Nishi Muku Samurai

Nishi Muku Samurai
Nishi Muku Samurai
にしむく士
(Nishimukusamurai)
GenreRoman, komedi, sejarah, zaman Edo
Manga
Nishi Muku Samurai
PengarangWaki Yamato
PenerbitJepang Kodansha
Indonesia m&c!, Kelompok Gramedia
TerbitIndonesia Juni-Oktober 2003
VolumeIndonesia 5
 Portal anime dan manga

Nishi Muku Samurai ([にしむく士 Nishimukusamurai, atau にしむく士の尾花 Nishimukusamurai no Obana] Error: {{nihongo}}: text has italic markup (help)) adalah manga karya Waki Yamato yang diterbitkan pertama kali dalam majalah manga Be ・ Love/Penerbit Kodansha di Jepang pada kurun waktu 1997-2001, sementara di Indonesia oleh Penerbit m&c!, Kelompok Gramedia, pada Juni-Oktober 2003.

“Nishi muku samurai” memiliki arti harfiah samurai menghadap barat yang diibaratkan sebagai samurai di Kota Edo tempat pusat pemerintahan (kastel shogun) terletak, dengan Gunung Fuji di sisi baratnya.

Tokoh sentral dalam manga ini adalah Yukie Nakamura, Hanshiro Nakamura, dan Hyogo Obana yang menjalani hari-hari mereka di Edo pada zaman Edo saat kalangan samurai dipandang tinggi dan dihormati oleh masyarakat awam. Anggota Keluarga Nakamura dan Keluarga Obana saling mengisi kehidupan masing-masing pada masa jaya samurai dan geisha yang penuh petualangan dan lika-liku. Walau penuh suka dan duka, mereka tetap berusaha untuk menjalani hidup dengan ceria. Kisah ini dipenuhi oleh kekocakan, terutama karena kepolosan Hanshiro serta misteriusnya Hyogo Obana yang penuh kejutan.

"Jadi samurai pengawal, terdengar sangat menggiurkan buat para pria di pelosok Jepang zaman Edo dulu. Bayangan menjadi sosok gagah yang berwibawa dan dihormati oleh banyak orang, ada di benak mereka. Tapi perjalanan hidup seorang samurai ternyata tidak mudah. Itulah kenyataan yang dihadapi Hanshiro beserta istri dan anaknya, Yukie dan Taro... Macam-macam rintangan dan kesulitan harus bisa dihadapi dengan canda tawa dan suka cita!" - m&c!

Plot

“Kalau menyeberangi Jembatan Ryokoku (yang membelah Sungai Sumida), kita akan sampai di Edo”.

Keluarga Nakamura yang terdiri dari Hanshiro dan Yukie beserta anak pertama mereka, Taro, baru saja pindah ke Kota Edo. Hanshiro dan Yukie telah melewatkan satu tahun pernikahan yang bahagia di Desa Hoshu Sakura—kampung kelahiran Hanshiro dan Yukie—sebelum kepindahan mereka. Kepindahan mereka tersebut didasari pada tekad Hanshiro dan Yukie untuk meningkatkan taraf hidup keluarga yang merupakan keluarga samurai tingkat rendah dan miskin. Yukie mendukung karier Hanshiro sebagai samurai di Kota Edo yang sedang menggeliat menjadi kota besar sebagai pusat pemerintahan.

Sebagaimana samurai pengawal lain yang tinggal sesuai dengan kelompoknya, Keluarga Nakamura diberi rumah di mess (kompleks perumahan) samurai berpangkat rendah dan hidup bertetangga dengan Keluarga Obana. Kepala Keluarga Obana adalah Hyogo Obana—sehari-harinya dipanggil dengan Pak Obana—yang juga kepala kelompok, sekaligus atasan Hanshiro di Barisan Pengawal Okachi Kelompok Enam. Walaupun dirinya adalah kepala keluarga, Hyogo Obana merupakan mantu yang diangkat anak sebagai penerus marga oleh Keluarga Obana. Beberapa kali, anggota keluarganya yang dulu—Keluarga Naito—mengintervensi kehidupan Hyogo.

