Pelindo Multi Terminal
PT Pelindo Multi Terminal adalah anak usaha dari Pelabuhan Indonesia yang bergerak di bidang pengelolaan terminal non-peti kemas.[2] Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini memiliki 32 kantor cabang yang tersebar di seantero Indonesia. SejarahPada tahun 2021, pemerintah menggabungkan Pelindo I, Pelindo III, dan Pelindo IV ke dalam Pelindo II, sehingga nama Pelindo II kemudian diubah menjadi Pelindo.[3] Pelindo kemudian mendirikan perusahaan ini sebagai induk dari subholding yang bergerak bergerak di bidang pengelolaan terminal non-peti kemas. Pada awal tahun 2022, Pelindo resmi menyerahkan mayoritas saham PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, dan PT Terminal Curah Utama ke perusahaan ini.[4] Sepanjang tahun 2022, perusahaan ini pun mulai mengelola terminal non-peti kemas di Pelabuhan Dumai,[5] Pelabuhan Tanjung Intan, Pelabuhan Belawan,[6] Pelabuhan Tanjung Wangi, Pelabuhan Bumiharjo, Pelabuhan Bagendang,[7] Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Semayang, Pelabuhan Trisakti, dan Pelabuhan Mekar Putih, serta Terminal Jamrud, Terminal Nilam, dan Terminal Mirah di Pelabuhan Tanjung Perak.[8] Pada tahun 2023, perusahaan ini juga mulai mengelola terminal non-peti kemas di Pelabuhan Malahayati, Pelabuhan Lhokseumawe, Pelabuhan Tanjung Emas, Pelabuhan Gresik, Pelabuhan Parepare, Pelabuhan Garongkong, Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Lembar, dan Pelabuhan Badas.[9] Pada tahun 2023 juga, perusahaan ini mulai menstandardisasi dan mendigitalisasi semua terminal yang mereka kelola, antara lain dengan meluncurkan Pelindo Terminal Operating System-Multipurpose (PTOS-M) sebagai sistem operasi tunggal.[10] Kinerja2022Pada tahun 2022, perusahaan ini mencatat bongkar muat General Cargo hingga 18,92 juta ton/m3, meningkat 13 persen dari bulan November 2021. Bongkar muat kendaraan juga tercatat mencapai 1.174.089 unit kendaraan, meningkat 15 persen dari realisasi tahun sebelumnya dan bongkar muat curah cair tercatat mencapai 23,8 juta ton, serta curah cair mencapai 45,5 juta ton.[11] 2023Pada tahun 2023, perusahaan ini mencatat bongkar muat barang curah kering seperti batu bara, bijih besi, gula, kedelai dsb, naik 5,9 persen dari tahun sebelumnya, yakni sebesar 55,1 juta ton.[12] Sementara itu, pelayanan arus muatan curah cair naik 8,9 persen menjadi 30,3 juta ton pada akhir tahun 2023, arus general cargo dan bag cargo naik 9,8 persen dibandingkan tahun 2022 menjadi 25,2 juta ton, arus barang berupa gas melonjak 49,8 persen menjadi 13,1 juta BTU, arus barang berupa kendaraan juga mengalami peningkatan mencapai 1,5 juta unit atau naik 8,4 persen dari pada tahun 2022. Selain itu, arus peti kemas naik juga 1,1 persen dari 2022 menjadi 429 ribu TEU.[13] Tanggung Jawab Sosial & LingkunganPerusahaan ini mendukung kelestarian lingkungan, khususnya kelestarian ekosistem laut di wilayah pesisir wilayah kerjanya melalui berbagai kegiatan seperti penanaman bibit pohon mangrove di Belawan, Sumatera Utara,[14] Seruyan, Kalimantan Tengah,[15] dan Lamongan, Jawa Timur.[16] Selain itu, perusahaan ini juga melakukan penghijauan pelabuhan seperti di Pelabuhan Tanjung Wangi,[17] Pelabuhan Bagendang,[18] maupun di Pelabuhan Belawan.[19] Perusahaan ini juga berkontribusi dalam pengembangan dan penguatan masyarakat khususnya di wilayah pesisir melalui berbagai program pengembangan UMKM,[20] pengembangan kapasitas generasi muda,[21] serta edukasi kebersihan lingkungan kampung pesisir.[22] Referensi
|