Nuremberg U-Bahn
Nuremberg U-Bahn adalah sebuah sistem metro yang dioperasikan oleh VAG Nürnberg (Verkehrsaktiengesellschaft Nürnberg atau Korporasi Transportasi Nuremberg), yang juga merupakan anggota dari VGN (Verkehrsverbund Großraum Nürnberg atau Jaringan Transportasi Nuremberg Raya). Nuremberg U-Bahn adalah jaringan metro terbaru Jerman, telah memulai operasi pada tahun 1972. Jaringan Nuremberg U-Bahn saat ini terdiri dari tiga jalur, melayani 49 stasiun, dan terdiri dari rute sejauh 38 kilometer (24 mi).[2] Kendaraan DT1 secara keseluruhan memiliki rancangan yang sama dengan gerbong yang ada pada Munich U-Bahn, dan kedua perusahaan transportasi sesekali meminjamkan kendaraan masing-masing sebagai kendaraan cadangan saat ada acara besar (seperti Olimpiade Munich) pada saat yang sama saat kendaraan kedua sistem sama-sama baru. Pertukaran tersebut sekarang sudah tidak mungkin dilakukan, karena kedaraan pada setiap sistem telah dikembangkan sendiri-sendiri sehingga untuk digunakan ke sistem lain dibutuhkan modifikasi. Kereta Nuremberg yang lebih baru (contohnya DT2) sama sekali tidak dapat digunakan di sistem Munich. SejarahPada 20 Maret 1967, Menteri Transportasi Jerman Georg Leber dan Oberbürgermeister Nuremberg ("Wali kota") Andreas Urschlechter mendapatkan kehormata untuk melakukan pembukaan tanah pertama untuk metro yang baru. Hal ini dilakukan di Bauernfeindstraße saat mereka menyalakan mesin pemecah batu. Pada 1 Maret 1972, jalur pertama dari sistem sepanjang 37 kilometer (23 mi) dibuka, U1 Langwasser Süd menuju Bauernfeindstraße. Dalam beberapa tahun berikutnya, perpanjangan lanjutan dari U1 dibuka. Pada 28 Januari 1984, Jalur U-Bahn kedua Nuremberg, U2, masuk dalam layanan antara Plärrer dan Schweinau. Jalur ini, juga, mengalami perpanjangan, hingga mencapai bandar udara. Pada tahun 2004, 6 gerbong Munich dibawa oleh VAG untuk melengkapi kebutuhan kendaraan penggeraknya. Namun karena perbedaan spesifikasi antara sistem Nuremberg dan Munich, terlihat bahwa stok tua Munich tidak dapat digabungkan dengan stok Nuremberg. Sebagai hasilnya, tidak mungkin untuk mencampurkan kedua jenis gerbong dalam satu rangkaian, meskipun paling tidak dapat dijalankan dalam jalur yang sama. VAG meninggalkan stok Munich dalam corak putih dan biru lama Munich, karena menurut mereka tidak akan memberikan keuntungan apabila mereka mengecat ulang dengan corak Nuremberg, karena kereta tersebut sudah mendekati usia pensiunnya. Pada 4 Desember 2004, sebuah jalur U1 sepanjang 13 kilometer (8,1 mi) U1 dibuka di Fürth, memanjang dari stasiun Stadthalle menuju stasiun Klinikum. Pada 8 Desember 2007, U1 diperpanjang lebih jauh hingga mencapai Fürth Hardhöhe. Pada 14 Juni 2008, jalur U-Bahn terbaru, U3, dibuka untuk layanan.[4] JaringanJaringan U-Bahn terdiri dai tiga rute,[1] yang meliputi jalur sepanjang 39 kilometer (24 mi) [1] dimana jalur sepanjang 35 kilometer (22 mi) merupakan rute operasional.[2] Jaringan ini melayani 46 stasiun[1][2] yang semuanya dapat dicapai dengan Elevator, satu hal yang membuat sistem ini unik di Jerman. Hal lain yang membuat sistem ini spesial adalah penggunaan "jalur tetap" (maksudnya rel direkatkan ke sebuah blok beton yang padat, bukan ditumpuk di atas gundukan kerikil) di hampir semua terowongannya, meskipun hal ini tidak dilakukan Langwasser Mitte (U1) dan terowongan naik sebelum mencapai Gemeinschaftshaus. Meskipun begitu, tumpukan kerikil masih ditemukan, tetapi hanya pada jalur untuk masuk pada stasiun, yaitu di pintuk masuk sebelum stasiun Schoppershof (U2).
