No One Killed Jessica
No One Killed Jessica (bahasa Indonesia: Tidak Ada yang Membunuh Jessica) adalah sebuah film cerita seru berbahasa Hindi yang berasal India tahun 2011, yang disutradarai dan ditulis oleh Raj Kumar Gupta dan diproduseri oleh Ronnie Screwvala di bawah spanduk UTV Spotboy. Film tersebut dibintangi oleh Rani Mukerji dan Vidya Balan sebagai pemeran utama, dan mengisahkan tentang seorang penjaga bar yang tewas tertembak setelah menolak untuk memberikan minuman, dan upaya keras saudara perempuannya dalam menuntut pembunuhnya. Gupta membutuhkan sekitar tujuh hingga delapan bulan untuk menulis film tersebut. Gupta mendapatkan ide untuk mengembangkan proyek tersebut, setelah membaca sebuah artikel tentang pembunuhan Jessica Lal. Untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai insiden tersebut, Gupta melakukan sebuah pertemuan dengan Sabrina (saudara perempuan Jessica) pada 2007. Dalam film ini, Anay Goswamy menjadi sinematografer, dengan Aarti Bajaj sebagai penyuntingnya. Bibi Zeeba Miraie dan Sabyasachi Mukherjee menjadi perancang busananya, dan Ashley Lobo dan Helen Jones masing-masing menangani koreografi dan pengarahan seninya. Dalam pengambilan gambarnya, film tersebut menggunakan kamera-kamera tersembunyi untuk menghindari kerumunan. Dibuat dengan anggaran ₹190 juta, pemfilmannya selesai dilakukan pada Juli 2010. No One Killed Jessica dirilis pada 7 Januari 2011 dan mendapatkan sambutan positif dari para kritikus. Film tersebut menjadi salah satu film paling ditunggu-tunggu pada masanya, dan menghasilkan keuntungan sebesar ₹840 juta di seluruh dunia. Film tersebut menjadi salah satu film bertema wanita India, dan menandai kerjasama pertama antara Mukerji dan Vidya. Film tersebut dinominasikan untuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik (Gupta), dan Aktris Terbaik (Vidya), serta memenangkan penghargaan Aktris Pendukung Terbaik (Mukerji) dalam Penghargaan Filmfare. AlurPada 1999, seorang penjaga bar bernama Jessica, tewas setelah ditembak sebanyak dua kali akibat menolak untuk melayani tiga orang pria. Pelaku pembunuhan, Manish, yang merupakan salah satu dari tiga pria tersebut, mengatakan bahwa insiden tersebut tidak disengaja. Sabrina (saudara perempuan Jessica) merasa sangat sedih, dan berusaha mengumpulkan saksi di lokasi kejadian. Namun, kebanyakan dari mereka tidak mengetahui kejadiannya (sebagian disogok untuk tutup mulut). Manish—anak seorang politikus—ditahan oleh polisi, dan penyelidikan dimulai. Inspektur N.K. memberitahu Sabrina bahwa salah satu dari dua peluru yang dikirim untuk verifikasi telah diganti, menyebabkan usaha Sabrina untuk mengumpulkan bukti kejahatan mulai gagal satu demi satu. Persidangan berakhir pada 2006, dan pelaku dibebaskan setelah kurangnya bukti. Pembawa berita Meera Gaity mendengar kabar tentang persidangannya, dan kemudian mengambil alih kasus tersebut. Inspektur N. K. memberikan Meera sebuah rekaman suara Manish; dalam rekaman tersebut ia mengakui kejahatannya, dan menggunakan rekaman itu untuk membuka kembali kasusnya. Sementara itu, Sabrina menolak untuk ikut campur, setelah kecewa dengan hasil persidangan sebelumnya. Meera meminta Sabrina untuk bangkit demi saudara perempuannya, dan meyakinkannya bahwa ia akan mendapatkan keadilan kali ini. Tekanan politik semakin menguat terhadap keluarga Manish, dan ayahnya kemudian mengundurkan diri dari jabatannya. Kasus tersebut akhirnya dibuka kembali, dan Manish dinyatakan bersalah dan dipenjara seumur hidup; sementara teman-temannya, Vishal Rastogi dan Lucky Singh, dihukum selama empat tahun penjara. PemeranBerikut adalah daftar pemerannya:[2][3]
