Panzer IV
Panzerkampfwagen IV (PzKpfw IV), dikenal dengan sebutan Panzer IV, adalah tank medium Jerman yang dikembangkan pada era 1930-an dan digunakan pada Perang Dunia II. Nama awal dari proyek tank ini adalah Sd.Kfz. 161. Panzer IV awalnya didesain sebagai tank pendukung Infantri, sehingga tidak direncanakan untuk digunakan sebagai tank melawan tank karena peran tersebut diambil alih oleh Panzer III. Namun, karena Panzer III di Front Timur tidak dapat melawan tank T-34 Soviet, Panzer IV kemudian di kirim ke Timur untuk menangani masalah tersebut. Panzer IV juga memiliki varian meriam serbu Sturmgeschütz IV, penghancur tank Jagdpanzer IV, meriam antipesawat swagerak Wirbelwind, dan artileri swagerak Brummbär. Tank ini juga menjadi tank Jerman yang paling banyak diproduksi hingga akhir perang, kurang lebih ada 8.553-8.880 unit yang telah di produksi. Selama perang juga ada sekitar 300 varian Stug IV yang di jual ke Finlandia pada awal 1939 saat Perang Musim Dingin di mulai. SejarahAsal-muasalSama seperti Panzer III Jenderal Heinz Guderian mendesain juga Panzer IV ini. Dalam desain awalnya, Panzer IV ini digunakan untuk tank pendukung infanteri bukan untuk Tank vs Tank. Idealnya, setiap batalion tank dalam Divisi Panzer pasti memiliki kompi tank medium Panzer III dan satu kompi panzer berat Panzer VI. Pada 11 Januari 1934 Wehrmacht menulis spesifikasi "Traktor Pendukung", karena pembuatan tank dilarang oleh Perjanjian Versailles. Melewati beberapa tahun berganti nama dengan Begleitwagen ("Kendaraan Pendukung"), disingkat BW yang proposalnya diberikan kepada 3 perusahaan besar MAN, Krupp, dan Rheinmetal namun hasil desain Krupp yang diterima dan di Produksi massal pada awal 1936 setelah Hitler mengumumkan penghapusan Perjanjian Versailles. Panzer ini juga termaksud salah satu panzer paling Laris-manis dalam sejarah produksi Tank Jerman dan juga telah di jual ke luar negeri seperti Finlandia, Spanyol, dan Negara-Negara Poros dan juga beberapa yang di klaim menjadi milik kepunyaan Rezim Suriah yang baru merdeka dari penjajahan Prancis dan di pakai pada Konflik Israel dan Arab. Versi awal adalah Ausf. A yang menggunakan kubah milik Panzer III tetapi tetap menggunakan sasis asli milik Panzer IV. Senjata utamanya masih dalam tahap uji coba sehingga larasnya tidak terlalu panjang tetapi dapat menembus perisai baja tank lawan yang setebal 35 milimeter. Versi terakhir Ausf. H dan Ausf. JPada 26 May 1941, se-minggu sebelum Operasi Barbarossa, sesuai dengan keputusan Adolf Hitler untuk meningkatkan tank ini maka Krupp dipilih sebagai pembuatnya dan sebulan setelah dimulainya Operasi Barbarossa versi Ausf, H di mulai produksi dengan Schürzen (lapis baja tambahan) dan dengan senjata utama yang diperpanjang dan juga perisai baja yang dipertebal, dan versi terakhirnya adalah Panzer IV Ausf. J yang dipertebal armornya di senjata utama maupun di bagian badan tanknya. Panzer IV Ausf. J ini merupakan versi terakhir karena digantikan oleh Tiger I. EksporPanzer IV termasuk tank yang di-ekspor terbanyak selama Perang Dunia ke-2,[5] tujuan ekspornya tak lain adalah negara sekutu-sekutu Nazi Jerman di wilayah Balkan seperti Rumania ada 11 tank yang di antarkan, ke Hungaria, ada 32 tank yang dikirm, dan yang terakhir adalah Bulgaria ada sekitar kurang lebih 16-18 tank Panzer IV yang telah digunakan oleh Angkatan Darat Kerajaan Bulgaria. Rata-rata Panzer IV yang telah di-ekspor ini banyak hilang di Front Timur pada saat awal 1942-1944 akhir. Milisi Ustaše Kroasia menerima 10 Ausf. F1 dan 5 Ausf. G pada musim gugur 1944.[6] Total sebanyak 297 Panzer IV yang diekspor Jerman ke sekutunya.