Suka duka kehidupan sebagai bagian dari samurai kelas bawah dan miskin di barisan pengawal menjadi kisah utama Nishi Muku Samurai. Tugas barisan pengawal tempat Hanshiro adalah sebagai teman seperjalanan jenderal yang bertugas setahun sekali. Ada dua puluh kelompok pengawal yang bergantian bertugas sehingga hanya ada peluang kecil kelompok Hanshiro diberi tugas mengawal. Berbeda dari pandangan masyarakat biasa pada masa itu bahwa menjadi samurai semata dihormati, sesungguhnya terdapat seluk-beluk menjadi samurai dengan banyak aturan yang mesti dipatuhi yang tidak diketahui orang kebanyakan.

Hiruk-pikuk kehidupan Kota Edo yang mulai ramai pada masa perdamaian, dikawal oleh para samurai yang bertugas dengan segenap jiwa raga, dihibur oleh para geisha bermultitalenta, serta diisi dan dimeriahkan oleh segenap kalangan masyarakat dengan ragam profesi dan kisah hidup masing-masing. Beragam tokoh di Kota Edo dan karakternya, dari berbagai profesi serta cerita hidupnya, terkadang bersinggungan dengan Yukie, Hanshiro, dan Pak Obana sebagai tokoh sentral dalam Nishi Muku Samurai.

Tokoh-tokoh

Keluarga Nakamura
Nama Tokoh Keterangan Tokoh
Yukie Nakamura Umur 19 tahun, seorang ibu rumah tangga. Yukie, gadis cantik putri saudagar,[1] menjadi istri Hanshiro sejak usianya 17 tahun. Ia memiliki sifat baik hati, giat bekerja, tidak segan membantu mereka yang membutuhkan, tetapi sedikit ceroboh dalam melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengurus keuangan.

Yukie sering mendapat kesempatan untuk membantu Hanshiro meningkatkan pemasukan keuangan keluarga dan dengan tekadnya, ia berusaha keras melakukan tugas-tugas dari peluang yang diperolehnya. Misalnya beternak serangga untuk dijual sebagai hewan peliharaan warga Edo, menjadi pelayan di restoran mewah, atau pembantu di keputrian istana. Namun lebih banyak gagal atau memang tidak ingin diteruskan dengan alasan tersendiri.

Hanshiro Nakamura Umur 21 tahun. Anak kedua[2] yang bekerja sebagai samurai berpangkat rendah yang meneruskan jejak ayahnya sebagai opsir barisan pengawal di Edo. Kepala Keluarga Nakamura yang memiliki tekad kuat untuk meningkatkan karier dan pendapatan demi keluarga. Hanshiro sering mendapat peluang untuk menaikkan karier atau melakukan pekerjaan sambilan terutama di bidang tulis-menulis karena ia memiliki talenta tersebut, apalagi kaligrafi.[3] Walau semua kerja kerasnya demi keluarga, terkadang ia malah lupa diri dan melalaikan Yukie dan Taro saat sedang berusaha keras melakukan tugasnya. Namun, sama seperti Yukie, peluang menaikkan karier dan pekerjaan sambilannya lebih sering gagal, karena peluang itu berlalu begitu saja atau memang tidak ingin diteruskan dengan alasan tersendiri.

Hanshiro sebagai kepala keluarga yang masih muda, cenderung memiliki sifat polos dan baik hati. Karena sifatnya yang baik hati, Hanshiro sering menolong teman dan rekannya yang terlibat kesulitan, tetapi karena keluguannya, ia justru terjebak dalam kekacauan.

Taro Nakamura Umur 1 tahun. Lincah, suka mengunyah barang atau makanan sembarangan.
Nyonya Nakamura Ibu Hanshiro atau ibu mertua Yukie. Memiliki pembawaan yang anggun, tegas, keras, disiplin, teliti, dan rajin.
Tsugi Nakamura Kakak ipar Hanshiro.
Keluarga Obana
Hyogo Obana Umur 30 tahun. Sering dipanggil Pak Obana, juga dikenal dengan nama panggilan Pak Hei. Seorang samurai tangguh yang menjadi kepala kelompok enam barisan samurai pengawal tempat Hanshiro ditugaskan. Ia selalu menasihati Hanshiro untuk tidak membuat “dewi gunung” alias istri [4]marah serta berusaha agar istri selalu ceria dan tertawa bahagia di rumah.