U1Fürth Hardhöhe ←→ Langwasser Süd Di dalam Fürth terdapat tujuh U-Bahn stasiun: Stadtgrenze (sebagian di dalam Nuremberg, sebagian di dalam Fürth – nama dari stasiunnya sebenarnya berarti "batas kota" – manun diserahkan dan dijalankan oleh Nuremberg), Jakobinenstraße, Fürth Hauptbahnhof, Rathaus, Stadthalle, Klinikum dan Hardhöhe. Rencana perpanjangan menuju Kieselbühl sekarang sedang dipertanyakan, karena perkembangan proyek tidak sesuai yang diharapkan. U2Bandar Udara Nuremberg ←→ Röthenbach Jalur bandara membuat Nuremberg menjadi satu-satunya kota di Jerman yang memiliki jalung kereta bawah tanah yang langsung terhubung dengan sebuah bandara sejak penutupan Bandar udara Berlin Tempelhof.[5]
Pad tahun 1984, sebuah bagian baru dari jalur U2 bernama Plärrer–Schweinau memulai operasinya. Pada awalnya kereta berjalan pada siang hari dengan nama U21 (tidak berhubungan dengan U21 saat ini) sepanjang jalur Weißer Turm dan Lorenzkirche menuju Aufseßplatz atau Langwasser Süd. Sejak tahun 1988, jalur ini berjalan dengan nama U2 pada jalur Opernhaus menuju Hauptbahnhof (Stasiun Kereta Api Pusat Nuremberg). Setelah perpanjangan lagi pada tahun 1990, 1993 dan 1996, U2 mencapai terminusnya saat ini di bandara pada tahun 1999. Pada bulan September 2009 kereta tanpa masinis pertama beroperasi untuk penumpang di U2. Empat dari delapan kereta yang aktif digerakkan secara otomastis, dengan rencana otomatisasi penuh pada bulan Januari 2010.[6] U3Gustav-Adolf-Straße ←→ Großreuth bei Schweinau Jalur U-Bahn terakhir, U3, dibuka pada 14 Juni 2008. Jalur ini menggunakan terowongan U2 antara Rathenauplatz dan Rothenburger Straße dan berbelok di sebelah utara dari Rathenauplatz menuju barat laut dan selatan dari Rothenburger Straße menuju barat daya Nuremberg. Jalur U3 telah dioperasikan secara otomatis tanpa masinis. Pada 30 Oktober 2008, kecelakaan pertama yang mengakibatkan korban jiwa terjadi di stasiun Rathenauplatz. Seorang menumpang jatu ke dalam jalur saat kereta mendekat ke platform. Kereta tidak dapat berhenti tepat waktu karena jarak yang terlalu dekat dengan korban dan keterbatasan kemampuan sistem pengereman. Meskipun hal yang sama terjadi pada kereta yang dioperasikan secara manual oleh masinis, masinis tetap tidak bisa menghentikan kereta tepat waktu. Setiap stasiun sepanjang rute U3 memiliki deretan lampu tabung kuning sepanjang platform. Tabung ini menghasilkan gelombang radar dan mengawasi jalur apabila terdapat penghalang yang jatuh. Apabila ada sebuah benda atau manusia yang terjatuh pada jalur, rem otomatis pada kereta akan diaktifkan. Jalur U3 diperpanjang dari Maxfeld menuju stasiun Kaulbachplatz dan Friedrich-Ebert-Platz pada 11 Desember 2011 dan pada 22 Mei 2017 dari Friedrich-Ebert-Platz menuju stasiun Klinikum Nord dan Nordwestring. U11Layanan U11 berjalan pada jalur U1 antara Eberhardshof dan Messe sepanjang hari, meningkatkan kapasitas penumpang antara stasiun utama Nürnberg, kompleks pertokoan bebas kendaraan, dan Plärrer. U21Kereta U21 berjalan hanya dari Röthenbach menuju Ziegelstein pada jalur U2. Karena terowongan rel tunggal antara Ziegelstein dan Flughafen ("Bandara") hanya dapat mengakomodir kereta dengan frekuensi 400 detik (satu kereta setiap 6⅔ menit), Hanya tiap satu dari sua kereta pada siang hari yang melakukan perjalanan menuju bandara (Flughafen), sedangkan kereta yang lain hanya berhenti di Ziegelstein. Pada perjalanan