Norma McCorvey
Norma Leah McCorvey Nelson; (22 September 1947 – 18 Februari 2017), lebih dikenal dengan pseudonim hukum "Jane Roe", adalah penggugat dalam suatu perkara hukum bersejarah di Amerika Serikat, Roe v. Wade, pada tahun 1973.[2] Mahkamah Agung Amerika Serikat memutuskan bahwa undang-undang negara bagian yang melarang aborsi atau pengguguran kandungan adalah tidak konstitusional. Di kemudian hari, pandangan McCorvey dalam hal aborsi berubah sepenuhnya; ia menjadi seorang aktivis Katolik dalam gerakan pro-kehidupan.[3] Kehidupan awalMcCorvey lahir di Simmesport, Louisiana.[4] Ia sempat dibesarkan di kediaman keluarganya di Lettsworth, di Paroki Sipil Pointe Coupee.[5] Selanjutnya, ketika ia masih kecil, keluarga tersebut pindah ke Houston, Texas. Ayah McCorvey meninggalkan mereka ketika ia berusia 13 tahun[6] dan orang tuanya kemudian bercerai. Ia dan kakak laki-lakinya dibesarkan oleh sang ibu, Mildred, pecandu berat minuman beralkohol. Ayah McCorvey meninggal dunia pada tanggal 27 September 1995. Dalam diri McCorvey mengalir garis keturunan Cajun.[2] Mc Corvey sempat menempuh pendidikan di suatu sekolah Katolik berasrama[4] sebelum ia terlibat masalah-masalah kecil dalam penegakan hukum yang dimulai ketika usianya sepuluh tahun, ketika ia merampok mesin kasir di suatu pompa bensin dan melarikan diri ke Kota Oklahoma bersama seorang teman.[2] Mereka menipu seorang karyawan hotel agar membiarkan mereka menyewa kamar, dan mereka tinggal di sana selama dua hari tatkala seorang pelayan hotel secara tidak sengaja masuk ke dalam kamar serta melihat ia dan teman perempuannya berciuman.[7] McCorvey ditangkap dan dibawa ke pengadilan, menetapkannya sebagai anak di bawah umur dalam pengawasan negara bagian serta mengirimnya ke institusi-institusi pemerintah.[7] McCorvey lalu dikirim ke sekolah negeri khusus perempuan di Gainesville, Texas, berselang-selang dari usia 11 sampai 15 tahun. Katanya ini adalah saat paling membahagiakan dalam masa kecilnya, dan setiap kali diantar pulang ke rumah ia akan melakukan sesuatu yang buruk secara sengaja agar dapat dikirim kembali ke sana. Setelah bebas, McCorvey tinggal dengan sepupu ibunya, yang diduga memerkosanya setiap malam selama tiga minggu. Tatkala ibu McCorvey mengetahui hal itu, sang sepupu mengklaim bahwa McCorvey berbohong.[8] Saat bekerja di sebuah restoran, Norma bertemu dengan Woody McCorvey (lahir tahun 1940), dan ia menikah dengannya pada usia 16 tahun. Norma lalu meninggalkan Woody setelah sang suami diduga menyerang dirinya. Ia pindah bersama ibunya dan melahirkan anak pertamanya, Melissa, pada tahun 1965.[9][10] Setelah kelahiran Melissa, McCorvey mengalami kecanduan minum yang berat. Tidak lama kemudian, ia berhasil melepaskan diri dari kecanduannya dan mulai mengidentifikasi diri sebagai seorang lesbian. Suatu ketika, ia melakukan suatu perjalanan pada akhir pekan untuk mengunjungi dua temannya dan meninggalkan bayinya bersama sang nenek. Ketika ia kembali, ibunya mengganti Melissa dengan sebuah boneka bayi dan melaporkan McCorvey ke polisi karena telah mengabaikan bayinya, serta meminta polisi untuk membawanya keluar dari rumah. Ibunya tidak memberi tahu dia mengenai keberadaan Melissa selama berminggu-minggu, dan akhirnya memperbolehkan dia bertemu dengan anaknya setelah tiga minggu. Ibunya mengizinkan McCorvey untuk tinggal kembali di rumahnya, dan pada suatu hari membangunkan McCorvey setelah seharian bekerja. Ia diminta untuk menandatangani surat-surat asuransi, dan McCorvey melakukannya tanpa membaca terlebih dahulu. Namun, ia sebenarnya menandatangani surat-surat adopsi, memberikan hak asuh Melissa kepada ibunya (yang adalah nenek Melissa), dan ia dikeluarkan dari rumah.