Omong kosong

Omong kosong adalah sebuah istilah yang memiliki persamaan dengan beberapa kata lain yang ada, seperti cakap angin, dalih, atau bual, seorang atau sekelompok orang pendengar baranggapan bahwa omong kosong hanya angin lalu, dan tidak perlu diyakini kebenarannya, bila diperhatikan dengan seksama omong kosong akan menjadi lebih mudah dinilai sebagai sebuah kebohongan.

Pendapat filsuf Max Black

Max Black seorang filsuf bahasa berkebanggasan Ingris Amerika, yang lahir pada tahun 1909 mengatakan bahwa tujuan omong kosong adalah memberikan pendengar kesan yang salah tentang apa yang terjadi dalam pikirian pembicara, dia juga mendefinisikan omong kosong secara lebih formal sebagai sebuah kesalahan yang menipu, perkataan atau perbuatan yang melebih-lebihkan. omong kosong juga berkaitan dengan kesalahan representasi dari pikiran, perbuatan maupun perasaan seseorang, omong kosong juga digambarkan seperti kebohongan yang singkat dan padat. omong kosong bisa jadi merupakan bentuk lain dari kebohongan yang tidak disengaja, kebohongan dan omong kosong tidak dikatakan sama, namun kedua hal tersebuat adalah hal yang mirip.[1]

Max Black tidak menggambarkan omong kosong adalah sesuatu yang berbahaya, namun ketika omong kosong ini tidak ditindak lanjuti dengan cara mencari tahu kebenarannya, maka omong kosong bisa saja menjadi sesuatu yang berbahaya, bila mana seorang pendengar dengan sadar menyakini omong kosong tersebut, pendengar tersebut tidak akan tertarik untuk menyangkal ketidak benaran dalam pengetahuannya, bahkan ketika ditunjukkan bukti-bukti riil yang bersifat objektif.

Penggunaan kata omong kosong

Tidak dapat dipastikan, apakah penggunaan omong kosong lebih banyak saat ini dari pada periode sebelumnya, namun demikian komunikasi saat ini memiliki bentuk yang beragam bila dibandingkan dengan periode yang sebelumnya, penerapan omong kosong dalam komunikasi saat ini lebih masif salah satu hal yang menyebapkannya adalah, manusia saat ini lebih kompetitif bila dibandingkan dengan manusia pada zaman sebelumnya.

Baca juga

Pranala Luar

  1. ^ "Memahami Lebih Jauh Perihal Omong Kosong". ITS News (dalam bahasa Inggris). 2020-05-06. Diakses tanggal 2024-12-09. 
Kembali kehalaman sebelumnya