Walau ia adalah kepala Keluarga Obana, Hyogo hanyalah menantu yang diangkat anak oleh Keluarga Obana, yang berarti bahwa ia meneruskan nama Keluarga Obana dan menanggalkan nama keluarga asalnya. Terlahir sebagai putra kedua di Keluarga Naito yang merupakan keluarga samurai terpandang.[5] Di Keluarga Naito, yang menjadi anak emas adalah putra kelima dari istri muda ayahnya (adik tiri Hyogo), sehingga semua anak lain tidak dianggap. Hyogo besar di sudut dapur dan tidak dipedulikan, bahkan oleh pelayan keluarga.[6] Pak Obana memiliki penampilan luar tidak rapi yang tidak meyakinkan sebagai seorang kepala kelompok samurai, hidupnya santai-santai, dan seolah tidak memiliki beban hidup. Terutama dengan mata sipitnya, sepertinya Pak Obana tidak memikirkan hidup secara serius. Di saat libur, sering keluyuran keliling Edo dan tidak pulang ke rumah selama beberapa hari. Walau sering keluyuran, ia adalah suami yang setia, pemimpin keluarga sejati, dan memiliki jiwa samurai yang kuat. Ia pun kelayapan tidak hanya untuk main-main tanpa tujuan jelas belaka, melainkan untuk bekerja sukarela serta menjaga keamanan. Dengan sifat santainya, di luar dugaan, di saat ia terlibat masalah dengan orang-orang licik yang berniat jahat dan mengancam orang-orang tertindas yang ditemuinya, ia berubah menjadi seorang samurai keren dan bijak yang membela mereka yang tidak bersalah demi menegakkan keadilan. Tidak heran ia dinobatkan sebagai satu dari Empat Jagoan atau Empat Raja Kendo sejak muda. Ia sering tidak sengaja bertemu dengan Yukie yang merajuk setelah bertengkar dengan Hanshiro, dan dengan caranya sendiri, Pak Obana menolong Keluarga Nakamura untuk menyelesaikan masalah mereka. Pak Obana juga sering membantu membereskan kekacauan dan kekonyolan Hanshiro yang awalnya bermaksud menolong sahabat atau rekannya.

Fuku Obana Istri Pak Obana. Sejak muda menyukai para pemuda keren dan tampan, karena itu ia menjadi pengagum Hyogo Naito (Hyogo Obana) yang kemudian menjadi suaminya. Walau wajahnya biasa-biasa saja, Nyonya Fuku juga memiliki pengagum pada masa mudanya.

Selalu berusaha menjaga keharmonisan keluarga sehingga ia tidak pernah bertengkar dengan suaminya. Ia adalah wanita yang ramah dan sama seperti suaminya, bijak serta memiliki perangai santai seolah tidak memiliki beban hidup. Selalu menyambut dengan hangat dan tidak menunjukkan wajah cemberut saat suaminya pulang setelah kelayapan dan tidak pulang selama beberapa hari. Walau tampak polos, Nyonya Fuku memiliki pemikiran yang dalam dan bijak tentang kehidupan dan hubungan manusia.

Sakuzaemon Obana Ayah mertua Hyogo. Samurai yang sudah pensiun namun tetap menjadi guru renang dan selalu mengajar para prajurit menjelang parade air yang diselenggarakan setiap musim panas.
Chiharu Obana Umur 10 tahun. Anak sulung perempuan Pak Obana dan Nyonya Fuku. Memiliki pemikiran lebih dewasa dibanding umurnya.
Shinosuke Obana Anak bungsu lelaki Pak Obana dan Nyonya Fuku. Memiliki kepolosan khas anak-anak, tetapi dengan ucapannya yang polos bisa membuat orang dewasa tersadar akan tindakan salah yang telah dilakukan.
Segawa Obana Umur 35 tahun. Anak perempuan sulung Sakuzaemon, atau kakak Nyonya Fuku. Abdi di kediaman Daimyo Kamezaki Sanjumanseki, yaitu sebagai pengasuh tuan muda daimyo (churo). Memiliki sifat yang baik hati, tetapi sering menyindir Pak Obana walau bukan sindiran yang serius. Merawat Tuan Matsumaru sendirian di tengah kekacauan. Ia dipinang untuk menjadi istri kedua Kamezaki, tetapi terlanjur jatuh cinta pada seorang “tukang kebun”. “Tukang kebun” tersebut hanyalah samaran, karena sebenarnya ia seorang samurai “penjaga kebun”.
Keluarga Naito
Hidenoshi Naito Umur 16 tahun. Memiliki cita-cita besar menjadi seniman sebagai “penghibur pria” yang bertugas di rumah pertunjukan geisha. “Penghibur pria” di rumah pertunjukan geisha diharuskan memiliki banyak bakat, dari menari, menyanyi, melawak, hingga menguasai seni menemani tamu, tetapi tidak diperbolehkan untuk tampak mencolok hingga menenggelamkan penampilan para geisha. Demi cita-citanya, Hide kabur dari rumah karena jelas ayahnya mengharapkannya menjadi seorang samurai penerus nama keluarga.

