One Day in the Haram
One Day in the Haram adalah film dokumenter panjang tahun 2017 tentang Masjidil Haram di Makkah. Film ini diproduksi sebagai kolaborasi antara Arabia Pictures dan Al Reasah Haramin.[3] Untuk pertama kalinya dalam sejarah, saksikan cara kerja Masjidil Haram, seperti yang terlihat melalui mata para pekerja,[2] selama periode sehari penuh. Direktur Abrar Hussain menghabiskan lebih dari setahun untuk meneliti berbagai aspek Haram,[3] tempat yang begitu dihormati sehingga non-Muslim bahkan dilarang menginjakkan kaki di dalamnya, untuk memberikan gambaran lengkap tentang cara kerja Haram.[4] Latar BelakangDalam sebuah wawancara dengan Twasul,[5] Produser Eksekutif Abdululeh Al Ahmary mengatakan bahwa karya tersebut datang atas "inisiatif Penjaga Dua Masjid Suci, khususnya oleh Presidennya, Dr. Abdul Rahman Al-Sudais, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat modern. Haram, dan untuk menyebarkan citra sejati umat Islam, budaya mereka, dan definisi tempat tersuci di Bumi".[3] Al Ahamary melanjutkan, "Tujuan dari karya ini juga untuk menunjukkan dedikasi dan keimanan, selain untuk menanamkan kedamaian di hati para penonton film."[3] Film ini ditulis dan disutradarai oleh Abrar Hussain, seorang produser film Inggris. Sebelumnya menjadi Produser Serial di Islam Channel, Hussain menyutradarai dan memproduksi acara TV populer Model Mosque (2007) dan Faith Off (2008). Hussain mempresentasikan final Model Masjid di acara Global Peace and Unity (GPU) pada tahun 2007, di depan 30.000 penonton langsung. Juri pada acara Masjid Model termasuk Salma Yaqoob dan Iqbal Saccranie. Model Mosque dan Faith Off diterima secara positif oleh media arus utama, bersama BBC One,[6] The Guardian[7] dan ABC News Australia.[8] melaporkan secara positif acara itu. Hussain memulai pra-produksi One Day in the Haram pada Juni 2015. Penelitian awal termasuk bekerja sama dengan departemen media Haram Al-Reasah Haramain. Dalam sebuah wawancara dengan Arab News, Hussain mengatakan dia "ingin menunjukkan seberapa sukses masjid dijalankan, seberapa terorganisir departemennya, dan seberapa serius para pekerjanya menjalankan pekerjaan mereka".[2] Sebagai bagian dari penelitian, Hussain melakukan analisis terperinci terhadap 60 departemen berbeda di dalam Masjidil Haram, dan mewawancarai banyak karyawan dari departemen ini, untuk memastikan departemen dan karyawan mana yang paling cocok untuk film tersebut. SinopsisOne Day in the Haram adalah film tentang Haram, diceritakan dari sudut pandang para pekerja.[2] Para pekerja mewakili wajah manusia dari Haram, dan film tersebut mengeksplorasi pekerjaan yang mereka lakukan serta motivasi spiritual para karyawan. Hussain menyelenggarakan film tersebut di seluruh sholat lima waktu (Subuh, Duhur, Ashar, Maghrib & Isya) berfokus pada pekerjaan yang dilakukan oleh berbagai departemen Masjidil Haram dalam kerangka waktu ini. Adegan kunci termasuk fokus pada media sosial haram, departemen kebersihan, Imam, air ZamZam, urusan agama, pemeliharaan, departemen IT, dan kain Kiswah. Film ini diperkenalkan oleh Presiden Penjaga Dua Masjid Suci, Dr. Abdul Rahman Al-Sudais. ProduksiKru produksi One Day in the Haram terdiri dari dua unit kamera dan 25 anggota kru secara keseluruhan. Film ini dibuat dengan Arri Alexa Mini dan campuran lensa zoom Fujinon dan lensa prima Zeiss CP2. Film ini diambil pada resolusi 4K, dengan banyak urutan yang difilmkan dalam gerakan lambat pada 200 FPS. Selain syuting darat, produksi memperoleh izin untuk empat penerbangan helikopter atas wilayah udara Makkah.[4] Film ini juga menampilkan pembuatan film drone terbang rendah, menggunakan DJI Matrice 600 dan DJI Inspire. Penggunaan di mediaCuplikan Film ini juga ditampilkan dalam Transisi Video Azan Subuh & Maghrib di SCTV saat Bulan ramadan 2018.[9] Referensi
Pranala luar
|