kembali, semua kereta memiliki nama U2 karena semuanya berjalan menuju Röthenbach, yang menunjukkan bahwa darimanapun asal kereta, baik dari Ziegelstein maupun Flughafen dianggap tidak penting bagi penumpang. Perluasan lanjutanU3 Nord (Cabang utara)Percabangan utara (U3 Nord) berbelok dari terowongan U2 utara dari Rathenauplatz untuk berjalan ke arah barat di bagian utara dari Nuremberg. Percabangan ini akan terdiri dari 5 stasiun, dimana tiga diantaranya (Maxfeld, Kaulbachplatz dan Friedrich-Ebert-Platz) telah selesai pada bulan Desember 2011. Dua stasiun terakhir (Klinikum Nord dan stasiun terminus Nordwestring) diharapkan akan dibuka pada tahun 2013, yang akan kengakhiri proyek pada percabangan ini. U3 Süd (Cabang selatan)Percabangan selatan (U3 Süd) berbelok dari terowongan selatan dari Rothenburger Straße dan juga akan mengarah ke barat. Dua stasiun pada percabangan ini (Sündersbühl dan Gustav-Adolf-Straße) telah selesai. Perpanjangan percabangan ini dan lokasi stasiun berikutnya setelah Gustav-Adolf-Straße masih akan ditentukan. Terminus dari percabangan ini, akan dibuka paling cepat pada tahun 2013, adalah Gebersdorf Nord di dekat stasiun Fürth Süd, sebuah bekas stasiun pada jalur Bibertbahn yang sudah tidak dipakai di sebuah persimpangan jalan sibuk di selatan batas kota Fürth. Perpanjangan jalur berikutnya dipertimbangkan untuk menggunakan jalur rel Bibertbahn yang tidak digunakan hingga mencapai Zirndorf atau lebih jauh lagi. Unit DT3Tiga puluh kereta api baru (bernama DT3) telah dipesan dan dikirimkan untuk operasional U3. Kereta ini dirancang untuk dioperasikan tanpa masinis, dikendalikan oleh sebuah sistem ATC buatan Siemens, dan akan memberikan fasilitas kepada penumpang dengan sebuah pandangan tak terhalang di jendela depan kereta ke dalam terowongan. Sebuah panel kemudi normal yang terkunci di setiap jendela depan akan memungkinkan pegawai kereta untuk mengendalikan unit DT3 secara manual jika diperlukan. Sama seperti kereta bawah tanah Nürnberg lainnya, unit ini terdiri dari dua gerbong dan meiliki panjang separuh platform. Mereka dapat dijalankan sebagai unit tunggal (kereta pendek) atau dipasangkan sebagai unit ganda (kereta panjang), tergantung pada jumlah penumpang. Untuk pertama kali dalam sebuah kereta bawah tanah Nürnberg, dua gerbong di dalam sebuah unit dibangun dengan jalan akses antar gerbong. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan distribusi penumpang di dalam kereta karena banyak stasiun dalam sistem ini yang memiliki pintu keluar di bagian ujung platform dan hal ini menyebabkan penumpukan penumpang di gerbong ujung depan dan belakang terjadi sedangkan dua gerbong tengah hampir kosong (Pada rangkaian 4 gerbong). Kendali Kereta Otomatis (ATC) dan kereta tanpa masinisSistem ATC diturunkan dari Linienzugbeeinflussung (LZB) milik Deutsche Bahn, dengan beberapa bagian tambahan untuk pengendali pintu dan perangkat keselamatan lainnya. Sistem ini bekerja dengan mengirimkan data dari kereta menuju stasiun yang salng berhubungan dengan menggunakan dua kabel yang dipasang di jalur di antara kedua rel. Setelah satu tahun operasional dari jalur U3, ada keinginan untuk mengubah jalur U2 untuk dioperasikan sepenuhnya dengan ATC; namun, pada tahun pertama akan ada operasi gabungan antara unit DT3 tanpa pengemudi pada jalur U3 dan unit konvensional DT1 dan DT2 pada jalur U2 dan U21 antara Rathenauplatz dan Rothenburger