Nusantara (surat kabar)
Awalnya surat kabar ini bernama Nieuw S Gier dan terbit dalam bahasa Belanda. Pada 1957, surat kabar ini berubah menjadi Nusantara dengan motto "Mengabdi Kepentingan Nasional". Nusantara memperkenalkan diri sebagai surat kabar yang demokrat, nasionalis, serta liberal.[1] Menurut buku Seabad Pers Kebangsaan, 1907–2007, Nusantara adalah harian yang coba mengambil posisi kritis kepada pemerintahan Soekarno. Boleh dibilang Nusantara menjadi surat kabar paling kritis dan berani kala itu. Pidato-pidato Presiden Soekarno selalu menjadi bidikan beritanya. Sikap kritis surat kabar ini membuat gerah pendukung Soekarno dan kubu komunis. Harian Rakjat edisi Selasa 5 Juni 1960 meneriaki Nusantara sebagai harian fasis, harian got yang menelurkan berita sampah tanpa bukti.[1] Karena banyak menyerang Soekarno, surat kabar ini pernah dilarang terbit bersamaan dengan penyitaan percetakannya oleh pihak militer pada 16 Januari 1974.[2] Referensi
|