Nursyirwan Effendi
Prof. Dr. rer.soz. H. Nursyirwan Effendi (lahir 24 Juni 1964) adalah seorang pakar antropologi pembangunan dan ekonomi Indonesia.[1] Ia merupakan Guru Besar Ilmu Antropologi Universitas Andalas (Unand) sejak 2008.[2] Ia menjabat sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana Unand periode 2020–2024,[3] Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unand periode 2012–2016, dan Ketua Umum Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI) periode 2010–2015.[2][4][5] Sebelumnya, ia pernah menjadi Ketua Jurusan Antropologi FISIP (2000–2002); Sekretaris Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) Unand (2002-2004); dan Kepala Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional (BKSNT) Padang wilayah kerja Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan (2004–2007). Latar belakang dan pendidikanNursyirwan Effendi dilahirkan di Jakarta pada 24 Juni 1964.[6] Ia adalah putra dari Prof. Dr. H. Aminuddin Rasyad, guru besar ilmu pendidikan Institut Agama Islam Negeri (IAIN, kini UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah menjabat dekan fakultas tarbiyah di kampus itu pada periode 1983–1987.[7] Ibunya bernama Hj. Hasnah.[8] Nursyirwan mengenyam pendidikan di SD Negeri Situgintung 02 Pagi, Tangerang (1969–1975), SMP Negeri 19 Jakarta (1975–1979) dan Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam SMA Negeri 47 Jakarta (1979–1982). Ia meraih gelar Doktorandus (Drs.) Sarjana Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Depok pada tahun 1989. Ia pernah mengikuti Internship Program bidang Antropologi di School of Oriental and African Studies, London, Inggris pada musim dingin 1992.[8] Kemudian, ia meraih gelar Doctor Rerum Sozialwissenshaften (Dr. rer.soz) bidang Antropologi Sosial dari Fakultät für Soziologie Universität Bielefeld, Jerman, dengan predikat Magna Cum Laude pada tahun 1999.[2][9][10] Ia berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Minangkabau Rural Markets: Their System, Roles and Functions in the Market Community of West Sumatra dengan bimbingan promotor Prof. Dr. Günther Schlee dan Prof. Dr. Hans-Dieter Evers.[11] KarierNursyirwan memulai karier sebagai dosen tetap pegawai negeri sipil di Jurusan Antropologi FISIP Unand (saat itu masih berada di Fakultas Sastra, kini FIB) pada Januari 1990. Pada Sekolah Pascasarjana Unand, ia juga mengajar di berbagai program studi seperti Pembangunan Wilayah Pedesaan (PWD), Lingkungan, Integrated Natural Resources Management, Linguistik, Politik Lokal dan Otonomi Daerah (konsentrasi PWD), dan Sosiologi. Selain di Unand, ia juga mengajar sebagai dosen luar biasa di Pascasarjana Universitas Negeri Padang pada program studi S2 Ilmu Pengetahuan Sosial dan S3 Pendidikan.[8] Pada 6 Oktober 2008, Nursyirwan sudah mencapai jabatan akademik guru besar/profesor.[8] Pada 24 Juni 2011, barulah ia dikukuhkan sebagai guru besar/profesor metode penelitian masyarakat, bidang ilmu Antropologi FISIP Unand.[8] Pengukuhannya sebagai profesor dipimpin oleh Rektor Unand Prof. Dr. Musliar Kasim. Ia dikukuhkan sebagai profesor FISIP Unand bersama dengan Prof. Dr. Bustanuddin Agus dari jurusan Sosiologi.[2] Dalam pengukuhannya sebagai profesor tersebut, Nursyirwan menyampaikan pidato berjudul "Memahami Konstruksi Budaya Khas Indonesia: Suatu Pandangan Berbasis Riset (research-based insight)".[2][8] Kehidupan pribadiNursyirwan menikahi Dr. Hj. Eka Fauzihardani,[11] yang juga seorang akademisi yang mengajar di Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.[12] Dari pernikahannya tersebut, Nursyirwan memperoleh empat orang anak.[8] Karya tulis
Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|