Straße. Hal ini tidak pernah dilakukan sebelumnya dan karenanya sistem ATC harus dirancang secara spesifik dan dikembangkan untuk memungkinkan mode operasional campuran. Semua operasi kereta akan menjadi otomatis, yang meliputi operasi normal, pemisahan dan penggabungan dua unit DT3 di dalam depo dan platform, memindahkan kereta dari dan menuju depo di jalur khusus dan juga memutar unit kereta di platform dan jalur penyimpanan. Operasi harian akan dilakukan mirip seperti yang ada di Docklands Light Railway, dengan pegawai pengawas yang menaiki sejumlah kereta untuk mengawasi penumpang yang mengganggu dan bertindak tidak wajar serta memberikan informasi bagi penumpang. Namun tidak seperti DLR, tidak semua kereta akan dilengkapi dengan petugas, dan juga petugas pengawas tidak memiliki tugas untuk mengoperasikan kereta. Karena ini derajat otomatisasi kereta berada di antara GoA 3 - Tanpa pengemudi, dan GoA 4 - Operasi Kereta Tanpa Pengawas. Pintu menutup secara otomatis, dengan diawasi oleh pembatas lampu dan tepian pintu yang sensitif terhadap tekanan. Hanya apabila dalam kasus hambatan dalam layanan seorang petugas pengawas akan mengambil alih tugas mengemudikan kereta. Oleh karena itu, seluruh petugas pengawas merupakan pengemudi yang terlatih. Terdapat banyak alasan untuk memilih sistem otomatis tanpa masinis:
Keselamatan penumpangSemua unit DT3 dilengkapi dengan panel interkom penumpang dekat setiap pintu sebagai tambahan dari rem darura standard dan tuas pembuka pintu darurat. Pengendali dapat mengakses kamera CCTV pada setiap unit dari pusat pengendali melalui sebuah koneksi Wireless LAN yang terpasang dalam semua terowongan yang digunakan oleh kereta. Material tahan api digunakan di semua tempat yang memungkinkan. Sensor suhu dan detektor asap tersebar di seluruh unit di dalam ruang penumpang dan setiap kompartemen mesin di bawah lantai untuk medeteksi semungkinan api secepat mungkin. Kabel penjaga integritas sirkuit (Kabel yang dapat mempertahankan isolatornya selama waktu tertentu saat terbakar) digunakan untuk memungkinkan sebuah unit melaju ke stasiun berikutya pada saat terjadi kebakaran. Regulasi Jerman mengatur bahwa semua kereta api bawah tanah tidak berhenti di dalam terowongan setelah rem darurat diaktifkan atau saat material berbahaya lainnya sperti api terdeteksi, tetapi harus berjalan hingga stasiun berikutnya untuk memungkinkan proses evakuasi yang lebih mudah. Karena waktu perjalanan terlama antara stasiun di Nürnberg U-Bahn adalah sekitar 3 menit(Antara Ziegelstein dan Flughafen) dan sebagian besar stasiun berjarak kurang dari 60 detik, dibutuhkan opsi khusus untuk menghentikan kereta di dalam terowongan, dimana usaha evakuasi, penyelamatan, dan pemadaman api akan lebih lusit dilakukan daripada saat di platform stasiun. Regulasi Jerman juga memberikan beberapa mandat untuk menghentikan kereta ketika ada seseorang atau sebuah benda besar jatuh ke rel. Memasang pintu antara jalur dengan platform (seperti di Jalur Météor di Paris) dapat menjadi solusi yang bagus, tetapi karena enam stasiun yang telah berada dalam kondisi operasi penuh (bagian Rathenauplatz menuju Rothenburger Straße) harus diubah, memasag pintu pada tepian platform akan menyebabkan gangguan layanan yang parah dan penutupan stasiun. Kesulitan laina dalah kereta harus dihetikan dalam jarak beberapa sentimeter lebih pendek oleh pengemudi, yang juga akan