Oey Bian Kong
Oey Bian Kong, Kapitan Cina (Hanzi: 黃綿光; Pinyin: Huang Mianguang) dulu adalah seorang birokrat berlatar belakang Tionghoa-Indonesia yang menjabat mulai tahun 1791 hingga 1800 sebagai Kapitan Cina ke-20 Batavia (kini Jakarta, ibu kota Indonesia). Oey Bian Kong merupakan Kapitan Cina terakhir di bawah VOC, yang dibubarkan pada tahun 1799.[1][2][3][4] KehidupanLahir di Jawa, Oey adalah anak dari Oey Tje, yang diangkat menjadi Kapitan Cina Semarang, Jawa Tengah pada tahun 1753.[5][6][2] Karir Oey Bian Kong sebagai birokrat dimulai saat ia ditunjuk sebagai Boedelmeester melalui sebuah keputusan pada tanggal 1 Juni 1778.[1] Ia lalu diangkat menjadi Letnan Cina melalui sebuah keputusan pada tanggal 26 November 1784.[1][2][3][4] Pada tahun 1791, Oey diangkat menjadi Kapitan Cina untuk menggantikan Kapitan Ong Tjoe Seng.[1][2][3][4] Pengangkatan Oey disetujui oleh Willem Arnold Alting, Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu.[1][3][4] Untuk memperingati pengangkatannya pada tahun 1791, Oey membuat sebuah plakat peringatan yang kini disimpan di Universitas Leiden.[3][4] Menurut sejarawan Leonard Blussé, 'Ia ingin menunjukkan silsilah lengkap dari Kapitan Cina yang menjabat sebelum dirinya'.[4] Plakat tersebut dimulai dengan memuji Kapitan Souw Beng Kong, yang menjadi yang pertama di dalam silsilah, dan kemudian menyoroti pembentukan kembali otoritas pasca Geger Pacinan pada tahun 1740 dan Perang Jawa mulai tahun 1741 hingga 1743 di bawah Kapitan Lim Beng Ko, yang diangkat pada tahun 1743, dan Kong Koan, yang baru dibentuk dan diakui sebagai lembaga pemerintah resmi pada tahun 1742.[4] Plakat Kapitan Oey Bian Kong kemudian mendeklarasikan bahwa: 'sesuai contoh yang diberikan oleh para pendahulunya, ia akan mengabdikan dirinya untuk kesejahteraan rakyatnya.'[4] Pada tahun 1800, atas alasan usia dan kesehatan, Kapitan Oey Bian Kong mengajukan permintaan kepada pemerintah Hindia Belanda untuk mengundurkan diri dari jabatannya dan mengusulkan pengangkatan anaknya, Oey Kam Sing, sebagai Boedelmeester.[1] Melalui sebuah keputusan pada tanggal 27 Desember 1800 di bawah Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten, dua permintaan tersebut pun dikabulkan.[1] Menurut Dr de Haan, Kapitan Oey Bian Kong meninggal antara tanggal 17 Desember 1802 dan 22 Maret 1803.[1] Keluarga dan keturunanKapitan Oey Bian Kong meninggalkan seorang istri, yakni Han Tjiet Nio, dan setidaknya dua orang anak, yakni Boedelmeester Oey Kam Sing dan Oey Liam Kong, Kapitan Cina.[1][2] Anak Oey Liam Kong, yakni Kapitan Oey Liauw Kong, kemudian menjadi pejabat Cina dan anggota dari Kong Koan mulai tahun 1841 hingga 1849. Cicit Kapitan Oey Bian Kong meliputi Kapitan Oey Kim Tjiang dan Kapitan Oey Hok Tjiang.[2][7] Keluarga Kapitan Oey Bian Kong tetap menjadi pejabat Cina hingga awal abad ke-20 melalui cicitnya, Letnan Oey Keng Hien, yang menjabat mulai tahun 1899 hingga 1903.[2][7] Referensi
|