[7] Sejarah pertempuranPanzer IV adalah tank Jerman yang paling banyak diproduksi dan sering dipakai bertempur pada Perang Dunia ke-2,[8][9] jika dibandingkan dengan seluruh kekuatan Wehrmacht pada saat 1940, Panzer IV mencakup 30% kekuatan inti dari pasukan lapis baja Wehrmacht sedangkan sisanya adalah Panzer II dan Panzer III.[10] Front Barat dan Afrika Utara (1939–1942)Saat Kampanye Polandia pada awal September 1939, korps tank jerman terdiri atas 1,445 Panzer I, 1,223 Panzer II, 98 Panzer III and 211 Panzer IV; kendaraan lapis baja modern hanya sekitar 10% saja dari total keselurah korps Wehrmacht.[11] Setiap Divisi Panzer Wehrmacht pasti dilengkapi oleh 17 buah Panzer I, 18 buah Panzer II, 28 buah Panzer III, and 14 buah Panzer IV per batalionnya. Namun karena fungsi sebenarnya Panzer IV belum benar-benar dipakai maka banyak tank-tank ringan hancur bukan karena Tank vs Tank tetapi dengan senjata Anti-Tank, Polandia sendiri meng-klaim telah meng-penetrasikan 200 tank kelas ringan di polandia. Meski meningkatnya produksi tank kelas menengah Panzer III dan Panzer IV, mayoritas tank pada saat Fall Gelb Pada 10 Mei 1940, tipe tank ringan. Menurut catatan Jenderal Heinz Guderian, saat Angkatan Bersenjata Nazi Jerman melakukan Operasi Fall Gelb ada sekitar 523 buah Panzer I, 955 buah Panzer II, 349 buah Panzer III, 278 buah Panzer IV, 106 buah Panzer 35(t) dan ada 228 Panzer 38(t).[12] Namun karena unggulnya penggunaan komunikasi Radio Jerman[13] dan taktik superior jerman, Wehrmacht mampu menembus serta menghancurkan Pertahanan Koalisi Prancis, Inggris, Belanda, Luxemburg, dan Belgia.[14] Bagaimanapun juga, Panzer IV di persenjatai dengan KwK 37 L/24 75-milimeter (2,95 in) yang mana sangat susah untuk mengalahka tank prancis Seperti Somua S35 dan Char B1.[15] Tank Somua S35 Memiliki ketebalan baja 55 mm,[16] sementara senjata terkuat adalah KwK 37 L/24 yang hanya bisa menembus baja setebal 43 mm dalam jarak 700 m.[17] Tank Inggris Matilda II juga termaksud lapis baja tebal, dengan ketebalan 70mm di depan dan turret nya. Pada saat Panzer IV di kirim ke Kampanye Afrika Utara yang di gandrungi oleh Deutsche Afrika Korps, sampai versi senjata utama diproduksi, Panzer IV kalah dari performa dan hasil Panzer III dalam hal mem-penetrasikan armor. Baik Panzer III maupun IV mempunyai masalah menghantam baja tebal kepunyaan Matilda II, sementara matilda punya senjata utama yang dengan mudah menghantam tank jerman satu-satunya kecacatan Matilda II adalah lambatnya dalm berjalan.[18] pada pertengahan August 1942, Jendral Rommel hanya mendapat 27 Panzer IV Ausf. F2s, yang di persenjatai L/43, yang mana tak terlalu bisa mempenetrasikan armor tank.[18] Namun versi senjata panjangnya dapat menghantam tank Amerika maupun inggris dalam jangkauan jarak 1500m, pada waktu itu tank paling tebal adalah M3 Lee milik amerika[19] Tank ini tiba di Afrika Utara pada bulan August dan October 1942, jumlahnya tidak signifikan dengan tank yang dikirm inggris dan amerika.[20] Panzer IV juga beraksi dala Invasi Yugoslavia dan Invasi Yunani awal 1941.[21] Front TimurPada saat pelaksanaan Operasi Barbarossa pada 22 Juni 1941, ada penampakan tank baru Uni Soviet KV-1 dan T-34 tank yang mana membuat Panzer IV versi 75mm senjata utama di buat yang mana artinya dapat menghantam T-34 dalam jarak 1200m. penempatan Panzer IV ini membuat tank ini sangat tersiksa oleh kondisi cuaca ekstrem tak mirip seperti di barat. tank ini tak di desain untuk medan "Tanah Timur" tetapi di desain untuk medan eropa barat dan mediterania. Namun penderitaan tank ini tak berlangsung lama karena peran nya di ganti kan oleh Tiger I tetapi tak begitu lama karena setelah Kursk banyak Tiger I hilang dan Panzer IV mengambil peran krusial hingga akhir perang. Lihat pulaCatatan kaki
Referensi
Pranala luar |