menyulitkan. Karena itu, pintu platform bukan merupakan jawaban yang diharapkan. Setelah pengujian dengan pembatas cahaya laser (dari atap stsiun hingga tepian platform) di Plärrer, sebuah kombinasi pengawasan dengan kamera CCTV yang mengaasi jalur kereta dan pembatas berfrekuensi radio antara bagan bawah tepian platform dengan tembok di seberang kemuadian dipilih dan dipasang di semua stasiun yang dilayani jalur U3. Pembatas FR akan mendeteksi manusia atau benda yang jatuh ke lintasan. Dalam kasus tersebut sebuah kereta ATC ysng mendekat akan dihentikan dan akan ada pemberitahuan ke pusat kendali, dimana operator dapat secara visual memeriksa jalur di platform dengan menggunakan CCTV dan akan mengambil langkah berikutnya. Permasalahan teknis yang membawa penundaan 2 tahunPembangunan dari jalur dimulai pada tahun 2003, dengan unit DT3 yang dipesan pada tahun yang sama, dan pembukaan dari segmen awal dari Maxfeld menuju Gustav-Adolf-Straße direncanakan pada awal tahun 2006 untuk dapat dioperasikan pada Piala Dunia FIFA 2006. Pada awalnya diperkirakan oleh Siemens dan VAG bahwa pengembangan, uji coba, dan sertfikasi dari komponen ATC dapat dilakukan selama tiga tahun tersebut yang paralel dengan pembangunan jalur, pertama kali di simulator dan, setelah unit DT3 pertama telah dikirimkan, pada sebuah jalur uji coba di Depo Langwasser, dan jalur yang baru tersebut dapat segera dioperasikan segera setelah terowongan dan stasiun terbangun. Namun pada tahun 2005 diberitakan bahwa pengembangan ATC tidak secepat yang diharapkan sehingga pembukaan akan ditunda selama satu tahun ke akhir tahun 2006 atau awal tahun 2007. Pada musim musim gugur 2006 pihak yang bertanggung jawab harus mengakui bahwa sistem ATC masih tidak akan siap pada tanggal penundaan pertama pada akhir tahun 2006 dan pembukaan proyek akan ditunda lagi. Pada saat tersebut, Siemens memilih manajer proyek baru. Jalur U3 yang baru akhirnya dibuka pada 14 Juni 2008. Bagi Siemens penundaan iniadalah sebuah hal yang memalukan, karena perusahaan ini berharap untuk dapat menjual sistem ini kepada operator kereta bawah tanah lainnya di seluruh dunia yang berharap untuk secara bertahap mengubah jalur bawah tanahnya ke dalam operasi ATC, memungkinkan operasi gabungan pada jalur dengan menggunakan kereta ATC dan non-ATC selama masa peralihan. Fürth KieselbühlRencana pembangunan stasiun berikutnya setelah Hardhöhe akan diberi nama Fürth Kieselbühl. Namun, pada pertengahan tahun 2007, stasiun Kieselbühl direncanakan untuk melayani wilayah industri dan pemukiman masa depan Kieselbühl, yang ternyata masih merupakan lahan pertanian. Hal ini menyebabkan pembangunan jalur ini masih ditunda. Konversi U2 untuk operasi ATCSetelah bagian awal dari U3 telah beroperasi dan semua permasalahan yang berkaitan dengan sistem ATC terselesaikan, pengerjaan dikonsentrasikan pada konversi jalur U2 ke dalam operasi ATC. Saat operasi penuh ATC pada jalur U2 dimulai, lalu lintas campuran antara Rathenauplatz dan Rothenburger Straße akan berakhir, yang akan mengurangi interval antar kereta pada bagian tterowongan menjadi 100 detik. (Lihat sub bab sebelumnya) Pemasangan sistem pengawasan penumpang pada jalur seperti LZB-loops (Linienleiter), penghalanf FR, dan kamera pengawas jalur telah berada pada tahap akhir dipertengahan tahun 2007. Lihat jugaCatatan dan referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Nürnberg U-Bahn.
|