Hide sesungguhnya memiliki bakat untuk menjadi “penghibur pria” bila talentanya tersebut diasah dengan baik, namun demikian, semangat samurai dalam dirinya tetap melekat dan tidak terpisahkan. Hide menganggap Yukie seperti kakak sendiri, dan menyayanginya sebagai sahabat. Hide bahkan merasa Yukie mirip dengan pembantu masa kecilnya yang gampang tertawa karena lawakannya.

Tuan Naito Anak pertama Keluarga Naito atau kakak laki-laki (seayah) Hyogo Obana, sekaligus ayah Hidenoshi. Beberapa kali meminta bantuan Hyogo untuk membujuk dan mengajak Hidenoshi pulang ke rumah, serta mengajari Hidenoshi tentang arti menjadi samurai.

Tokoh lainnya

Mantan model foto (majalah) serta pemain kabuki yang sempat menjadi idola dan sekarang mengelola Kedai Teh Kagema.

  • Furi

Pelayan warung minum. Teman Pak Obana yang mengurus rumah (berupa gubuk bobrok) tempat Pak Obana menginap saat sedang keluyuran berkeliling Edo selama bebas tugas.

  • Sakichi

Mantan suami Furi yang seorang pemadam kebakaran.

  • Asai Matagoro

Kepala kelompok yang ditugaskan mengurus balai bacaan hingga menjadi pejabat berprestasi, namun diremehkan oleh keluarganya sendiri.

  • Sayama

Pejabat bagian pustaka yang memuji tulisan Hanshiro, namun telah dipensiunkan karena sudah pikun.

  • Hikono Sasaki

Janda cantik yang merupakan anggota baru sekaligus primadona perkumpulan puisi para pensiunan sehingga menjadi rebutan para kakek di sana.

  • Chie Sasaki

Cucu Nyonya Hikono. Karena lahir di keluarga kaya, ia dipinang beberapa putra keluarga terpandang, tetapi ia menjalin hubungan asmara dengan Inheita dan sempat merencanakan kawin lari bersamanya.

  • Yamada Inheita

Samurai kelas bawah dan miskin yang juga tinggal di mess tempat Keluarga Nakamura tinggal. Anggota kelompok enam yang diunggulkan sebagai perenang andal saat parade air dengan menyeberangi sungai memakai baju zirah sambil menuntun kuda. Inheita menjalin hubungan asmara dengan Chie yang berasal dari keluarga kaya.

  • Hachijuro Sakai

Sahabat Sakuzaemon Obana, namun menjadi saingan untuk memperebutkan Nyonya Hikono.

  • Murai Jinnai

Samurai pemelihara burung yang bertugas merawat elang milik jenderal. Pengagum Nyonya Fuku sejak muda.

  • Hazama Eisuke

Samurai “penjaga kebun” yang mencintai Segawa. Samurai “penjaga kebun” adalah agen rahasia pemerintah yang menyamar sebagai tukang kebun di keluarga daimyo dan bertugas sebagai mata-mata untuk menyelidiki keluarga yang “pekarangannya” ia jaga.

  • Bandou

Pemilik kursus kaligrafi.

  • Omatsu

Istri Bandou yang kemudian menceraikan Bandou.

  • Naraya Seisuke

Suami kedua Omatsu.

  • Kazue Imai (Genbachiro)

Pejabat bidang konstruksi. Sahabat masa kecil Pak Obana.

  • Kisa Imai

Putri Imai Heidaou, istri Genbachiro, juga teman bermain sitar Nyonya Fuku.

