Oki GunawanOki Gunawan (lahir 11 Oktober 1975) merupakan seorang fisikawan teknik elektro dari Indonesia di bidang semikonduktor. Dia terkenal karena berhasil menemukan efek punuk unta pada tahun 2014 dan memecahkan 140 tahun rahasia dalam Efek Hall. Saat ini, dia bekerja sebagai peneliti di Departemen Ilmu Fisika di Pusat Penelitian Thomas J. Watson yang merupakan pusat penelitian IBM. Dia telah mendapatkan beberapa penghargaan seperti Achmad Bakrie Award pada tahun 2013 dan BPPT Innovator Award pada tahun 2019. Riwayat HidupKompetisi Olimpiade Fisika Internasional dan pendidikanGunawan lahir di Jakarta pada tanggal 11 Oktober 1975.[1] Sejak Sekolah Dasar, Gunawan sudah tertarik ingin menjadi Insinyur teknik elektro.[2] Dia pernah meraih medali perunggu dalam kompetisi Olimpiade Fisika Internasional pada tahun 1993 di Williamsburg, Amerika Serikat ketika masih menjadi siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 78 Jakarta yang menjadi medali pertama untuk Indonesia selama mengikuti kompetisi tersebut.[3][4] Dia melanjutkan studi di Universitas Teknologi Nanyang untuk meraih gelar Bachelor of Engineering dan lulus dengan gelar kehormatan first class pada tahun 1998 . Gelar Master of Engineering diraihnya di univeristas yang sama dan lulus pada tahun 2000.[5] Dia melanjutkan gelar Doktoralnya di Universitas Princeton dengan mengambil gelar Doktoral Bidang Elektronik dan Material yang lulus pada tahun 2007.[1] Selama di Princeton, Gunawan dibimbing oleh Prof Mansour Shayegan dan Prof Daniel Tsui.[2] Karier dan kontribusiSetelah lulus pada tahun 2007, Gunawan melakukan peneliti pasca doktoral di Departemen Ilmu Fisika di Pusat Penelitian Thomas J. Watson. Selama bekerja di sana, Gunawan telah menulis lebih dari 50 publications dan memiliki 75 paten.[6] Penemuan paling terkenal miliknya adalah penemuan efek punuk unta yang dikerjakan bersama dengan Yudistira Virgus [7][8] Penemuan ini terus berkembang hingga akhirnya Gunawan berhasil memecahkan masalah yang telah berlangsung selama 140 tahun di bidang Efek Hall. Penemuannya ini dipercaya dapat meningkatkan perkembangan teknologi semikonduktor.[9] Hasil penelitiannya ini diterbitkan di Jurnal Nature.[10] PenghargaanSelama bekerja di IBM, Gunawan sempat mengikuti Olimpiade Fisika tingkat Dunia dan memenangkan beberapa penghargaan untuk pembuatan soal. Pada tahun 2011, dia memenangkan medali 25.000 dolar untuk soal eksperimennya bernama "A Rotary Magnetic Drag System for Conductivity Measurement".[11] Pada tahun selanjutnya, dia mendapatkan penghargaan kembali berupa dua medali emas untuk tes teori dengan soalnya yang bernama "Tornado" dan medali emas satu lagi untuk soal kolaborasinya dengan Virgus yang bernama "Pencil in a magnetic trap ".[12] Karena kontribusinya di tingkat Internasional, Gunawan mendapatkan penghargaan nasional, yaitu Achmad Bakrie Award untuk kategori Ilmuwan Muda Berprestasi pada tahun 2013.[13] Dia kembali mendapatkan penghargaan tingkat nasional, yaitu BPPT Innovator Awards untuk kategori kehormatan penerima Nobel pada tahun 2019 yang diberikan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.[14] Daftar Pustaka
|