ProduksiFilm ini menjadi film garapan Raj Kumar Gupta yang kedua setelah Aamir (2008).[4] No One Killed Jessica didasarkan pada sebuah artikel mengenai pembunuhan Jessica Lal berjudul sama terbitan The Times of India, yang muncul setelah terdakwa pembunuhan (Manu Sharma) diputuskan bebas oleh pengadilan pada tahun 2006.[5][6] Gupta menemui Sabrina (saudara perempuan Jessica) untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai insiden tersebut pada tahun berikutnya.[7] Gupta berpandangan bahwa film tersebut adalah sebuah penghargaan untuk Sabrina atas perjuangan dan pengorbanannya dalam mencari keadilan bagi saudara perempuannya.[8] Melansir dari The Indian Express, ia membutuhkan waktu sekitar 7–8 bulan untuk menulis film tersebut.[5] Ia mengatakan, "Materinya sangat sensitif dan saya harus membawanya ke dalam ranah perfilman [...] Saya tidak yakin. Akhirnya, saya menganggapnya sebagai tantangan."[5] Setelah Kareena Kapoor menolak untuk memainkan peran utama dalam No One Killed Jessica,[9] pada Januari 2010 Rani Mukerji dan Vidya Balan ditunjuk untuk menggantikannya.[10][11] Dipilih untuk berperan sebagai Meera Gaity, Mukerji menggambarkan bahwa peran yang dimainkannya berkarakter "dinamis"[12] dan "modern".[13] Ia menyebut peran tersebut sangat berbeda dengan peran-peran terdahulunya, menyatakan, "Aku benar-benar ... memerankan seorang pria!"[14] Peran tersebut menjadi satu-satunya aspek fiksi dalam film tersebut, dan Gupta meminta kepada Mukerji untuk membentuk karakternya sendiri; ia merokok dan berkata kasar.[12][13][15] Vidya berperan sebagai Sabrina, dan ia diharuskan untuk memakai dandanan pria dan pakaian longgar.[16] Vidya menemukan karakter seorang "pejuang" dalam perannya, yang menurutnya sama seperti dirinya.[17] Myra Karn (dalam debut aktingnya) berperan sebagai Jessica. Dalam wawancara bersama Bollywood Hungama, ia mengatakan bahwa peran tersebut ia terima, setelah Gupta secara terus-menerus membujuknya selama satu tahun.[18] Pemilihan peran dalam film ini dipimpin oleh Gautam Kishanchandani, dan proses ini selesai pada April 2010.[19] Film tersebut diproduseri oleh Ronnie Screwvala di bawah bendera UTV Spotboy, sebuah anak perusahaan dari UTV Motion Pictures, di mana empat orang menjadi produser eksekutif, yakni: Deven Khote, Siddharth Roy Kapur, Rucha Pathak, dan Zarina Screwvala.[2] Produser pelaksananya adalah Rakesh Bhagwani dan Shubh Shivdasani, sementara produser pendamping (associate producer) adalah Manish Hariprasad, Rucha Pathak dan Usha Balra.[20] Ashley Lobo menangani koregrafinya, dan perancangan busananya dikerjakan oleh Bibi Zeeba Miraie dan Sabyasachi Mukherjee.[2][20] Penyuntingannya dilakukan oleh Aarti Bajaj dan pengambilan gambarnya oleh Anay Goswamy, sementara rancangan suaranya dikerjakan oleh Allwin Rego dan Sanjay Maurya.