Nama Latin-nya dibangkitkan pada tahun 1790 melalui Belgia Serikat yang berumur pendek yang diciptakan setelah revolusi melawan kekuasaan Austria yang terjadi pada 1789. Karena tidak ada adjektiva yang setara dengan "Belgian" pada saat itu, kata benda Prancis "Belgique" (atau "Belgium") diadopsi sebagai kata benda dan adjektiva; fenomena meminjam dari bahasa Latin masih umum digunakan pada periode tersebut.[16] Dari abad ke-16, "Negara-negara Tanah Rendah" atau "Nederland", yang dirujuk sebagai 'Belgica' dalam bahasa Latin, seperti halnya Republik Belanda.
Katolik Roma sudah sejak lama menjadi agama mayoritas di Belgia, dengan perkiraan 65% orang Belgia menyatakan diri sebagai umat Katolik.[17] Namun, per tahun 2004, kehadiran gereja Minggu nasional hanya sekitar 4 hingga 8% (9% untuk Flandria saja). Inkuiri tahun 2006 di Flandria, sudah lama dianggap lebih religius daripada daerah Brussel atau Wallonia di Belgia, menunjukkan 55% penduduk menyebut dirinya beragama, sedangkan 36% mengatakan mereka percaya Tuhan menciptakan dunia.[18]
Belgia memiliki populasi sebanyak 10.839.905 jiwa pada 1 Januari 2010, naik sebanyak 601.000 jika dibandingkan tahun 2000 (10.239.085 penduduk). Dari tahun 1990 (9.947.782 penduduk) hingga 2000 naik hanya sebanyak 291.000. Populasi di Flandria, Wallonia dan Brussel pada 1 Januari 2010 masing-masing berjumlah 6.251.983 (57,7%), 3.498.384 (32,3%) dan 1.089.538 (10,1%).
^"National Institute for Statistics". Bestat.economie.fgov.be. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 November 2017. Diakses tanggal 12 December 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Migration Data Hub". Migrationinformation.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 October 2013. Diakses tanggal 12 December 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^
Footnote: The Celtic and Germanic influences on and origins of the Belgae remains disputed. Further reading, e.g.
Witt, Constanze Maria (May 1997). "Ethnic and Cultural Identity". Barbarians on the Greek Periphery?—Origins of Celtic Art. Institute for Advanced Technology in the Humanities, University of Virginia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 June 2007. Diakses tanggal 6 June 2007.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Discrimination in the EU in 2012"(PDF), Special Eurobarometer, 383, European Union: European Commission, hlm. 233, 2012, diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2 December 2012, diakses tanggal 14 August 2013Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) The question asked was "Do you consider yourself to be...?" With a card showing: Catholic, Orthodox, Protestant, Other Christian, Jewish, Muslim, Sikh, Buddhist, Hindu, Atheist, and Non-believer/Agnostic. Space was given for Other (SPONTANEOUS) and DK. Jewish, Sikh, Buddhist, Hindu did not reach the 1% threshold.
^Inquiry by 'Vepec', 'Vereniging voor Promotie en Communicatie' (Organisation for Promotion and Communication), published in Knack magazine 22 November 2006 p. 14 (The Dutch language term 'gelovig' was translated in the text as 'religious', more precisely it is a very common word for believing in particular in any kind of god in a monotheistic sense or in some afterlife.)