[11] Tahun berikutnya, McCorvey kembali hamil dan melahirkan seorang bayi, yang ia titipkan untuk diadopsi.[12] Roe v. WadePada tahun 1969, tatkala usianya 21 tahun, McCorvey hamil lagi untuk ketiga kalinya. Ia kembali ke Dallas. Menurut pengakuan McCorvey, teman-teman menasihatinya kalau ia perlu membuat pernyataan palsu bahwa ia telah diperkosa dan karenanya dapat melakukan aborsi secara legal berdasarkan hukum Texas yang melarang aborsi. Bagaimanapun, tidak ada kejelasan apakah hukum Texas pada saat itu mengecualikan pemerkosaan untuk melakukan aborsi.[13][14][15] Karena kurangnya dokumentasi atau bukti dari kepolisian, konspirasi tersebut tidak berhasil dan McCorvey kelak mengakui bahwa situasinya merupakan suatu rekayasa.[16][17] Ia berupaya melakukan aborsi secara ilegal, namun klinik-klinik terkait telah ditutup oleh pihak berwenang.[9] McCorvey kemudian dirujuk ke dua orang pengacara, Linda Coffee dan Sarah Weddington,[18][19] yang sedang mencari wanita hamil yang mau melakukan aborsi. Kasusnya melewati serangkaian persidangan dalam kurun waktu tiga tahun sebelum sampai ke Mahkamah Agung Amerika Serikat, dan McCorvey tidak pernah satu kali pun menghadiri persidangan. Sementara itu, ia telah melahirkan bayi yang bersangkutan, yang akhirnya diadopsi.[2] McCorvey mengungkapkan dirinya kepada pers sebagai "Jane Roe" tidak lama setelah keluarnya putusan, serta menyampaikan bahwa ia mengupayakan aborsi karena tidak memiliki pekerjaan dan mengalami depresi berat.[4][20] Pada tahun 1980-an, McCorvey menegaskan bahwa ia telah dijadikan "pion" oleh dua orang pengacara muda yang ambisius (Weddington dan Coffee), yang ketika itu sedang mencari seorang penggugat supaya bersamanya mereka dapat menentang hukum negara bagian Texas yang melarang aborsi.[21] Penulisan buku dan konversi keyakinanDalam buku pertamanya, sebuah autobiografi berjudul I Am Roe (1994), McCorvey menulis tentang orientasi seksualnya. Selama bertahun-tahun, ia diam-diam tinggal di Dallas bersama pasangannya sejak sekian lama, Connie Gonzales. "Kami tidak seperti lesbian lainnya, pergi ke bar-bar," jelasnya dalam sebuah wawancara New York Times. "Kami lesbian bersama. Kami orang-orang rumahan."[2] Pada tahun yang sama, ia menjadi seorang Kristen dan menyuarakan penyesalan atas peranannya dalam putusan Mahkamah Agung. McCorvey berkarya sebagai bagian dari gerakan pro-kehidupan, misalnya Operation Rescue (O.R.).[22] Dalam acara penandatanganan I Am Roe, McCorvey menjalin pertemanan dengan pendeta Protestan Injili sekaligus Direktur Nasional Operation Rescue, Flip Benham.[23] Ia kemudian dibaptis oleh Benham pada tanggal 8 Agustus 1995 di kolam renang halaman belakang sebuah rumah di Dallas, Texas, dan peristiwa ini difilmkan untuk ditayangkan televisi nasional. Dua hari setelahnya ia mengumumkan bahwa ia telah berhenti dari pekerjaannya di klinik aborsi tempat ia bekerja, dan telah menjadi seorang pendukung kampanye Operation Rescue untuk menjadikan aborsi sebagai tindakan ilegal.[24] Buku kedua McCorvey, Won by Love, dipublikasikan pada tahun 1998. Ia menjelaskan perubahan sikapnya dalam hal aborsi dengan komentar berikut ini:
Tidak lama berselang, McCorvey mengeluarkan sebuah pernyataan yang menegaskan masuknya ia ke dalam Gereja Katolik, dan menerima penguatan sebagai seorang anggota penuh Gereja.[25][26] Belakangan McCorvey menyatakan bahwa ia bukan lagi seorang lesbian.[27] Pada tanggal 17 Agustus 1998, ia diterima dalam persekutuan penuh dengan Gereja Katolik oleh Pastor Frank Pavone, Direktur Internasional Priests for Life, dan Pastor Edward Robinson di Dallas.[26] Keyakinan sosial dan politikPada bulan Februari 2005, McCorvey mengajukan petisi kepada Mahkamah Agung untuk membatalkan putusan mereka tahun 1973 (Roe v. Wade) dengan McCorvey v. Hill, karena ia memandang dirinya memiliki kepentingan sebagai salah seorang dari penggugat aslinya dan kasus tersebut seharusnya diperdengarkan sekali lagi mengingat keberadaan bukti yang diklaimnya, bahwa prosedur aborsi membahayakan kaum wanita. Namun, petisinya ditolak karena Mahkamah Agung menilai hal tersebut merupakan moot (proses hukum lebih lanjut dianggap tidak berdampak padanya). Pada tanggal 22 Januari 2008, McCorvey menyatakan dukungannya pada Ron Paul, kandidat presiden dari Partai Republik. McCorvey menyatakan, "Saya mendukung Ron Paul untuk menjadi presiden karena kita memiliki tujuan yang sama, yaitu membatalkan Roe v. Wade. Ia tidak pernah gentar pada isu-isu pro-kehidupan dan memiliki catatan suara untuk membuktikannya. Ia memahami arti penting kebebasan sipil bagi semua orang, termasuk mereka yang belum terlahirkan."[28] McCorvey berperan aktif dalam demonstrasi-demonstrasi pro-kehidupan, termasuk yang ia ikuti sebelum pidato pembukaan Presiden Barack Obama kepada para wisudawan dan wisudawati Universitas Notre Dame (keputusan mengundang sang presiden untuk berbicara di universitas tersebut pada tanggal 17 Mei 2009 dipandang kontroversial karena pandangannya tentang aborsi bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik, afiliasi dari universitas tersebut). McCorvey ditangkap pada hari pertama dengar pendapat Senat A.S. untuk konfirmasi pencalonan Sonia Sotomayor oleh presiden ke dalam Mahkamah Agung Amerika Serikat, setelah McCorvey dan pemrotes lainnya mulai berteriak saat pernyataan pembukaan oleh Senator Al Franken.[29] Lake of Fire, suatu dokumenter pro-pilihan (pendukung aborsi) tahun 2006 buatan Tony Kaye yang mengisahkan kontroversi aborsi di Amerika Serikat, menampilkan McCorvey yang membahas keterlibatannya dalam Roe v. Wade dan konversinya kemudian ke keyakinan Kristen.[30][31] McCorvey membuat debut aktingnya dalam Doonby, difilmkan di lokasi pada tahun 2010 di Smithville, suatu kota kecil di bagian tengah Texas. Film tersebut dibintangi oleh John Schneider, Jenn Gotzon, dan Robert Davi, ditayangkan perdana di Festival Film Cannes 2011 serta dirilis pada tahun 2011 akhir.[32] KepergianMcCorvey wafat akibat gagal jantung di Katy, Texas, pada tanggal 18 Februari 2017, dalam usianya yang ke-69.[10][12] Buku
Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|