[2] Perancang produksi dan pengarah seninya masing-masing adalah Sukant Panigrahy dan Helen Jones. Dalam aspek efek visual, Merzin Tavaria menjadi pengarah kreatifnya dan Mahesh Baria sebagai pengamatnya.[20] Pengambilan gambar utama film ini dilakukan dengan jadwal dua hari sekali, dengan menggunakan kamera-kamera tersembunyi. Gupta mengatakan, "Kerumunan orang ... tidak mungkin dapat dikendalikan. [Ketika syuting] Vidya ... akan masuk ke dalam jangkauan kamera [tersembunyi] dan sebelum para [pejalan kaki] mengenali[nya], kami pindah. Jika Rani ... menyertai Vidya hal tersebut tidak mungkin dapat [dilakukan]."[21] Lokasi-lokasi yang digunakan untuk syuting meliputi Ballygunge, Bandara Internasional Netaji Subhas Chandra Bose, Delhi, Park Circus, dan New Market.[21][22] Pembuatan film ini selesai dilakukan pada Juli 2010.[21] Tema dan analisisNo One Killed Jessica menjadi film berpusatkan wanita keenam bagi Mukerji; setelah Raja Ki Aayegi Baraat (1996), Mehndi (1998), Black (2005), Baabul (2006), dan Laaga Chunari Mein Daag (2007); dan yang keempat bagi Vidya; setelah Parineeta (2005), Paa (2009), dan Ishqiya (2010).[23][24][25][26] Beberapa analis menyatakan bahwa dua pemeran utama perempuan dalam film tersebut melambangkan kekuatan, serta mencatat tema kebencian dan kekerasan terhadap perempuan dan korupsi politik pada alurnya.[27] Analis lainnya juga mencatat bagaimana peran Vidya sebagai Jessica menggambarkan "keberanian luar biasa dalam melawan sistem keadilan daripada menyerah".[28] Film tersebut dianggap telah mematahkan sebuah stereotipe lama, bahwa sebuah film memperlukan seorang bintang pria untuk dapat memikat audien.[29] Nadja-Christina Schneider mendeskripsikan film tersebut sebagai sebuah "interelasi multi-dimensi dari protes kehidupan nyata (pemuda)".[30] Profesor kebudayaan Nandini Gooptu beropini jika film tersebut telah menciptakan sebuah tren baru bagi sebuah produksi artistik, dan menghasilkan jenis baru karakter protagonis dalam bidang kesusastraan maupun perfilman.[31] Berdasarkan sebuah analisis dari Mayank Shekhar, beberapa dialog dalam film tersebut; seperti, "Semua orang makan", dan, "Untuk apa, maksudnya"; menggambarkan bagaimana masyarakat India tradisional memberikan toleransi terhadap tindakan korupsi besar.[32] Kritikus film Taran Adarsh menemukan genre yang "unik, keras, dan menyayat hati" dalam film tersebut. Lebih lanjut, ia menjelaskan No One Killed Jessica mencerminkan semangat manusia, dan perubahan vital dalam sikap masyarakat. Adarsh juga menyebut film tersebut sebagai sebuah "perpaduan luar biasa dari [kejadian] fakta dan fiksi yang didasarkan pada serangkaian peristiwa kehidupan nyata".[33] Profesor sosial Lisette Alvarez mencatat bahwa, dengan ditampilkannya dua pemeran utama perempuan, menyebabkan terciptanya "perhatian khusus terhadap posisi paradoks perempuan dalam masyarakat India".[34] Dattaprasad Dnyandeo Palwe melakukan sebuah analisis komparatif antara No One Killed Jessica dengan Jolly LLB (2013) dan Talvar (2015), yang mana semuanya memiliki latar belakang Delhi.[35] Ia percaya bahwa ketiga film tersebut adalah "beberapa contoh di mana kegagalan [dalam] keadilan dibawa ke garis terdepan oleh tangan-tangan orang paling berpengaruh seperti polisi, politikus, industrialis, dan sistem hukum itu sendiri".