Pakan Rabaa Utara, Koto Parik Gadang Diateh, Solok Selatan
SejarahUsaha pembentukan Nagari Pakan Rabaa Utara telah mulai dirintis dari tahun 2001, yang akhirnya terwujud setelah dimekarkannya Kabupaten Solok Selatan dari Kabupaten Solok. DPRD Kabupaten Solok Selatan menyetujui pemekaran Nagari Pakan Rabaa Utara pada 11 Desember 2006 dan sebagai tindak lanjut dari hasil keputusan DPRD tersebut, pemerintah setempat melantik Amri sebagai penjabat wali nagari. Pada 28 Oktober 2007, melalui mekanisme yang telah ditetapkan oleh peraturan dan perundang–undangan yang berlaku, Adra Surianto terpilih menggantikan Amri yang telah habis masa jabatannya. Adra Surianto dipilih secara langsung dan dilantik pada 15 Januari 2008 oleh Bupati Solok Selatan. GeografiWilayah Nagari Pakan Rabaa Utara memiliki topografi bergelombang dan memanjang dari utara ke selatan dengan luas sekitar 182,89 km². Wilayah nagari ini berbatasan dengan Taman Nasional Kerinci Seblat di sebelah timur sedangkan di sebelah barat terdapat kawasan perbukitan yang bisa dimanfaatkan tetapi agak terbatas karena kondisi kemiringan bukit. Batas wilayahBatas wilayah desa Keluang Paser Jaya adalah sebagai berikut:
Sumber daya alamSumber daya alam yang terdapat di Nagari Pakan Rabaa Utara yang berupa barang tambang di antaranya adalah timah, biji besi, tembaga, dan sumber daya alam pariwisata berupa air terjun dan bendungan. DemografiNagari Pakan Rabaa Utara dihuni oleh 6.244 jiwa dengan 1.568 kepala keluarga. Mata pencaharian penduduk umumnya bergerak di sektor pertanian, perdagangan, dan wiraswasta. Penyebaran penduduk merata di setiap jorong dan di daerah bertanah kering yang cocok dijadikan sebagai kawasan permukiman. Namun, dari sekian banyak jumlah penduduk Nagari Pakan Rabaa Utara, kaum perempuan jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan kaum laki-laki. Hal ini disebabkan karena penduduk laki-laki banyak yang merantau meninggalkan kampung halamannya. Mayoritas penduduk Nagari Pakan Rabaa Utara adalah masyarakat Minangkabau. Mereka terdiri dari beberapa suku, seperti Chaniago, Koto, Tanjuang, Panai, Balai Mansiang, Kutianyir, Bendang, dan Malayu. Setiap suku dikepalai oleh seorang kepala suku masing-masing yang dipilih secara langsung.
PendidikanPembangunan dalam bidang pendidikan menjadi fokus utama di Nagari Pakan Rabaa Utara. Namun, kendala dalam penyelenggaraan pendidikan di nagari ini adalah sering ditemukannya fasilitas sekolah yang tidak memadai, terutama pada sekolah dasar. Tidak hanya dalam wujud formal, pemerintah setempat juga rutin mengadakan pengajian di masjid-masjid dan musala, walaupun dalam kondisi tertentu pendidikan semacam itu kurang aktif diikuti oleh para pelajar.
KesehatanUpaya pemerintah setempat dalam pembangunan akses kesehatan telah berjalan seusai kebutuhan masyarakat, seperti adanya posyandu, polides, poskesri, dan puskesmas. Melihat permasalahan masyarakat, seperti kebiasaan BAB di sungai dan adanya kekurangan air bersih pada musim kemarau, maka pemerintah setempat mengupayakan kerja sama dengan dinas kesehatan dan PNPM berupa "Jamban Sehat" dan saluran air bersih, yang secara langsung di sosialisasikan oleh Pamsimas. Walaupun akses kesehatan telah berjalan, akan tetapi masih banyak permasalahan masyarakat yang ditemukan di lapangan. Hal ini terbukti dengan ketidakadaannya gedung posyandu yang permanen (hanya terintegrasi dengan PAUD), dan tidak adanya tempat pembuangan sampah akhir, sehingga kadang kala membuat akses kesehatan masyarakat sulit dan terganggu. Sarana dan prasaranaKondisi prasarana di nagari telah tertata dengan baik. Namun, kondisi lampu penerangan jalan di nagari ini sudah banyak yang tidak ada dan keberadaan tiang-tiang listrik dinilai kurang, sehingga sangat berpengaruh kepada keselamatan pengemudi kendaraan pada malam hari. Rujukan
|