Parti Kebangsaan Melayu Malaya

Partai Nasional Melayu Malaya
Nama dalam bahasa MelayuParti Kebangsaan Melayu Malaya
ڤرتي كبڠسأن ملايو ملايا
PendiriMokhtaruddin Lasso
Dibentuk17 Oktober 1945
Dibubarkan18 Juni 1948
Didahului olehKesatuan Melayu Muda
Diteruskan olehPartai Sosialis Rakyat Malaya[1]
Partai Rakyat Malaysia[1]
Partai Keadilan Rakyat[1]
Partai Islam Se-Malaysia
Kantor pusatJalan Batu, Kuala Lumpur, Malaya
Sayap pemudaAngkatan Pemuda Insaf
Sayap paramiliterResimen Melayu ke-10
Sayap wanitaAngkatan Wanita Sedar[2]
Keanggotaan (1947)53,380
IdeologiNasionalisme sayap kiri
Nasionalisme Melayu
Uni Indonesia
Sosialisme
Pancasila
Antiimperialisme
Posisi politikSayap kiri ke kiri jauh
Afiliasi regionalOrganisasi Nasional Melayu Bersatu
Partai Nasional Indonesia

Partai Nasional Melayu Malaya (bahasa Melayu: Parti Kebangsaan Melayu Malaya; PKMM) atau lebih dikenal dengan Partai Nasionalis Melayu adalah partai politik Malaya yang mendukung penyatuan Indonesia Raya yang digagas oleh Soekarno. Partai ini didirikan di Ipoh, Perak pada tanggal 17 Oktober 1945 dan menjadi partai politik Melayu pertama setelah pendudukan Jepang di Malaya. Di samping itu, partai ini menjadi salah satu pergerakan politik radikal di Semenanjung Malaya.

PKMM didirikan dengan tujuan untuk memperoleh kemerdekaan penuh bagi Semenanjung Malaysia dan menentang bentuk imperialisme oleh kolonial Inggris. Prinsip-prinsipnya yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, yaitu ideologi nasionalisme di Indonesia yang mencakup Ketuhanan, Nasionalisme, Kedaulatan Rakyat, Persaudaraan Universal, dan Keadilan Sosial. Banyak dari kalangan aktivis PKMM yang mengagumi sikap nasionalisme dan patriotisme Indonesia dan memperjuangkan penyatuan antara Malaya dengan Indonesia melalui Indonesia Raya. Berbeda dengan United Malays National Organisation (bahasa Indonesia: Organisasi Nasional Melayu Bersatu), PKMM memperjuangkan kedaulatan rakyat yang anti terhadap penjajah dan revolusioner, di mana pemikiran tersebut terinspirasi dari perjuangan nasionalisme di Indonesia.

Pada 30 November 1945, PKMM meluncurkan delapan resolusi yang dianggap oleh kolonial Inggris sebagai perancangan dari "Sembilan Perkara" Partai Komunis Malaya. PKMM juga dikatakan lebih condong ke arah komunisme dikarenakan Mokhtaruddin Lasso, seorang pejuang anti-Jepang yang diangkat sebagai Yang di-Pertua Agong pertamanya, adalah seorang politikus yang merantau dari Indonesia yang begitu terpengaruh terhadap gagasan dari Partai Nasional Indonesia yang dipimpin oleh Soekarno. Mokhtaruddin juga disebut-sebut memiliki kedekatan khusus kepada Tan Malaka yang juga merupakan tokoh Partai Komunis Indonesia.

Sejarah

PKMM didirikan pada tanggal 17 Oktober 1945 berdasarkan hasil pertemuan perdananya pada 16–17 Oktober 1945. Selain dari perwakilan negara bagian, hadir pula perwakilan dari Pattani, Tengku Mahmood Mahyiddeen dan perwakilan kerajaan Selangor, Sultan Hishamuddin Abdul Aziz Alam Shah yang turut menyumbang $50.000.[3] Kepengurusan PKMM tingkat pusat disepakati yang terdiri dari:

  1. Mokhtaruddin Lasso – Ketua Umum
  2. Burhanuddin al-Hilmi – Wakil Ketua Umum I
  3. Baharuddin Tahir@Taharuddin – Wakil Ketua Umum II
  4. Dahari Ali – Sekretaris Jenderal
  5. Zulkifli Auni – Wakil Sekretaris Jenderal
  6. Ahmad Boestamam – Ketua Pemuda
  7. Katijah Ali – Ketua Wanita
  8. Arshad Ashaari – Bendahara Umum
  9. Salleh – Ketua Keagamaan[3]

Sayap organisasi

  1. Angkatan Pemuda Insaf, menjadi terlarang pada 18 Juni 1948.
  2. Angkatan Wanita Sedar, menjadi terlarang pada 18 Juni 1948.
  3. Barisan Tani Malaya, didirikan pada 7 Juli 1947.
  4. Jabatan Kerja Melayu, didirikan pada awal 1946.
  5. Hizbul Muslimin, didirikan pada 17 Maret 1948 dan menjadi terlarang pada 18 Juni 1948.
  6. Gerakan Angkatan Muda.
  7. Kesatuan Buruh Melayu Se-Malaya, didirikan pada 1946.
  8. Pan-Malayan Federation of Trade Union (bahasa Indonesia: Persatuan Federasi Perdagangan Se-Malaya).
  9. Kesatuan Opera Melayu.
  10. Persatuan Pemandu Teksi (bahasa Indonesia: Persatuan Sopir Taksi).
  11. Pembela Tanah Air Malaya, didirikan pada 18 Juni 1948.
  12. Majlis Agama Tertinggi Se-Malaya.

Referensi

  1. ^ a b c Sani, Rustam (2008). Social Roots of the Malay Left. SIRD. hlm. 30. ISBN 9833782442. 
  2. ^ Heng, Geraldine (1997). "A Great Way to Fly". Feminist Genealogies, Colonial Legacies, Democratic Futures. New York: Routledge. hlm. 36–37. ISBN 978-0-415-91212-9. 
  3. ^ a b C.D., Abdullah (2009). The Memoirs of Abdullah C.D. (Part One): The Movement until 1948. Petaling Jaya: SIRD. hlm. 59. ISBN 9789833782642. 
Kembali kehalaman sebelumnya