[36] Judul film tersebut dianggap olehnya sebagai sebuah representasi terhadap kegagalan hukum, yang tidak dapat membuktikan pembunuh Jessica Lal dan membebaskan semua tersangka.[37] Palwe mencatat bahwa No One Killed Jessica menyoroti "pengaruh pemimpin politik dalam setiap bidang dan apa yang dapat dilakukan oleh kekuatan finansial".[37] Dosen kebudayaan Sukhmani Khorana dari Universitas Wollongong juga melakukan sebuah analisis komparatif terhadap film tersebut; ia menggunakan Peepli Live (2010) sebagai perbandingannya.[38] Kedua film tersebut sama-sama menampilkan seorang wartawan televisi sebagai penyelesai masalah sosial-politik yang dihadapi oleh pemeran protagonis, dan menjelaskan praktik dan penerimaan jurnalisme televisi di perkotaan India kontemporer.[39] Menurutnya, peran Mukerji sebagai Meera dalam No One Killed Jessica berdasarkan pada wartawan Barkha Dutt, dan peran tersebut menandai perubahan signifikan dari representasi perempuan dalam perfilman Hindi.[40] Ia juga menemukan tema-tema ideologi nasionalisme dan semangat patriotisme, serta menuturkan bahwa pemberitaan televisi dalam film tersebut seakan-akan digambarkan memiliki kekuatan yang sebanding dengan dunia perfilman untuk "menciptakan suatu perubahan dan pengerahan massa".[41] Musik
Amit Trivedi menggubah musik termasuk suara latar belakang untuk film tersebut, dengan Amitabh Bhattacharya sebagai penulis liriknya.[2] Aditi Singh Sharma, Anushka Manchanda, Bhattacharya, Biswajit Chakraborty, Joi Barua, Mame Khan, Meenal Jain, Raja Hasan, Raman Mahadevan, Robert Bob Omulo, Shilpa Rao, Shriram Iyer, Sonika Sharma, Sonu Kakkar, Tochi Raina, dan Vishal Dadlani menjadi penyanyinya.[2][42] Dinaungi oleh label Saregama, album musik tersebut diluncurkan dalam acara realitas Bigg Boss 4 pada 24 Desember 2010.[43] Dalam tulisannya untuk portal hiburan Bollywood Hungama, kritikus musik Joginder Tuteja memberikan tiga dari lima bintang untuk album musik tersebut. Tuteja menggambarkan lagu "Dilli" sebagai sebuah lagu yang "bersemangat, ganas, energik, dan tidak kenal ampun", juga menyatakan bahwa lagu "Aali Re" menambah "daya tarik pembunuhan" dalam film tersebut.[44] Nikhil Hemrajani dari Hindustan Times memberikan dua setengah dari lima bintang, mengatakan, "[Musik]nya gagal [untuk] memuat sebuah suara yang padu dan agak biasa".[45] Aniruddha Guha (dalam sebuah ulasan positif) menyebut bahwa suara latar belakang dari No One Killed Jessica telah "mengatur suasana film secara sempurna", dan menambahkan bahwa musiknya "pantas mendapatkan perhatian khusus".[46]
PenerimaanPemasaran dan perilisanNo One Killed Jessica menjadi salah satu film yang paling ditunggu-tunggu pada 2011.[47] Cuplikan film tersebut dirilis pada 18 November 2010, dan mengundang banyak kontroversi; diakibatkan oleh Mukerji yang berkata-kata tidak senonoh, menunjukkan jari tengahnya, dan merokok.[48][49] Badan Sertifikasi Film Pusat (BSFP) dan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga menganggap hal tersebut tidak pantas, dan meminta Gupta untuk menyensornya.[50][51] Film tersebut secara resmi mendapatkan sertifikasi A (atau dewasa) dari BSFP pada 23 Desember.[52] Dibuat dengan anggaran sebesar ₹190 juta,[1] pemutaran perdana film tersebut berlangsung di 950 bioskop dan dirilis secara terbatas di Amerika Serikat pada 7 Januari 2011;[53][54] film tersebut menghasilkan ₹32 juta pada hari pembukaannya.