Pembelajaran elektronik
Sistem pembelajaran elektronik (bahasa Inggris: Electronic learning, disingkat menjadi e-learning) adalah suatu istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan, dapat berupa situs web yang dapat diakses di mana saja.[1] E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. ManfaatPembelajaran elektronik dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan menghemat biaya studi. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan atau materi pembelajaran, peserta didik dengan walinya (seperti guru, dosen, atau instruktur) maupun sesama peserta didik dapat saling berbagi informasi serta dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Kondisi demikian membuat peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.[2] Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar dapat dikatakan berkurang atau bahkan tidak ada.[3] Hal ini disebabkan karena beberapa peran guru dalam pembelajaran elektronik dapat diambil alih oleh komputer dengan panduan-panduan elektronik yang telah dirancang. Meskipun demikian faktanya yang terjadi bahwa e-learning semakin banyak digunakan. Teknologi telah menjadi cara yang penting untuk menangani pendidikan, pelatihan, dan kebutuhan pelatihan ulang dari sebuah masyarakat memperluas pengetahuan.[4] Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah:
Salah satu kekurangan e-learning adalah para peserta didik dapat dengan mudah untuk keluar dari jam pelajaran. E-learning dilakukan secara daring dan umumnya melalui Ponsel cerdas dan Komputer, sehingga para peserta didik hanya perlu sedikit cara agar bisa keluar dari jam pelajaran. Sejarah dan Perkembangan E-learningPembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh Universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction), dan komputer bernama PLATO.[3] Sejak itu, terjadinya perkembangan E-learning dari masa ke masa sebagai berikut:
Pembelajaran Masa Covid-19 dengan E-learningPada tanggal 5 Maret 2020, UNESCO menyatakan bahwa wabah covid-19 telah memberi dampak langsung terhadap sektor Pendidikan. Proses pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka, akhirnya diganti dengan pertemuan tatap maya secara jarak jauh. Empat Menteri melalui keputusan bersama Nomor 01/KB/2020 tanggal 15 Juni 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) menyatakan bahwa metode pembelajaran di berbagai satuan pendidikan pada semua zona wajib dilaksanakan secara daring untuk pembelajaran teori dan sedapat mungkin juga untuk pembelajaran praktik, sehingga tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pendidik di tiap satuan pendidikan untuk memberikan pelayanan terbaik dengan mengemas pembelajaran daring (dalam jaringan) yang menarik dan efektif. E-learning menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dimasa pandemi covid-19. Melalui pembelajaran berbasis e-learning ini peserta didik dapat belajar kapan dan di mana saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Berbagai aktivitas dapat dilakukan dalam pembelajaran ini, misalnya diskusi online, pemberian tugas, download materi, upload materi, video pembelajaran, send massage dan sebagainya. Proses pembelajaran yang telah berlangsung bukan berarti tanpa hambatan. Banyak hal yang membuat proses pembelajaran tidak berjalan lancar, seperti kualitas jaringan yang tidak begitu baik di setiap lokasi tempat tinggal mahasiswa hingga ketidakpahaman peserta didik terhadap penggunaan elearning.[5] Lihat pulaReferensi
|