OnePlus
OnePlus Technology (Shenzhen) Co., Ltd., atau biasa disebut OnePlus, adalah sebuah produsen ponsel cerdas yang berkantor pusat di Shenzhen, Guangdong, Tiongkok. Perusahaan ini didirikan oleh Pete Lau dan Carl Pei pada bulan Desember 2013. Perusahaan ini eksis di 34 negara dan regional di seluruh dunia hingga Juli 2018[update].[5] Perusahaan ini telah meluncurkan sejumlah ponsel dan produk-produk lainnya. Semua saham OnePlus saat ini dipegang oleh Oppo, yang merupakan anak usaha BBK Electronics bersama dengan Vivo, Realme dan IQOO . Walaupun begitu, OnePlus dan Oppo tetap merupakan dua perusahaan yang independen, meskipun OnePlus mengkonfirmasi bahwa mereka menggunakan fasilitas produksi milik Oppo dan berbagi sebagian sumber daya rantai pasok dengan Oppo.[8] Kantor pusat OnePlus berada di Tairan Building (泰然大厦) di Chegongmiao (车公庙), Distrik Futian, Shenzhen.[9] SejarahOnePlus didirikan pada tanggal 16 Desember 2013 oleh mantan wakil presiden Oppo, Pete Lau dan Carl Pei.[10] Berdasarkan catatan pemerintah Tiongkok, pemegang saham OnePlus hanyalah Oppo Electronics.[1] Lau menyangkal bahwa OnePlus adalah anak usaha dari Oppo dan menyatakan bahwa pemegang saham OnePlus adalah Oppo Electronics, bukan Oppo Mobile (produsen ponsel). Ia juga menyatakan bahwa OnePlus pun sedang "dalam pembicaraan dengan calon investor."[11] Tujuan utama perusahaan ini adalah untuk merancang ponsel cerdas berkualitas tinggi dengan harga yang lebih murah daripada ponsel cerdas buatan kompetitornya dengan kualitas yang sama, karena percaya bahwa pengguna "tidak akan betah" dengan ponsel berkualitas rendah yang diproduksi oleh perusahaan lain. Lau menjelaskan bahwa "kami tidak akan menjadi berbeda hanya karena ingin berbeda. Semua harus dilakukan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam penggunaan sehari-hari."[12][13] Ia juga menunjukkan keinginan untuk menjadi "Muji dari industri teknologi", dengan menekankan pada produk berkualitas tinggi yang sederhana dan ramah kepada pengguna.[12] Melanjutkan asosiasi Lau dengan platform dari Oppo N1,[13] OnePlus juga menjalin perjanjian lisensi eksklusif dengan Cyanogen Inc. untuk mendasarkan distribusi Android dari produknya pada varian ROM populer buatan CyanogenMod dan menggunakan merek dagangnya di luar Tiongkok.[14][15] Pada tanggal 23 April 2014, perusahaan ini memperkenalkan ponsel pertamanya, OnePlus One yang ditujukan untuk berkompetisi dengan seri Google Nexus.[12] Pada bulan Desember 2014, bersama dengan peluncuran OnePlus One di India secara eksklusif melalui Amazon, OnePlus juga mengumumkan rencana untuk mengembangkan eksistensinya di India dengan membuka 25 pusat layanan.[16] Pada bulan April 2014, OnePlus resmi memperkerjakan Han Han untuk membantu memasarkan produknya di Tiongkok.[17] Pada tanggal 9 Maret 2014, perusahaan ini mengembangkan bisnisnya ke Uni Eropa.[18] Pada tanggal 16 Desember 2014, Mahkamah Agung India dan Pengadilan Tinggi Delhi melarang importasi dan penjualan OnePlus One, pasca adanya tuntutan dari Micromax yang menyatakan bahwa mereka memiliki hak eksklusif untuk mendistribusikan ponsel yang dilengkapi dengan Cyanogen OS di India.[19] Pada tanggal 21 Desember 2014, pelarangan tersebut resmi dicabut. Ponsel tersebut pun tetap didistribusikan dengan dilengkapi Cyanogen OS. Namun, sebuah versi dari Android yang dirancang khusus oleh OnePlus dan diberi nama OxygenOS kemudian diluncurkan, sehingga memungkinkan produk buatan OnePlus dijual di India.