[1] No One Killed Jessica meraup total ₹98,5 juta pada hari kedua dan tiga, namun, pada hari keempat hingga tujuh keuntungannya hanya sekitar ₹76 juta.[55] Hingga akhir pemutaran, film tersebut menghasilkan ₹457,2 juta secara internasional; Box Office India memberikan sebuah status "semi hit" untuk film tersebut.[1] Disebut sebagai "jimat keberuntungan", CNN-News18 melaporkan bahwa No One Killed Jessica menjadi kesuksesan komersial pertama pada 2011.[56] Pada tahun yang sama, film tersebut—bersama film-film Vidya lainnya; termasuk Parineeta, Lage Raho Munna Bhai (2006), Paa, dan Ishqiya—diputar di Australia sebagai bagian dari pembukaan festival Bollywood and Beyond.[57] Pada 1 Februari, versi DVD untuk film tersebut dirilis dalam situs web jual beli daring Amazon.[58] Film tersebut dikonversi ke dalam bentuk CD dan video pada 8 Maret, dan tersedia dalam Netflix dan Prime Video.[54][59] Sambutan kritisNo One Killed Jessica mendapatkan penilaian sebesar 80 persen dalam situs web agregator ulasan Rotten Tomatoes.[54] Menulis untuk portal hiburan Bollywood Hungama, Adarsh memberikan empat dari lima bintang untuk film tersebut. Ia memuji penampilan Mukerji, menulis, "Dalam peran seorang jurnalis, Rani ... memasukan jiwanya ke dalam karakternya, [dan] memberikan[nya] pragmatisme."[33] Cerita, dialog, penampilan para anggota pemeran, penyuntingan, perancangan produksi, dan sinematografinya juga meraih ulasan positif dari Richard Kuipers (menulis untuk Variety) dan Nikhat Kazmi dari (menulis untuk The Times of India).[20][60] Lisa Tsering dari The Hollywood Reporter menggambarkan penampilan Mukerji sebagai "[hal] paling mencolok".[61] Shekhar dari Hindustan Times menyebut bahwa narasi film tersebut "mencekam".[32] Kritikus film Savera R. Someshwar dari Rediff.com memberikan tiga setengah dari lima untuk film tersebut. Tidak seperti Kuiper, Someshwar menyebut Vidya sebagai bagian "paling menonjol" dalam film tersebut, dan menambahkan "bahasa tubuhnya yang ragu-ragu, keyakinannya, ketidakberdayaannya, amarahnya, kesedihannya dan rasa terima kasihnya semuanya muncul dengan secara indah".[62] Dalam sebuah ulasan berbintang tiga dari lima, kritikus dan penulis Anupama Chopra dari NDTV menyebut Mukerji "sumbang dan fatal" dalam film tersebut. Ia menambahkan, "karakternya ... dan penampilan Rani ... sama-sama dangkal. Ini semua tentang penampilan eksternal. Ia banyak berdebat dan dengan bangga[nya] menyebut dirinya [seorang] pelacur tetapi rambutnya tetap rapi pada tempatnya dan pada akhiran [film], ia bahkan ... melakukan gerakan lambat layaknya seorang pahlawan super".[63] Aniruddha Guha dari Daily News and Analysis memberikan empat bintang untuk No One Killed Jessica, dan menyebut penampilan Mukerji sebagai "salah satu penampilan terbaiknya hingga saat ini".[46] Menulis untuk CNN-News18, kritikus Rajeev Masand memberikan penilaian sebesar dua setengah dari lima untuk film tersebut. Masand memuji penampilan Mukerji, mengatakan, "Meskipun dibebani dengan klise karakter, [ia] lebih menarik secara sinematis, dan tahu persis bagaimana caranya menuntun [film] dengan kehadirannya".[64] Penghargaan dan nominasi
Lihat pulaCatatan
Referensi
Sumber
Pranala luar
|