PemeliharaanDefinisi teknis dari pemeliharaan meliputi pemeriksaan fungsional, servis, perbaikan, atau penggantian perangkat, peralatan, permesinan, infrastruktur, dan utilitas pendukung yang diperlukan di fasilitas industri, komersial, dan residensial.[1][2] Seiring berjalannya waktu, pemeliharaan mencakup sejumlah kata yang digunakan untuk menggambarkan berbagai macam praktik sederhana guna menjaga peralatan tetap berfungsi sebagaimana mestinya, baik sebelum[3] ataupun setelah terjadi masalah pada peralatan tersebut. DefinisiFungsi pemeliharaan dapat didefinisikan sebagai pemeliharaan, perbaikan, dan pemeriksaan (Bahasa Inggris: maintenance, repair, and overhaul atau biasa disingkat menjadi MRO), dan MRO juga digunakan sebagai singkatan dari maintenance, repair, and operations.[4] Seiring berjalannya waktu, terminologi pemeliharaan dan MRO pun mulai menjadi standar. Departemen Pertahanan Amerika Serikat menggunakan definisi berikut:[5]
Pemeliharaan sangat terkait dengan tahap utilisasi dari suatu produk atau sistem teknis, di mana konsep kemudahan pemeliharaan harus dimasukkan. Pada skenario ini, kemudahan pemeliharaan dianggap sebagai kemampuan dari suatu barang, di bawah penggunaan yang wajar, untuk dipertahankan atau dikembalikan ke keadaan di mana barang tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya, dengan menggunakan prosedur dan sumber daya yang telah ditentukan.[6] Pada sejumlah bidang, seperti pemeliharaan pesawat terbang, istilah MRO[7] juga meliputi inspeksi, manufaktur ulang, pengubahan, dan suplai suku cadang, aksesoris, bahan baku, perekat, sealants, pelapis, dan bahan habis pakai untuk pemeliharaan pesawat terbang pada tahap utilisasi. Di dunia penerbangan sipil internasional, pemeliharaan pesawat terbang berarti:
Definisi tersebut meliputi semua aktivitas yang diwajibkan oleh peraturan penerbangan untuk dicantumkan di dalam dokumen pemeliharaan. TipeIndustri transportasi air dan udara,[9] struktur lepas pantai,[10] pabrik, dan manajemen fasilitas cukup bergantung pada MRO, termasuk program pemeliharaan cat preventif atau terjadwal untuk memelihara dan mengembalikan pelapis yang diaplikasikan ke baja di lingkungan yang rawan terkena serangan dari erosi, korosi, dan polusi lingkungan.[10] Tipe dasar dari pemeliharaan yang termasuk dalam MRO meliputi:
Konservasi arsitektur juga menerapkan MRO untuk mempreservasi, merehabilitasi, merestorasi, atau merekonstruksi struktur bersejarah dengan batu, bata, kaca, logam, atau kayu yang serupa dengan bahan asli jika memungkinkan, atau dengan teknologi polimer jika tidak memungkinkan.[12] Pemeliharaan preventifPemeliharaan preventif adalah "inspeksi periodik rutin" yang bertujuan untuk "menemukan masalah kecil dan memperbaikinya sebelum berkembang menjadi masalah besar."[13] Idealnya, "tidak ada yang rusak."[14] Tujuan utama dari pemeliharaan preventif adalah untuk memastikan bahwa suatu peralatan dapat bertahan dari satu pemeliharaan terjadwal ke pemeliharaan terjadwal selanjutnya tanpa mengalami kegagalan yang disebabkan oleh kelelahan, kelalaian, atau pemakaian normal (yang dapat dicegah), yang juga dibantu oleh pemeliharaan terjadwal dan pemeliharaan berbasis kondisi dengan cara mengganti komponen yang aus sebelum akhirnya gagal. Aktivitas pemeliharaan meliputi pemeriksaan parsial atau penuh pada periode tertentu, penggantian oli, lubrikasi, penyesuaian kecil, dsb. Selain itu, pegawai dapat mencatat penurunan performa peralatan, sehingga pegawai mengetahui kapan waktu untuk mengganti atau memperbaikinya sebelum akhirnya menyebabkan kegagalan sistem. Kontrak pemeliharaan preventif umumnya merupakan biaya tetap, sementara pemeliharaan yang kurang baik dapat menyebabkan munculnya biaya variabel, seperti penggantian peralatan besar.[13] Tujuan utama dari pemeliharaan preventif adalah:
Pemeliharaan preventif atau pemeliharaan preventatif[15] memiliki arti sebagai berikut:
Istilah dan singkatan lain yang terkait dengan pemeliharaan preventif meliputi:
Pemeliharaan terencanaPemeliharaan preventif terencana, biasa disebut sebagai pemeliharaan terencana atau pemeliharaan terjadwal, adalah semua bentuk pemeliharaan terjawal terhadap suatu obyek atau peralatan. Lebih spesifik, pemeliharaan terencana adalah sebuah servis terjadwal yang dilakukan oleh pegawai yang kompeten dan sesuai, untuk memastikan bahwa komponen dalam suatu peralatan tetap berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga dapat terhindar dari rusak yang terjadi secara tiba-tiba.[22] Faktor kunci yang harus diperhatikan dalam melakukan pemeliharaan terencana adalah jadwal, karena suatu peralatan terkadang tidak dapat dipakai selama proses pemeliharaan.[17][18] Sebaliknya, pemeliharaan berbasis kondisi tidak secara langsung didasarkan pada usia peralatan. Pemeliharaan terencana dapat didasarkan pada tanggal, pada durasi pengoperasian peralatan, atau pada jarak tempuh peralatan. Sejumlah komponen memiliki jadwal pemeliharaan dengan interval yang tetap, biasanya karena keausan atau umur simpan yang tetap. Pemeliharaan prediktifPemeliharaan prediktif dirancang untuk membantu menentukan kondisi dari suatu peralatan yang sedang digunakan untuk memperkirakan kapan pemeliharaan harus dilakukan terhadap peralatan tersebut. Pendekatan ini menjanjikan penghematan biaya jika dibandingkan dengan pemeliharaan preventif rutin atau berbasis waktu, karena pemeliharaan ini hanya dilakukan jika dibutuhkan. Oleh karena itu, pemeliharaan ini dianggap sebagai pemeliharaan berbasis kondisi yang dilakukan sesuai estimasi tingkat degradasi dari suatu barang. Tujuan utama dari pemeliharaan prediktif adalah untuk memungkinkan penjadwalan pemeliharaan korektif yang baik, dan untuk mencegah kegagalan peralatan secara tiba-tiba.[3] Pemeliharaan ini menggunakan sensor untuk memantau parameter kunci pada suatu mesin atau sistem, dan menggunakan data tersebut dengan analisis tren historis untuk mengevaluasi kesehatan dari sistem tersebut secara terus-menerus dan memprediksi kerusakan sebelum kerusakan tersebut terjadi.[23] Pemeliharaan ini memungkinkan pemeliharaan dilakukan secara lebih efisien, karena dapat diperoleh data yang lebih akurat mengenai kesehatan dari suatu sistem.[24] Penggantian prediktif adalah penggantian dari suatu komponen yang masih berfungsi dengan baik.[25] Biasanya, penggantian ini adalah kebijakan penggantian berbasis manfaat pajak,[butuh rujukan] di mana peralatan mahal atau sejumlah komponen kecil yang murah diganti dan didonasikan sesuai jadwal umur simpan yang tetap. Barang-barang tersebut lalu diberikan kepada lembaga yang tidak dikenai pajak.[26][butuh rujukan] Pemeliharaan berbasis kondisiPemeliharaan berbasis kondisi singkatnya adalah pemeliharaan yang dilakukan hanya saat dibutuhkan. Walaupun metode ini sebenarnya telah lama eksis, metode ini kini menjadi bagian dari metode pemeliharaan yang lebih baru yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan konektivitas baru. Pemeliharaan ini juga sering disebut sebagai 'pemantauan berbasis kondisi', karena pemeliharaan baru dilakukan setelah satu atau lebih indikator menunjukkan bahwa peralatan akan mengalami kegagalan atau performa peralatan mengalami penurunan. Pemeliharaan ini juga dapat diaplikasikan ke sistem penting yang dilengkapi dengan redundansi aktif dan pelaporan kegagalan. Referensi
Bibliografi
Bacaan lebih lanjut
Sumber
|