[20][21] OnePlus kemudian meluncurkan produknya di Asia Tenggara melalui kemitraan dengan Lazada Indonesia[22] pada tanggal 23 Januari 2015 dan diharapkan dapat berekspansi ke seantero Indonesia pada tahun yang sama. Pada bulan Juni 2016, OnePlus memutuskan untuk keluar dari Indonesia, karena adanya peraturan mengenai importasi ponsel cerdas 4G yang membatasi penjualan OnePlus 2.[23] Pada saat peluncuran OnePlus 6 pada tanggal 17 Mei 2018, OnePlus mengumumkan bahwa mereka akan membuka lima gerai OnePlus Experience di India, serta 10 pusat layanan baru.[24] Berdasarkan biro riset pasar Counterpoint Research, OnePlus memuncaki pasar ponsel cerdas premium di India pada tahun 2019 dengan menguasai 33% pangsa pasar, mengalahkan Samsung Electronics yang hanya dapat menguasai 26%. Pada survei IDC, OnePlus menempati peringkat ketiga pada pasar ponsel dengan harga lebih dari $500 di India, di bawah Apple dan Samsung Electronics. Sementara pada pasar ponsel dengan harga $300-$500, OnePlus menempati peringkat kedua di bawah Vivo.[25] Pada tanggal 16 Oktober 2020, Carl Pei resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai direktur OnePlus.[26][27] Periklanan dan pemasaranSistem undanganProduk ponsel OnePlus awalnya hanya tersedia melalui sebuah sistem di mana konsumen harus mendaftar terlebih dahulu untuk dapat membeli ponsel di masa yang akan datang. Sistem tersebut diklaim diperlukan oleh sebuah perusahaan baru untuk mengelola permintaan.[28] OnePlus mengakhiri sistem undangan dengan meluncurkan OnePlus 3 pada tanggal 14 Juni 2016.[29] Diumumkan melalui sebuah ajang realitas virtual interaktif, OnePlus 3 awalnya dijual melalui aplikasi realitas virtual tersebut. OnePlus menyebut ajang tersebut sebagai pengalaman belanja virtual pertama di dunia.[30] Ponsel tersebut kemudian mulai dijual sehari kemudian di Tiongkok, Amerika Utara, dan Uni Eropa melalui situs web OnePlus, dan di India melalui Amazon India.[18] "Smash the Past"Pada tanggal 23 April 2014, OnePlus memulai kampanye "Smash the Past".[31] Kampanye ini meminta sejumlah peserta terpilih untuk merekam penghancuran ponselnya, agar dapat membeli OnePlus One dengan harga $1. Karena kebingungan, sejumlah video dipublikasikan oleh pengguna yang tidak terpilih dan menghancurkan ponselnya sebelum kampanye tersebut resmi dimulai.[32][33] OnePlus kemudian merevisi peraturan kampanyenya untuk memungkinkan pengguna mendonasikan ponsel lamanya.[34] Kampanye tersebut akhirnya diikuti oleh 140.000 orang dengan 100 orang ditetapkan sebagai pemenang.[35] Kontroversi Ladies FirstPada tanggal 13 Agustus 2014, OnePlus mengadakan sebuah kontes berhadiah undangan, yang pada saat itu sangat sulit untuk didapat, khusus untuk anggota forum berjenis kelamin perempuan. Pengguna diminta mengunggah sebuah foto dirinya dengan logo OnePlus, dan foto tersebut dapat ditanggapi oleh anggota forum yang lain. Kontes ini mendapat kritik keras karena dianggap merendahkan martabat perempuan, sehingga kontes ini dihentikan hanya dalam beberapa jam setelah diluncurkan.[36] Duta merekPada bulan Mei 2019, OnePlus resmi menjalin kesepakatan dengan aktor ‘Avengers’, Robert Downey Jr. untuk mempromosikan OnePlus 7 Pro. Sebelumnya, aktor asal India, Amitabh Bachchan lah yang digaet untuk mempromosikan OnePlus di India.[37] Dukungan konsumenDukungan konsumen OnePlus dulu pernah dikritik keras. Sehingga pada tahun 2017, perusahaan ini meningkatkan jumlah staf pelayanan konsumennya dan membuka pusat layanan dan perbaikan di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat untuk meningkatkan kecepatan penanganan keluhannya.[38] Referensi
Pranala luar
|