan pendudukan sebagian wilayah Oblast Donetsk dan Oblast Luhanskoleh separatis (sejak April 2014) mengakibatkan sekitar 12% pemilih tetap tidak dapat berpartisipasi dalam pemilihan ini.[4][9]Komisi Pusat Pemilihan Umum Ukraina Ukraina menutup kelima TPS luar negeri di Rusia sebelum pemungutan suara di dalam negeri.[10]
Analisis kepada para calon oleh LSM"Chesno" menemukan bahwa Petro Poroshenko menggelontorkan dana kampanye terbesar (415 juta hryvnia Ukraina (UAH), sekitar $15.4 juta), diikuti oleh Yulia Tymoshenko sebesar UAH 320 juta dan Volodymyr Zelensky sebesar UAH 102.8 juta serta Serhiy Taruta sebesar UAH 98.4 juta.[11] Sebagai perbandingan, pada Pilpres 2010, pemenang pada saat itu Viktor Yanukovych menghabiskan lebih dari $40 juta dan Yulia Tymoshenko menghabiskan $36 juta.[11]
Sebanyak 2,369 pemantau internasional dari 17 negara dan 19 organisasi secara resmi terdaftar untuk mengawasi pemilihan ini.[12][13] Selain itu, 139 Lembaga Swadaya Masyarakat Ukraina juga ikut terdaftar sebagai pemantau.[14]
Calon
Menurut hukum Ukraina, seorang calon presiden harus warga negara Ukraina yang berusia minimal 35 tahun, dapat menuturkan bahasa Ukraina, dan telah tinggal di Ukraina selama sepuluh tahun terakhir sebelum hari pemilihan.[4] Calon dapat diusung oleh partai politik, atau dengan mencalonkan diri sendiri.[4] Calon juga harus menyerahkan laporan pendapatan selama satu tahun terakhir.[4] Dokumen ini kemudian diteliti oleh Badan Pencegahan Korupsi Nasional (NAZK), yang kemudian menerbitkan hasil auditnya.[4] Nominasi dapat diserahkan dari 31 Desember 2018 hingga 4 Februari 2019.[4] Masa pendaftaran sendiri berakhir pada 9 Februari 2019.[4] Setelah bakal calon memberikan dokumen yang diwajibkan kepada Komisi Pusat Pemilihan Umum (CEC), badan ini memiliki waktu lima hari untuk mendaftarkan sang calon atau menolaknya.[15]
Setiap calon diwajibkan membayar deposit pencalonan sebesar 2,5 juta hryvnia (sekitar 90,000 dollar AS); hanya dua calon yang berhasil maju ke putaran kedua yang akan mendapatkan setoran ini kembali (setoran lainnya akan ditransfer ke anggaran negara).[4]
Pada akhir masa pendaftaran tanggal 9 Februari 2019,[4] the Komisi Pusat Pemilihan Umum (CEC) telah mendaftarkan 44 calon.[16][17] Ini merupakan jumlah terbesar yang mencalonakan diri dalam pemilihan.[18] Totalnya, terdapat 92 orang yang menyerahkan dokumen ke CEC untuk mencalonkan diri.[16] Lima orang calon mengundurkan diri.[19][20][21] CEC menolak untuk mendaftarkan 47 orang, kebanyakan diantara mereka karena gagal membayar deposit.[22]
Calon dapat mengundurkan diri dari pencalonan, namun paling lambat 23 hari sebelum hari pemilihan.[4] Pada 8 Maret, CEC mengesahkan daftar final para calon.[23] Terdapat 39 calon untuk pemilihan putaran pertama.[24][25]
Liputan televisi Ukraina
Selama Pilpres 2019, beberapa saluran televisi Ukraina mendukung calon tertentu.[26]
Dengan kehadiran pemilih sebanyak 62.8%, sekitar 18.9 juta orang ikut memilih pada putaran pertama tanggal 31 Maret 2019.[27]Volodymyr Zelensky dan presiden pertahana Petro Poroshenko berhasil maju ke putaran kedua pada 21 April.[28] Pada putaran pertama, Zelensky meraih 30% suara dibandingkan Poroshenko sebanyak 16%.[29]
Exit poll selama putaran kedua memperkirakan bahwa Zelensky akan menang dengan lebih dari 70% suara.[3] Dengan hanya 3% suara yang dihitung, CEC mengkonfirmasi hasil awal yang serupa.[30] Poroshenko mengakui hasil pemilu dalam pidatonya segera setelah pemungutan suara ditutup dan data exit poll dirilis.[30][31] Ia menulis di Twitter: "Kita berhasil memastikan pemilihan yang bebas, adil, demokratis dan kompetitif... Saya akan menerima keinginan rakyat Ukraina."[32]
Menurut CEC, hasil awal dengan sekitar 99.27% suara yang dihitung menunjukkan Zelensky mendapat sekitar 73.19% suara dibanding Poroshenko sebanyak 24.48%.[3]