  • Heidaou Imai

Sahabat pemilik dojo tempat Hyogo dan Genbachiro berguru. Imai juga turut menyokong dojo tersebut.

  • Nushi

Geisha yang dikenal Pak Obana saat ia berusia 20 tahun.

  • Hidenoshin Sasaki

Samurai dari kelompok 2 yang menjadi lawan tanding kendo Hanshiro.

  • Yoshichiro Miyake

Umur 37 tahun. Tetangga Keluarga Nakamura yang memiliki tiga orang anak perempuan.

  • Riki

Istri Yoshichiro Miyake.

  • Tama

Umur 16 tahun. Gadis penghibur.

  • Shokichi

Kekasih Tama.

  • Shuhei Nakajima

Anak laki-laki yang disukai Chiharu di kursus kaligrafi.

  • Tokutaro

Murid kursus kaligrafi yang sama dengan Chiharu.

  • Kichisaburo

Cinta pertama Yukie, anak pedagang beras di Edo yang pindah ke Sakura karena sakit-sakitan sewaktu masih kecil.

  • Omedetei Tanesuke

Penghibur pria terkenal yang bersedia menerima Hidenoshin sebagai muridnya.

  • Nyonya Maruyama

Tetangga seberang rumah Keluarga Nakamura yang meminta tolong pada Yukie menggantikan dirinya sebagai pelayan untuk sementara di sebuah restoran mewah bernama Mantei di Yanagibashi.

  • Tuan Mantei

Pemilik Restoran Mantei.

  • Touji

Koki yang menjadi kepala dapur Restoran Mantei, sering membuatkan makanan dan membagi bahan sisa masakan untuk dibawa pulang oleh Yukie.

  • Kitamura Gyocho

Kritikus makanan yang juga menulis buku tentang selera masakan.

  • Tuan Mikawaya

Kritikus makanan, rekan seprofesi Kitamura Gyocho.

  • Nishimura Kichizaemon

Umur 22 tahun, bujangan. Dijuluki “Si Pelit Zaemon” karena jarang berkumpul bersama rekan-rekannya untuk minum-minum serta karena ia menyantap makanan yang sangat sederhana sehari-harinya. Kekasih Otami dan berusaha keras menebus utang Otami.[7]

  • Otami

Putri keluarga samurai sekompleks dengan Nishimura. Menjadi gadis penghibur di Yoshiwara ketika ayahnya jatuh sakit untuk membiayai pengobatannya. Tetap menjadi gadis penghibur setelah ayahnya meninggal karena masih punya utang. Kekasih Nishimura.[8]

  • Tuan Iwai

Kepala pasukan pengawal yang bertugas di kastel shogun pada tahun baru dan dibantu oleh Kelompok 6. Pernah dekat dengan kakek Pak Obana yang berencana menjodohkan Iwai dengan Fuku.

  • Oise

Gadis dari Kelompok 2 di mess samurai yang menjadi lawan tanding bulu tangkis Yukie pada pertandingan antarkompleks demi menyambut tahun baru. Kekasih Nakamura dari Kelompok 10.

  • Tuan Owari

Sesepuh Keluarga Owari yang mengikuti upacara penghormatan shogun saat tahun baru.

  • Ogata Ginko

Tabib wanita di Klinik Minamimachi yang almarhum ayahnya juga seorang tabib. Tabib yang masih muda namun memiliki prestasi membanggakan. Keandalan dan ketekunannya dalam menangani pasien membuat dirinya dipanggil untuk dijadikan tabib resmi di istana keputrian.[9]

  • Nyonya Ginko

Ibu Tabib Ginko.

  • Shohei

Tabib di Klinik Minamimachi.

  • Minamimachi

Pemilik sekaligus tabib besar di Klinik Minamimachi

  • Konatsu

Umur 16 tahun. Adik kandung Yukie yang bersenang-senang di Edo sebelum menikah.[10]

  • Otomatsu

Teman Chiharu di Kursus Kaligrafi Fuji.

  • Sankichi

Teman Chiharu di Kursus Kaligrafi Fuji.

  • Otama

Teman Chiharu di Kursus Kaligrafi Fuji.

  • Ojun

Teman Chiharu di Kursus Kaligrafi Fuji.

  • Okin

Anak tukang kayu sahabat Chiharu yang ingin meneruskan jejak ayahnya.[11]

  • Nyonya Okami

Ibu Okin.

