Pemilihan umum Parlemen Hungaria 2018
Pemilihan umum Parlemen Hungaria 2018 berlangsung pada tanggal 8 April 2018 untuk memilih 199 anggota Majelis Nasional. Pemilu parlemen ini merupakan pemilu kedelapan semenjak diadakannya pemilu multipartai pertama pada tahun 1990 dan pemilu kedua setelah penetapan Konstitusi Hungaria yang mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2012. Pemilu ini berhasil dimenangkan oleh Fidesz–KDNP dan kedua partai ini dapat mempertahankan dominasi mereka di parlemen dengan menguasai 2/3 kursi yang ada. Viktor Orbán pun akan melanjutkan jabatannya sebagai Perdana Menteri. Sementara itu, kelompok oposisi telah mengalami perpecahan dan tidak mampu bersatu untuk melawan Orbán. Orbán dan Fidesz sendiri berkampanye dengan memainkan isu imigrasi dan campur tangan asing. Mereka mengadopsi semboyan "Hungaria terlebih dahulu" (mirip dengan slogan Donald Trump) dan juga telah menggunakan uang negara untuk melancarkan kampanye anti-imigran dan anti-George Soros (yang telah dituduh ingin mengimpor jutaan imigran dari Afrika). Pada masa kampanye juga banyak reklame yang menggambarkan semua pemimpin oposisi sebagai antek Soros yang bersama-sama ingin merubuhkan penghalang perbatasan Hungaria. Maka dari itu, kemenangan Orbán dalam pemilu ini dianggap sebagai kemenangan populisme sayap kanan di Eropa.[1][2][3] Sistem pemilu199 anggota Majelis Nasional dipilih dengan menggunakan dua metode: 106 dipilih di daerah pilih yang terdiri dari satu anggota dengan sistem first-past-the-post, sementara 93 lainnya dipilih secara nasional dengan menggunakan sistem representasi proporsional. Ambang batas parlemen ditetapkan pada angka 5%, walaupun ambang batas akan naik menjadi 10% untuk koalisi dua partai dan 15% untuk koalisi tiga partai atau lebih. Kursi akan dialokasikan dengan menggunakan metode d'Hondt.[4] Hasil
Catatan kaki
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Hungarian parliamentary elections (2018). |