Oemar Said Djojosapoetro
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Drs. H. Oemar Said Djojosapoetro (9 Agustus 1925 – 16 Maret 1996) adalah seorang perwira tinggi, birokrat, dan politisi dari Indonesia. Ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Pembangunan desa dari tahun 1978 hingga 1982 dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari tahun 1982 hingga 1992. Masa kecil dan pendidikanOemar lahir pada tanggal 9 Agustus 1925 di Ajibarang, Banyumas, sebagai anak dari Djojomarto.[1] Oemar memulai pendidikannya di Hollandsch-Inlandsche School (sekolah dasar untuk pribumi) di Purwokerto dan lulus pada tahun 1939. Setelah itu, Oemar melanjutkan pendidikannya ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (Sekolah Menengah Pertama) di Purwokerto dan lulus pada tahun 1940. Oemar lalu merantau ke Jogjakarta, menempuh pendidikan guru di Hollandsche Indische Kweekschool (Sekolah Guru Bantu) di Jogjakarta, dan pindah ke Jawa Barat setelah menyelesaikan pendidikan keguruannya pada tahun 1944.[2] Karier militerOemar memulai karier militernya saat ia bergabung dengan Pembela Tanah Air (PETA) pada masa pendudukan Jepang. Oemar ditempatkan sebagai shodanco (komandan batalion) PETA di Salatiga setelah menyelesaikan pendidikan militer yang diadakan oleh tentara Jepang. Setelah Jepang menyerah dan kemerdekaan Indonesia diproklamirkan, PETA dibubarkan dan Oemar masuk ke dalam Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang baru saja dibentuk. Oemar memimpin berbagai satuan militer di dalam TKR, mulai dari peleton hingga kompi. Setelah Revolusi Nasional Indonesia usai, Oemar dipercayakan untuk mengomandoi sebuah batalyon di dalam Tentara Nasional Indonesia.[2] Oemar menempuh pendidikan militer lanjutan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SSKAD) pada tahun 1957. Oemar lulus dari SSKAD beberapa bulan kemudian dan menjadi tenaga pengajar di SSKAD sampai 1963. Di tahun tersebut, Oemar kembali mengikuti pendidikan militer lanjutan di Sekolah Staf dan Komando Pakistan.[3] Ia kembali mengajar di SSKAD hingga tahun 1965 setelah kembali dari Pakistan.[2] Setelah berdinas di SSKAD selamat kurang lebih delapan tahun, Oemar ditunjuk oleh Panglima Daerah Militer Pattimura Boesjiri Prawotowidjoko sebagai kepala staf (kasdam) daerah militer tersebut. Oemar menjabat hingga tahun 1968 dan selanjutnya dipindahkan ke Markas Besar Angkatan Darat untuk menjabat sebagai wakil dari Asisten VI/Kekaryaan Menteri/Panglima Angkatan Darat, dr. Soedjono hingga tahun 1970.[2] Pada tanggal 1 November 1970, Oemar ditunjuk sebagai Kepala Pusat Pembinaan Mental Departemen Pertahanan dan Keamanan (Kapusbintal Dephankam), menggantikan mantan atasannya dr. Soedjono. Jabatan tersebut diembannya hingga 1 Maret 1974.[4] Setengah bulan kemudian, pada tanggal 14 Maret 1974, Oemar dilantik sebagai Ketua Gabungan V/Teritorial Hankam, menggantikan Mayjen Purbo S. Suwondo yang merangkap jabatan sebagai Kepala Staf Umum Pertahanan dan Keamanan.[5] Jabatan tersebut mengalami perubahan nama menjadi Asisten V/Territorial Departemen Pertahanan Keamanan pada tanggal 17 Februari 1975.[3] Oemar tetap memegang jabatan tersebut hingga digantikan oleh Mayjen Abdul Azis Bustam pada tanggal 9 Januari 1978.[6] Selama bertugas di Departemen Pertahanan dan Keamanan, Oemar mengikuti pendidikan tinggi dalam ilmu hubungan internasional di Universitas Jayabaya dan lulus pada tahun 1972 dengan gelar Doktorandus.[1][2] Departemen Dalam Negeri dan Dewan Perwakilan RakyatSetelah berkiprah di kemiliteran selama hampir seperempat abad, Oemar memulai kariernya dalam birokrasi ketika ia dilantik sebagai Direktur Jenderal Pembangunan Desa di Departemen Dalam Negeri pada tanggal 23 Februari 1978.[7] Ia mengakhiri masa jabatannya pada bulan September 1982 dan dicalonkan oleh Partai Golkar sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari daerah pemilihan Jawa Tengah pada pemilihan umum 1982.[8] Ia terpilih sebagai anggota dan dilantik untuk masa jabatan lima tahun pada tanggal 1 Oktober 1982.[3] Oemar terpilih kembali untuk masa jabatan kedua dalam pemilihan umum 1987 dan berkiprah di Dewan Perwakilan Rakyat hingga tahun 1992.[2] Kehidupan pribadiOemar menikah dengan Marwati dan memiliki 3 orang putra dan 2 orang putri. Oemar menunaikan ibadah haji pada tahun 1976.[1] Oemar wafat pada tanggal 16 Maret 1996 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata.[9] Referensi
|