Parasomnia
Parasomnia adalah sekelompok gangguan tidur yang melibatkan peristiwa atau pengalaman yang tidak diinginkan yang terjadi saat Anda tertidur, tidur atau bangun. Parasomnia mungkin termasuk gerakan abnormal, perilaku, emosi, persepsi atau mimpi. Meskipun perilaku tersebut mungkin rumit dan tampak memiliki tujuan bagi orang lain, Anda tetap tertidur selama acara dan sering tidak memiliki memori yang terjadi. Jika Anda menderita parasomnia, Anda mungkin sulit tidur sepanjang malam.[1] Gejala ParasomniaGejala parasomnia sering kali muncul pada fase terlelap, atau di antara fase tertidur dan terbangun. Pada transisi ini, diperlukan stimulus yang cukup kuat agar seseorang terbangun dari tidur, sehingga pengidap parasomnia akan sulit menyadari perilakunya. Setelah terbangun, pengidap parasomnia jarang mengingat mimpi atau kejadian yang dialaminya. Terkadang, pengidap parasomnia sulit untuk kembali tertidur pada malam hari. Parasomnia bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Di antaranya meliputi tidur sampai berjalan, confusional arousals (kebingungan saat terbangun dari tidur), mimpi buruk, night terrors, mengigau, sleep paralysis, nyeri akibat ereksi saat tertidur, aritmia, bruksisme, REM sleep behavior disorder, enuresis (mengompol), dan exploding head syndrome (merasa seperti mendengar suara keras saat tertidur atau terbangun).[2] Parasomnia adalah gangguan yang melibatkan kegiatan fisik yang tidak diinginkan atau pengalaman yang terjadi selama tidur, masuk ke tidur, atau gairah dari tidur.[3] Gangguan tidur jenis ini lebih umum ditemukan pada anak-anak (5% -15%) dibandingkan orang dewasa (1%). Biasanya bersifat jinak, akan tetapi tidak menutup kemungkinan hubungan dengan adanya luka trauma.[4]Referensi
|