Peabody Energy Corporation (NYSE: BTU), bermarkas di St. Louis, Missouri,[4] adalah perusahaan batu bara swasta terbesar di dunia.[5] Perusahaan ini meminta perlindungan kebangkrutan Bab 11 pada tanggal 13 April 2016.[6]
Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan, penjualan dan distribusi batu bara, yang dibeli untuk keperluan pembangkit listrik dan pabrik baja. Peabody juga memasarkan, menjadi perantara, dan memperdagangkan batu bara lewat kantor cabangnya di Cina, Australia, Jerman, Britania Raya, Indonesia, India, Singapura, dan Amerika Serikat. Proyek komersial lainnya meliputi pengembangan pembangkit listrik tenaga batu bara, penanganan cadangan batu bara, dan teknologi untuk mengubah batu bara menjadi gas alam dan bahan bakar transportasi.
Batu bara yang diproduksi oleh Peabody Energy membangkitkan 10% listrik di Amerika Serikat dan 2% listrik di seluruh dunia. Pada tahun 2014, Peabody Energy mencatat penjualan batu bara sebesar 249,8 juta ton.[2] Peabody memasarkan produk batu baranya ke lebih dari 25 negara di enam benua. Per 31 Desember 2014, perusahaan ini memiliki cadangan batu bara terbukti dan potensial sebesar 7,5 miliar ton.[7]
Peabody Energy memegang porsi mayoritas di 26 operasi pertambangan darat dan bawah tanah di seluruh Amerika Serikat dan Australia.[8] Di Amerika Serikat, tambang milik perusahaan terletak di Wyoming, Colorado, Arizona, New Mexico, Illinois, dan Indiana. Tambang terbesar Peabody adalah North Antelope Rochelle Mine yang terletak di Campbell County, Wyoming, dengan hasil produksi 117 juta ton batu bara pada tahun 2014.[9] Peabody melepaskan operasi pertambangan batu baranya di Virginia Barat dan Kentucky menjadi Patriot Coal Corporation pada Oktober 2007. Bulan Oktober 2011, Peabody memegang mayoritas saham di perusahaan Australia, Macarthur Coal Ltd, yang bergerak di bidang produksi batu bara metalurgi, khususnya batu bara injeksi laut.[10]
After being named to Fortune Magazine's list of America's Most Admired Companies in 2008,[11] Peabody Energy rugi $787 juta, dikeluarkan dari S&P 500, dan penilaian kinerjanya diturunkan menjadi "negatif" oleh Goldman Sachs, Standard & Poor, Bank of America, dan lembaga keuangan lainnya pada tahun 2014.[12] Namun demikian, Peabody Energy mendapatkan gelar Energy Company of the Year dan CEO of the Year dalam penganugerahan Platts Global Energy Awards tahun 2014.[13]