  • Iwai Gensaburo

Umur 21 tahun. Putra ketiga Iwai Genzaemon. Teman sesama anggota pengawal Nakamura yang mengalami dilema karena dijodohkan dengan dua orang putri dari dua keluarga, yaitu Okinu Yamamoto dan Yoshiko Takashima.[12]

  • Okinu Yamamoto

Anak perempuan keluarga Yamamoto yang dijodohkan dengan Iwai Gensaburo. Okinu dikenal sebagai gadis yang sangat cantik. Ayah Okinu—Tuan Yamamoto—adalah kepala pengawal di Kota Ogawa.[13]

  • Yoshiko Takashima

Umur 25 tahun. Anak perempuan keluarga Takashima yang dijodohkan dengan Iwai Gensaburo. Keluarga Takashima dikenal sebagai keluarga terpandang yang kaya raya.[14]

  • Omaki

Teman masa kecil dan sekampung halaman dengan Yukie yang baru saja bercerai saat bertemu lagi dengan Yukie di Edo. Sejak mereka kecil, Omaki memiliki kebiasaan meminjam barang-barang yang disayangi Yukie.[15]

  • Ochiyo

Anak Omaki.


Referensi

  1. ^ Yamato, Waki (Oktober 2003). Nishi Muku Samurai. Volume 5. Jakarta: m&c!. hlm. 50. 
  2. ^ Yamato, Waki (Oktober 2003). Nishi Muku Samurai. Volume 5. Jakarta: m&c!. hlm. 46. 
  3. ^ Yamato, Waki (Oktober 2003). Nishi Muku Samurai. Volume 5. Jakarta: m&c!. hlm. 6. 
  4. ^ Yamato, Waki (Oktober 2003). Nishi Muku Samurai. Volume 5. Jakarta: m&c!. hlm. 25. 
  5. ^ Yamato, Waki (September 2003). Nishi Muku Samurai. Volume 4. Jakarta: m&c!. hlm. 147. 
  6. ^ Yamato, Waki (September 2003). Nishi Muku Samurai. Volume 4. Jakarta: m&c!. hlm. 147. 
  7. ^ Yamato, Waki (September 2003). Nishi Muku Samurai. Volume 4. Jakarta: m&c!. hlm. 8–36. 
  8. ^ Yamato, Waki (September 2003). Nishi Muku Samurai. Volume 4. Jakarta: m&c!. hlm. 21–36. 
  9. ^ Yamato, Waki (September 2003). Nishi Muku Samurai. Volume 4. Jakarta: m&c!. hlm. 72–96. 
  10. ^ Yamato, Waki (September 2003). Nishi Muku Samurai. Volume 4. Jakarta: m&c!. hlm. 100–126. 
  11. ^ Yamato, Waki (September 2003). Nishi Muku Samurai. Volume 4. Jakarta: m&c!. hlm. 131. 
  12. ^ Yamato, Waki (September 2003). Nishi Muku Samurai. Volume 4. Jakarta: m&c!. hlm. 158–186. 
  13. ^ Yamato, Waki (September 2003). Nishi Muku Samurai. Volume 4. Jakarta: m&c!. hlm. 162–171. 
  14. ^ Yamato, Waki (September 2003). Nishi Muku Samurai. Volume 4. Jakarta: m&c!. hlm. 162–186. 
  15. ^ Yamato, Waki (September 2003). Nishi Muku Samurai. Volume 4. Jakarta: m&c!. hlm. 7–37. 

Bibliografi

  • Yamato, Waki. 2003 (Juni). Nishi Muku Samurai: Vol. 1. Jakarta: m&c! (PT Gramedia)
  • Yamato, Waki. 2003 (Juli). Nishi Muku Samurai: Vol. 2. Jakarta: m&c! (PT Gramedia)
  • Yamato, Waki. 2003 (Agustus). Nishi Muku Samurai: Vol. 3. Jakarta: m&c! (PT Gramedia)
  • Yamato, Waki. 2003 (September). Nishi Muku Samurai: Vol. 4. Jakarta: m&c! (PT Gramedia)
  • Yamato, Waki. 2003 (Oktober). Nishi Muku Samurai: Vol. 5. Jakarta: m&c! (PT Gramedia)

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya