Organisasi Todt
Organisasi Todt (bahasa Jerman: Organisation Todt, OT) adalah grup insinyur sipil dan militer Nazi Jerman yang dinamai berdasarkan pendirinya, Fritz Todt, seorang insinyur dan tokoh senior Partai Nazi. Organisasi ini bertanggung jawab atas proyek-proyek pembangunan besar di Jerman sebelum dan ketika Perang Dunia II, dan negara-negara yang diduduki Jerman seperti Prancis dan Uni Soviet. Gambaran OrganisasiSejarah Organisasi Todt dapat dirunut berdasarkan tiga fase. Fase pertama, dari tahun 1933 sampai dengan 1938 sebelum Organisasi Todt didirikan, jabatan Fritz Todt adalah sebagai Inspektur Jenderal Perkeretaapian Jerman (Generalinspektor für das deutsche Straßenwesen) dengan tanggung jawab utama memastikan lancarnya pembangunan jaringan Autobahn. Todt diberikan kewenangan yang berkaitan dengan "wajib" buruh di dalam Jerman, melalui jasa Layanan Buruh Jerman, Reichsarbeitsdienst)[butuh rujukan]. Fase kedua berlangsung dari tahun 1938 dimana kelompok Organisasi Todt telah dibentuk dan berlangsung hingga tahun 1942, saat tewasnya Fritz Todt dalam sebuah kecelakaan pesawat. Setelah invasi Polandia, Todt dilantik menjadi Menteri Persenjataan dan Amunisi pada tahun 1940, proyek-proyek dari Organisasi Todt menjadi hampir bersifat militer secara eksklusif. Meningkatnya permintaan buruh menyebabkan dibentuknya sejumlah proyek-proyek militer dan paramiliter yang didukung oleh sejumlah ekspansi terhadap peraturan wajib militer yang secara utuh mewajibkan semua rakyat Jerman untuk mengikuti "wajib" buruh yang ditentukan secara arbitrasi[1]. Dari tahun 1938 hingga 1940 lebih dari 1,75 juta Jerman diwajibkan menjadi buruh. Dari tahun 1940 sampai 1942, Organisasi Todt mulai memercayakan pekerjaan mereka kepada Gastarbeitnehmer (pekerja panggilan), Militärinternierte (pemagang militer), Zivilarbeiter (pekerja sipil), Ostarbeiter (pekerja timur) dan Hilfswillige (relawan) buruh tawanan perang. Periode ketiga berlangsung dari tahun 1942 sampai dengan berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945. Albert Speer menggantikan Todt sebagai Kepala Organisasi Todt dan mengeluarkan kebijakan untuk meleburkan OT kedalam Kementerian Persenjataan dan Produksi Perang. Diperkirakan 1,4 juta buruh dipekerjakan dalam OT, Satu persen orang Jerman menolak wajib militer dan 1,5 persen adalah tahanan kamp konsentrasi, sisanya adalah tawanan perang dan buruh paksa dari negara-negara yang diduduki Jerman. Kesemuanya diperlakukan sebagai budak dan ada dalam pelayanan penuh dan sewenang-wenang terhadap negara totaliter. Banyak yang tidak selamat dari pekerjaan atau perang[2]. Pembangunan Autobahn, 1933–1938Konsep Autobahn dimulai dari upaya sebuah konsorsium swasta, HaFraBa (Verein zur Vorbereitung der Autostraße Hansestädte-Frankfurt-Basel) yang diinisiasikan selama tahun 1926 dengan tujuan untuk membangun jalan tol dari utara Jerman hingga ke Basel, Swiss. Gagasan tersebut tidak sejalan dengan Nazi dan Adolf Hitler mengeluarkan sebuah dekrit yang mengatur tentang pendirikan Reichsautobahnen untuk semua jaringan jalan raya yang dikeluarkan 27 Juni 1933. Hitler menjadikannya proyek publik yang jauh lebih ambisius dan tanggung jawab diberikan kepada Fritz Todt sebagai Inspektur Jenderal Jalan Raya Jerman yang baru diangkat[3]. Pada tahun 1934, Todt berhasil mengangkat jabatannya mendekati pangkat kabinet. Todt adalah seorang administrator yang sangat cakap, dan pada tahun 1938 organisasi tersebut telah membangun jalan raya sepanjang lebih dari 3.000 km (1.900 mil). Proyek Autobahn menjadi salah satu pertunjukan rezim Nazi. Pada periode itu, Todt juga telah menyusun kerangka administratif yang kemudian menjadi Organisasi Todt. [butuh rujukan] Awalnya, proyek Autobahn mengandalkan pasar tenaga kerja terbuka sebagai sumber tenaga kerja. Jerman saat ini masih dalam tahap pemulihan dari dampak Depresi Besar dan tidak ada kekurangan tenaga kerja. Ketika perekonomian pulih dan pasokan tenaga kerja menjadi masalah yang lebih serius, Perjanjian Lama mampu menarik pekerja wajib militer (yaitu, wajib), dari dalam Jerman melalui Reich Labour Service (RAD) mulai tahun 1935. Sesuai dengan undang-undang 26 Juni 1935, semua pria Jerman berusia antara 18 dan 25 tahun diharuskan melakukan dinas negara selama enam bulan[4]. Selama periode ini, pekerjaan tersebut diberi kompensasi, dengan tarif yang sedikit lebih besar daripada bantuan pengangguran. Kondisi kerja angkatan kerja akan berubah secara drastis menjadi lebih buruk dalam sepuluh tahun berikutnya[5]. Organisasi "Todt", 1938–1942Organisasi Todt sebelumnya belum memiliki nama resmi sampai pada saat Hitler menyetujui penamaan Organisasi Todt pada tahun 1933 tak lama setelah ia berkuasa[6] . Selama tahun 1938 Fritz Todt memelopori kelayakan Organisasi Todt sebagai sebuah konsorsium jabatan administrasi yang telah didirikan Todt sebagai sebuah dasar dari proyek Autobahn, perusahaan-perusahaan swasta sebagai subkontraktor dan sumber utama dari ahli-ahli teknik mesin dan Layanan Buruh menyediakan sumber tenaga kerja. Fritz Todt kemudian diangkat menjadi mandataris urusan perburuhan dalam Rencana Empat Tahun Ke-II yang mengurangi kewenangan Hermann Göring. Investasi di bidang pekerjaan teknik sipil menjadi berkurang signifikan. Pada tahun 1939 hingga tahun 1943, kurang dari 1000 km jalan raya telah selesai dikerjakan dalam jaringan Autobahn, kontras pada periode sebelumnya (1933–1938). Penekanan kerja justru lebih ditekankan dalam bidang militer, proyek pertamanya yaitu Westwall (dikenal sebagai Garis Siegfried) yang dibangun sebagai tandingan dari Garis Maginot buatan Prancis[7]. Todt juga dilantik menjadi Menteri Persenjataan dan Amunisi pada tahu 1940. Pada tahun 1941, Todt dan organisasinya lebih lanjut ditugaskan dalam sebuah sebuah proyek besar yaitu pembangunan Tembok Atlantik yang dibangun di pesisir pantai daerah pendudukan Perancis, Belanda, Belgia, Denmark dan Norwegia. Termasuk didalamnya proyek perbentengan Kepulauan Channel yang diduduki Jerman dari 30 Juni 1930 hingga 9 Mei 1945. Hanya ada satu kamp kerja Organisasi Todt di tanah Britania Raya yang terletak di Kepulauan Channel; dua dari kamp-kamp tersebut kemudian diserahkan ke SS sejak Maret 1943 dan diubah menjadi Kamp Konsentrasi Alderney. Fritz Todt kemudian wafat setelah mengalami kecelakaan pesawat pada 8 Februari 1942 setelah melakukan pertemuan dengan Hitler di Prusia Timur. Todt meyakini bahwa perang di front timur tidak akan pernah berhasil dan menganggap dirinya cukup mandiri untuk mengatakan banyak hal kepada Hitler[8]. Akibatnya, terdapat beberapa spekulasi bahwa kematian Todt adalah pembunuhan terselubung, namun hal ini tidak pernah terbukti. Daftar Referensi
|